BENGKULU – Bengkulu merupakan sebuah provinsi yang terletak di bagian barat Pulau Sumatera, Indonesia. Tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, tetapi juga dengan kelezatan kuliner tradisionalnya. Salah satu makanan yang menjadi ikon kuliner Bengkulu adalah Pendap.
Pendap adalah hidangan tradisional Bengkulu yang terbuat dari ikan gabus segar yang diolah dengan bumbu khas. Ikan gabus yang digunakan biasanya dipilih yang masih kecil dan memiliki daging yang kenyal. Pendap biasanya diolah dengan cara digoreng hingga garing, kemudian disiram dengan bumbu khas Bengkulu yang membuatnya begitu istimewa.
Bumbu Pendap terdiri dari campuran rempah-rempah yang dihaluskan seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, jahe, lengkuas, dan cabai. Bumbu-bumbu ini kemudian ditumis dengan minyak kelapa hingga harum. Selain itu, Pendap juga ditambahkan dengan sedikit air jeruk limau dan garam untuk memberikan rasa segar dan gurih.
Setelah bumbu matang, ikan gabus yang sudah digoreng tadi dimasukkan ke dalam bumbu Pendap. Ikan akan disiram dengan bumbu ini hingga meresap sempurna, sehingga menghasilkan cita rasa yang kaya dan lezat. Proses pengolahan Pendap yang teliti dan cermat membuatnya memiliki tekstur daging ikan yang lembut, tetapi tetap kenyal dan renyah saat digigit.
Siti seorang pedagang pendap menjelaskan, bahan dasar pembuatan lauk tersebut adalah daun talas, bumbu rendang, cabai, ikan laut, parutan kelapa muda dan beberapa rempah khas Bengkulu.
“Selain menggunakan daun talas yang cukup banyak, pembuatan pendap juga menggunakan daun pisang yang diikat dengan tali plastik,” kata Siti
Perlu diketahui bahwa Pendap masuk salah satu dari tiga makanan khas terpopuler pada API Awards 2022, selain itu ada coto manggala dari Kotawaringin Barat dan se’i dari Nusa Tenggara Timur.
Dengan masuknya Pendap dalam tiga makanan khas terpopuler pemerintah Provinsi Bengkulu terus melakukan promosi atas kekayaan kuliner yang dimiliki, dalam hal ini sebagai bentuk peduli terhadap perkembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)
“Saat ini 51 pelaku UMKM di wilayah Provinsi Bengkulu telah menghasilkan produk berkualitas ekspor, seperti kopi, sirop jeruk kalamansi hingga keripik pisang,” kata Kepala Disperidag Provinsi Bengkulu Yennita Syaiful.
Keunikan Pendap Bengkulu
Pendap tidak hanya disajikan sebagai hidangan utama, tetapi juga menjadi lauk yang nikmat untuk makan nasi. Pendap biasanya disajikan dalam keadaan hangat, sehingga saat dikonsumsi, sensasi kelezatan bumbu dan aroma rempahnya akan terasa begitu menggoda. Rasanya yang gurih dan sedikit pedas akan membangkitkan selera makan siapa saja yang mencicipinya.
Selain itu, Pendap juga sering dihidangkan dalam acara-acara tertentu, seperti pernikahan, syukuran, atau pesta adat. Makanan ini menjadi simbol keberagaman budaya Bengkulu dan menjadi penyemangat dalam menjalin tali persaudaraan antara keluarga dan komunitas Bengkulu.
“Pendap biasanya dihidangkan sebagai lauk ketika acara makan bersama keluarga. Sedangkan pada zaman dulu, pendap sering disajikan pada upacara adat” ujar Siti pedagang asal Kelurahan Tanjung Agung.
Kuliner Pendap khas Bengkulu memiliki keunikan tersendiri dalam hal rasa dan aroma. Penggunaan rempah-rempah khas seperti kunyit, jahe, dan lengkuas memberikan sentuhan khas yang membedakan Pendap dari hidangan ikan lainnya. Kelezatan Pendap Bengkulu juga terletak pada cara pengolahan yang tradisional dan penggunaan bahan-bahan alami yang segar.
Bagi pecinta makanan pedas, jangan lewatkan “Sambal Tempoyak” sebagai pelengkap hidangan khas Bengkulu. Sambal ini terbuat dari campuran cabai rawit, tempoyak, bawang merah, bawang putih, dan terasi. Rasa pedas yang kuat dan kekhasan tempoyak dalam sambal ini akan memberikan sensasi tersendiri saat dinikmati.
Kuliner Pendap, Gulai Ikan Patin Tempoyak, Pindang Patin, Sate Kerang, dan Sambal Tempoyak menjadi bukti kekayaan kuliner Bengkulu yang patut untuk dieksplorasi. Keunikan cita rasa dan bumbu khas Bengkulu menjadikan hidangan-hidangan ini istimewa dan mencerminkan warisan budaya kuliner yang harus dilestarikan.
Nur Laili salah satu pedagang pendap di wilayah Tanjung Agung, Kota Bengkulu mengatakan, selain warga lokal penggemar pendap kebanyakan berasal dari luar daerah. Wisatawan biasa membeli hanya untuk sekedar mencoba rasanya.
Editor: Ani