Kolomdesa.com, Banyuwangi – Tawon merupakan hewan yang sering dihindari karena sengatannya dan biasanya hanya dimanfaatkan madunya saja. Namun, bagaimana jika tawon diolah menjadi hidangan dengan rasa manis, gurih, dan sedikit pedas.
“Namanya Botok tawon atau disebut pepes tawon, salah satu hidangan khas dari Banyuwangi, Jawa Timur. Kuliner ini unik karena menggunakan sarang tawon atau lebah sebagai bahan utamanya. Sarang tersebut kemudian dimasak dengan bumbu khas Indonesia yang sederhana,” kata Hayatuddin warga Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi pada Kolom Desa, Rabu (5/1/2025).
Botok tawon dikenal sebagai salah satu kuliner ekstrem yang wajib dicicipi oleh wisatawan. Tidak hanya di Banyuwangi, hidangan ini juga dapat ditemukan di Nganjuk, Ngawi, dan Madiun. Dari warung tenda hingga restoran, masyarakat setempat kerap menyajikan menu unik ini.
“Walaupun demikian, botok tawon ini memiliki kemiripan dengan botok pada umumnya yang sama-sama dibungkus dengan daun pisang. Perbedaannya terletak pada bahan utamanya yakni sarang dan larva lebah,” jelas Hayat.
Penduduk lokal Banyuwangi kerap menyajikan botok tawon dalam berbagai acara adat, seperti ritual tradisional, pembangunan rumah, pembukaan usaha, hingga pernikahan. Karena di balik itu, hidangan ini tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga dipercaya memiliki makna simbolis yang diharapkan dapat membawa kemudahan.
Filosofi ini mirip dengan sarang lebah yang selalu dihuni oleh lebah hingga menghasilkan madu. Sementara itu, tawon yang dijadikan botok bukanlah tawon dewasa, melainkan larva yang berada di dalam sarang.

Cara Pembuatan dan Penyajian
Proses pembuatan botok tawon tergolong sederhana. Hidangan ini disiapkan dengan memotong sarang tawon menjadi bagian-bagian kecil tanpa harus mengeluarkan seluruh larva secara bersamaan.
Rendam sarang tawon dalam air mendidih selama 1 menit saja dan saring, lalu sisihkan. Larva serta sarang lebah tadi kemudian diolah dengan kelapa muda yang diparut lalu dibumbui.
Bumbu yang digunakan meliputi bawang merah, bawang putih, kunyit, kencur, daun salam, gula merah, terasi, dan garam. Kemudian, potongan kecil tersebut dimasukkan ke dalam adonan yang telah dibentuk.
Lalu dibungkus dengan daun pisang, disemat dengan lidi usahakan jangan sampai bocor dan dikukus hingga matang atau sampai menghasilkan kuah. Setelah 15-45 menit jika daun telah layu angkat kukusan botok tawon.
“Kombinasi bahan dan bumbu yang digunakan menciptakan cita rasa botok tawon yang manis, gurih, dan sedikit pedas. Hidangan ini juga menghadirkan kombinasi rasa yang unik dengan sentuhan sedikit pahit,” kata Hayat.
Sedangkan Kuah botok tawon memiliki cita rasa yang mirip dengan sayur bening. Sajian ini akan terasa lebih lezat jika dinikmati dalam keadaan hangat bersama sepiring nasi.

Manfaat untuk Kesehatan
Dilansir dari Kompas.com, botok tawon ternyata memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Beberapa khasiatnya antara lain meredakan alergi terhadap antibiotik, menurunkan demam, mengatasi diare pada anak, meredakan asma, meningkatkan stamina, mendukung kesuburan, serta membantu mengatasi kista.
“Jika wisatawan ingin mencicipi kuliner khas ini, mereka dapat menemukannya di beberapa pedagang yang berjualan di pasar tradisional. Salah satu pembuat botok tawon tertua adalah Bu Misnah, warga Desa Lemahbang Kulon, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur,” pungkasnya.
Editor: Mukhlis