Kolomdesa.com, Lampung Timur – Warga Desa Sidodadi, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur bersama PT Bukit Asam menyelamatkan ekosistem pesisir. Hal ini dilakukan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan dan sangat penting untuk keseimbangan alam, tempat biota laut berkembang biak.
Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Bina Jaya Lestari, Andi Sofyan menyampaikan manfaat dari pelestarian segitiga ekosistem pesisir tersebut memang belum terasa dalam jangka pendek.
“Kita edukasi kepada masyarakat bahwa kalau kita bersama-sama merawat segitiga ekosistem pesisir, ini untuk anak cucu kita. Untuk masa depan,” ujar Andi, Kamis (28/11/2024).
Ia menjelaskan, bahwa kerusakan lingkungan di pesisir Teluk Lampung mengundang keprihatinan. Banyak padang lamun dan terumbu karang mati, ikan-ikan kehilangan ruang hidupp dan nelayan jadi makin sulit mencari ikan.
Selain itu, mangrove, terumbu karang, dan padang lamun adalah segitiga ekosistem yang sangat penting untuk keseimbangan alam, tempat biota laut berkembang biak, tanaman mangrove sangat berguna untuk keseimbangan ekosistem, sehingga nantinya akan memudahkan nelayan untuk mencari ikan.
“Hutan mangrove dan padang lamun adalah tempat ikan-ikan bertelur. Setelah telur menetas dan ikan agak besar, mereka akan ke terumbu karang untuk berlindung dari hewan laut lainnya. Jadi segitiga ekosistem pesisir ini harus dilestarikan karena merupakan tempat biota laut berkembang biak,” ujarnya.
Ia menambahkan, dalam proses menyelamatkan ekosistem pihaknya bekerja sama dengan PTBA Unit Pelabuhan Tarahan, KTH Bina Jaya Lestari hingga saat ini telah melakukan penanaman 40 ribu bibit mangrove pada lahan seluas 13,21 hektare (ha) di Kawasan Ekowisata Mangrove Cuku NyiNyi. Kemudian transplantasi 500 bibit terumbu karang di area konservasi seluas 1,03 ha, juga penanaman 850 bibit lamun pada area sebesar 8,98 ha.
Penulis: Wafi
Editor: Aziz