Wujudkan SDGs Nomor Tiga, Sehat dan Sejahtera

Kesehatan dan Kesejahteraan menjadi sorotan utama, yang kemudian dirumuskan dalam tujuan ketiga SDGs Desa yaitu Desa Sehat dan Sejahtera. hal ini dimaksudkan untuk menjamin kehidupan warga desa yang sehat demi terwujudnya kesejahteraan.

Tujuan SDGS Desa Nomor tiga ini mensyaratkan tersedianya akses yang mudah terhadap pelayanan kesehatan bagi warga desa. Dalam upaya mencapai tujuan ini, ada 38 target khusus yang ditetapkan dalam sektor kesehatan. Beberapa isu yang belum teratasi dengan baik, seperti angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), serta pengendalian penyakit HIV/AIDS, TBC, dan Malaria, tetap menjadi fokus. Namun, seiring perubahan dan perkembangan masyarakat, muncul pula perhatian terhadap isu-isu baru dalam konteks kesehatan, di antaranya:

 

 

  1. Kematian Akibat Penyakit Tidak Menular (PTM):

Penyakit seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, dan kanker semakin menjadi ancaman besar. Tindakan preventif, promosi gaya hidup sehat, dan penyediaan perawatan yang adekuat menjadi penting untuk mengatasi peningkatan kasus penyakit ini.

 

  1. Penyalahgunaan Narkotika dan Alkohol:

Tantangan baru ini membutuhkan pendekatan komprehensif dalam hal pencegahan, pengobatan, dan rehabilitasi. Pendidikan dan kesadaran masyarakat akan bahaya penyalahgunaan narkotika dan alkohol menjadi kunci dalam mengatasi isu ini.

 

 

  1. Kematian dan Cedera Akibat Kecelakaan Lalu Lintas:
  2. Penanganan kecelakaan lalu lintas dan upaya meningkatkan kesadaran tentang keselamatan berlalu lintas akan membantu mengurangi angka kematian dan cedera yang disebabkan oleh kecelakaan.
  3.  
  1. Universal Health Coverage (UHC):

 Memberikan akses terhadap layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas bagi semua warga menjadi pijakan penting dalam mencapai tujuan kesehatan yang inklusif.

 

 

  1. Kontaminasi dan Polusi:

 Polusi udara, air, dan tanah dapat memiliki dampak serius terhadap kesehatan manusia. Upaya pengendalian polusi dan kontaminasi menjadi krusial dalam menjaga kesehatan masyarakat.

 

  1. Penanganan Krisis dan Kegawat daruratan:

Dalam era globalisasi dan perubahan iklim, kesiapan menghadapi krisis kesehatan dan kegawatdaruratan menjadi penting. Respons cepat dan koordinasi yang baik dapat membantu mengurangi dampak negatif.

 

Potret Indeks Ketahanan Kesehatan Global Indonesia

 

Berdasarkan laporan Indeks Ketahanan Kesehatan Global (GHSI), nilai rata-rata kesehatan global adalah 38,9 poin dari skala 100 poin. Indonesia menempati peringkat ke-13 dari negara G20 dalam indeks ini. Amerika Serikat (AS) memimpin dalam indeks global dengan skor 75,9 poin, diikuti Australia dan Kanada dengan skor masing-masing 71,1 poin dan 69,8 poin. Britania Raya, Jerman, dan Korea Selatan memiliki skor masing-masing 67,2 poin, 65,5 poin, dan 65,4 poin.

 

Penelitian indeks ini mencakup 195 negara dan penilaiannya melibatkan enam kriteria: pencegahan, deteksi dan pelaporan, respons cepat, sistem kesehatan, pemenuhan standar internasional, dan risiko lingkungan.

 

 

Indonesia yang berada di peringkat ke-13 diantara negara G20 seharusnya menjadi sorotan khusus untuk mencari upaya memperbaiki 6 kategori penilaian tersebut. Sistem kesehatan nasional juga penting untuk diperbaiki guna mengingkatkan indeks ketahanan kesehatan Indonesia secara global. 

 

Fokus Program Indonesia Sehat

 

Indonesia mengadopsi program “Indonesia Sehat” sebagai langkah konkrit dalam mewujudkan SDGs di sektor kesehatan. Program ini berfokus pada tiga pilar utama:

 

 

  1. Paradigma Sehat: Mengedepankan pendekatan promotif dan preventif dalam pelayanan kesehatan serta menjadikan kesehatan sebagai fondasi pembangunan.
  2.  
  1. Pelayanan Kesehatan: Meningkatkan akses dan mutu pelayanan, khususnya pelayanan primer yang menekankan pada upaya pencegahan dan pengelolaan risiko kesehatan.
  2.  
  1. Jaminan Kesehatan Nasional: Memastikan seluruh penduduk, termasuk warga negara asing yang tinggal di Indonesia, mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan yang memadai.
  2.  

Tantangan dan Kolaborasi

 

Pelaksanaan agenda pembangunan berkelanjutan dalam sektor kesehatan di Indonesia memiliki tantangan tersendiri. Integrasi konsep pembangunan yang terkoordinasi dan peran seluruh pemangku kepentingan menjadi esensial. Partisipasi pemerintah, dunia usaha, organisasi sosial, akademisi, dan PBB sangatlah penting untuk memastikan keberhasilan implementasi SDGs Desa Nomor 3.

 

 

Kesehatan bukan hanya sekedar tentang pencegahan dan pengobatan penyakit, tetapi juga merupakan pondasi penting dalam pembangunan yang berkelanjutan. Dengan perencanaan, kerja sama, dan aksi bersama, tujuan untuk menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua dapat diwujudkan dalam realitas yang lebih baik.

 

 

Editor: Dian Cahyani

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *