DEMAK – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Kembangan, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak sempat terjadi kericuhan. Pendukung antara dua belah pihak saling lempar batu.
“Pengamanan sudah kita laksanakan di Desa Kembangan sudah sesuai Protap, tapi tadi sempat terjadi gesekan karena pendukung nomor satu dan nomor,” kata Kapolsek Bonang, AKP Margono Margono, Minggu (8/10/2023).
Margono mengungkapkan kericuhan disebabkan karena para pendukung mengenakan atribut. Padahal, sebelumnya sudah ada kesepakatan untuk tidak mengenakan atribut pendukung calon.
“Terjadi gesekan karena pendukung nomor satu dan nomor dua tetap menggunakan atribut yang sudah kita sepakati untuk tidak dilaksanakan. Tentunya mereka menunjukkan identitas, menyanyikan yel yel sehingga terjadi gesekan,” jelasnya.
Margono menuturkan bahwa kericuhan tersebut terjadi dengan aksi saling lemparan batu. Sementara satu korban kepalanya lecet akibat lemparan batu tersebut.
“Jotos-jotosan tidak ada, tapi ada lemparan batu karena memang di lahan tempat pilkades ini baru, banyak batu dibawa, itu yang dilempar sama masyarakat,” cetusnya.
Ia menambahkan bahwa kejadian tersebut hanya terjadi sebentar. Kemudian kondisi kembali normal kembali.
“Setelah itu langsung kami laksanakan tindakan dan kembali kondusif, pelaksanaan saat ini kembali menjadi normal,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pilkades Muzani Ali Shodikin mengatakan bahwa di Desa Kembangan terdapat 2812 daftar pemilih tetap. Sementara dua calon kades bernama Suhardi dan M Shodiq Almubarok.
“DPT kita ada 2812, kita bagi satu TPS, satu TPS kira-kira 590-an,” terang Muzani.
Untuk diketahui, Pilkades serentak gelombang II terlaksana di 54 desa di Kabupaten Demak. Sebanyak 131 calon kades mengikuti kontestasi Pilkades tersebut.
Penulis: Habib Az
Editor: Rizal Kurniawan