Budidaya Anggur di Lereng Merapi: Produk Unggulan BUM Desa Pucang Rahayu

BUM Desa Pucang Rahayu, Desa Pucanganom, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang memanfaatkan potensi alam di kawasan lereng gunung Merapi. BUM Desa ini membudidayakan tanaman hortikultura dengan produk unggulan anggur jenis jupiter. Usaha ini dinilai mampu menggerakkan perekonomian desa.
Panen anggur jupiter di Desa Pucanganom, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Sumber foto: Humas BUMDes Pucang Rahayu.

Kolomdesa.com, Magelang – Kawasan seluas satu hektar menjadi jantung usaha budidaya anggur yang dikelola oleh BUM Desa Pucang Rahayu. Budidaya yang disulap menjadi atraksi wisata petik anggur ini berada di Desa Pucanganom, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. 

Anggur adalah tanaman yang bisa dikembangkan di iklim tropis Indonesia. Desa Pucanganom di kaki Gunung Merapi pun dinilai berpotensi untuk menghasilkan produk pertanian yang unggul. 

Keberadaan BUM Desa Pucang Rahayu menjadi motor penggerak usaha desa dan berkontribusi bagi pembangunan desa melalui pengembangan buah-buahan. Mereka berfokus pada budidaya tanaman hortikultura sejak tahun 2021. 

Secara topografi, Kabupaten Magelang termasuk Kecamatan Srumbung, merupakan dataran tinggi yang dikelilingi oleh lima gunung, yaitu Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Telomoyo, dan Sumbing. Hal ini menyebabkan wilayah tersebut memiliki tanah subur akibat endapan vulkanis, yang sangat mendukung sektor pertanian. 

Sebagian besar penduduk Desa Pucanganom bekerja sebagai petani dan buruh tani. Tanah persawahan di desa ini subur dan memiliki pasokan air yang cukup sepanjang tahun, mendukung aktivitas pertanian yang menjadi mata pencaharian utama warga. 

Saat ini ada 15 jenis tanaman anggur dan ratusan tanaman buah lain, seperti jambu air, pepaya, durian, hingga kelengkeng yang dimiliki oleh BUM Desa Pucang Rahayu sebagai modal mengembankan wisata atraksi perkebunan anggur.

“Konsep edukasi ini memperkenalkan bahwa Indonesia ada bermacam-macam jenis buah,” ungkap pengelola BUM Desa Pucang Rahayu, Winarna pada Kolom Desa, Rabu (12/2/2025). 

Produk unggulan BUM Desa Pucang Rahayu ini menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk menikmati buah anggur segar langsung dari pohonnya. Pengunjung bisa langsung memetik buah anggur ini beserta jenis anggur biasa lainnya. 

Untuk satu kilogram anggur segar, pengunjung cukup membayar Rp90 ribu dan dapat memetik anggur sesuai keinginan. Lokasi ini pun seringkali menjadi objek foto cantik dengan latar tanaman anggur.

“‘Kami juga mendesain lokasi petik anggur ini dengan mempertimbangkan estetika. Kalau ada yang berkunjung, bisa foto-foto. Kalau diunggah di media sosial, otomatis akan mengundang warga lain untuk berkunjung,” katanya.

Budidaya Anggur di Lereng Merapi: Produk Unggulan BUM Desa Pucang Rahayu
Wisata petik anggur di Desa Pucanganom, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Sumber foto: Dokumentasi Humas BUM Desa Pucang Rahayu.

BUMDes Pucang Rahayu tidak hanya berfokus pada budidaya anggur segar, tetapi juga mengembangkan inovasi produk turunan berbasis anggur. Berbagai produk seperti sirup anggur, selai anggur, hingga minuman fermentasi tengah dikembangkan untuk meningkatkan nilai tambah hasil panen.

Dengan konsep agrowisata yang terus dikembangkan, BUM Desa Pucang Rahayu tidak hanya berkontribusi dalam sektor pertanian, tetapi juga menggerakkan ekonomi desa dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat. Keberhasilannya menjadi contoh bagaimana inovasi desa dapat berkembang dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.

“Ke depan, BUM Desa Pucang Rahayu berencana memperluas lahan budidaya serta menambah jenis tanaman hortikultura lainnya. Program edukasi pertanian juga akan terus ditingkatkan, agar masyarakat semakin tertarik dalam mengembangkan pertanian berbasis wisata,” kata Winarna.

Kolaborasi dengan Petani dan Akademisi

BUM Desa Pucang Rahayu juga telah melakukan kolaborasi dengan beberapa petani dan akademisi. Beberapa diantaranya adalah mahasiswa Kelompok Kerja Nyata (KKN) dari kampus sekitar Magelang dan Yogyakarta, ada pula yang melakukan penelitian. 

“Tentunya kami terbuka untuk teman-teman yang ingin belajar dan melakukan penelitian di sini. Beberapa diantaranya ada ilmu baru yang kami dapat dari kawan-kawan akademisi,” ungkap Winarna. 

Saat ini ada 9 petani yang aktif menggarap kebun anggur. 5 diantaranya perempuan dan 4 merupakan laki-laki. Selain itu, petani lain dapat menjual hasil kebunnya ke BUMDes.

“Kami juga menerima hasil bumi dari petani lain, program ini baru kami jalankan,” katanya

Untuk pemasarannya, anggur jenis jupiter ini masih didistribusikan ke pasar-pasar lokal. Pendapatan hasil cukup untuk memenuhi biaya perawatan. Dalam setahun, anggur jupiter dapat dipanen sebanyak dua kali. 

“Memang kami hanya mendistribusikan ke pasar lokal sebab kami juga berfokus pada atraksi petik langsungnya itu,” tutup Winarna. 

Usaha Lain BUM Desa Pucang Rahayu

Kepala Desa Pucanganom, Muhammad Attabik mengungkapkan, setidaknya ada 7 jenis usaha yang masuk dalam Peraturan Desa Pucanganom. Jenis usaha meliputi bidang perdagangan, bidang pertanian, bidang peternakan, bidang air bersih, bidang pengelolaan sampah, bidang perikanan dan bidang pariwisata. 

Dari ketujuh usaha tersebut, bidang perdagangan dan pertanian memiliki potensi lebih besar dibanding kelima jenis usaha lain. Salah satu faktornya adalah kondisi geografis dan kultur masyarakat setempat. 

Bidang pertanian meliputi budidaya anggur dan bidang perdagangan meliputi perdagangan bahan bangunan dan penyediaan sewa alat bangunan seperti molen. Dalam setahun, Pemerintah Desa Pucanganom meraup hasil yang cukup memuaskan. 

“Hasil yang kami dapatkan dalam tahun pertama cukup untuk mengembalikan modal usaha. Tahun-tahun selanjutnya alhamdulillah dapat disalurkan ke PADes,” ungkap dia. 

Menurut Attabik, BUMDes Pucang Rahayu akan melakukan reorganisasi dalam waktu dekat ini. Mereka juga akan mengganti nama BUM Desa menjadi Pucang Lajujaya. 

Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Inovasi Lainnya