Artificial Intelligence: Sokong Desa Krandegan Guna Pelayanan Publik Maksimal

Desa Krandegan terus berinovasi dalam digitalisasi desa dengan meluncurkan Chatbot AI yang melayani warga 24/7, melengkapi berbagai teknologi sebelumnya seperti Sistem Informasi Desa, marketplace desa, dan Flood Early Warning System. Keberhasilan ini menjadikan Krandegan sebagai percontohan desa digital di Jawa Tengah, menarik banyak pihak untuk studi tiru dan membuktikan bahwa teknologi dapat meningkatkan pelayanan publik di pedesaan.
Kepala Desa Krandegan Meninjau Alat Guna Menunjang Desa Krandegan Digital. Sumber: Dokumentasi Pemerintah Desa Krandegan.
Kepala Desa Krandegan Meninjau Alat Guna Menunjang Desa Krandegan Digital. Sumber: Dokumentasi Pemerintah Desa Krandegan.

Kolomdesa.com, Purworejo Desa Krandegan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, terus mengukuhkan posisinya sebagai model percontohan desa digital di Jawa Tengah. Dalam beberapa tahun terakhir, desa ini telah berhasil mengintegrasikan teknologi digital di berbagai sektor, mencakup pemerintahan, layanan publik, hingga pertanian.

Beragam inovasi telah diterapkan, di antaranya Sistem Informasi Desa, layanan administrasi berbasis daring, marketplace desa, serta kentongan digital yang mendukung sistem komunikasi masyarakat.

“Kami terus berupaya menjadikan Desa Krandegan lebih maju melalui berbagai inovasi. Digitalisasi bukan hanya monopoli kota besar; desa pun memiliki potensi besar untuk mengembangkan teknologi,” ujar Dwinanto, Kepala Desa Krandegan, dalam wawancaranya dengan Kolomdesa.com pada Kamis (13/2/2025).

Artificial Intelligence: Sokong Desa Krandegan Guna Pelayanan Publik Maksimal

Layanan Chatbot AI Di Desa Krandegan. Sumber: Dokumentasi Pemerintah Krandegan.

Inovasi Chatbot AI untuk Layanan Publik 24/7

Inovasi terbaru yang dihadirkan Desa Krandegan adalah peluncuran Chatbot AI yang berfungsi sebagai layanan informasi digital bagi warga selama 24 jam penuh setiap hari. Melalui teknologi ini, masyarakat dapat mengakses berbagai informasi terkait desa, mulai dari profil BUMDes, daftar perangkat desa, hingga data demografi dan layanan publik lainnya.

Menurut Dwinanto, pengembangan Chatbot AI merupakan bagian dari konsep Smart Government yang telah dijalankan desa. Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan akses layanan bagi warga tanpa terbatas oleh jam kerja perangkat desa.

“Dengan adanya Chatbot AI, warga tidak perlu menunggu jam operasional kantor desa untuk memperoleh informasi. Semua bisa diakses kapan saja dan di mana saja. Kalau kata anak muda sekarang, ini layanan 24/7,” kelakar Dwinanto.

Chatbot AI ini memungkinkan warga memperoleh informasi penting seputar desa tanpa hambatan, bahkan dalam kondisi luring (luar jaringan). Sistem ini terintegrasi dengan aplikasi WhatsApp, menjadikannya mudah diakses oleh masyarakat. Dengan respons otomatis yang akurat, teknologi ini meningkatkan efisiensi pelayanan publik.

“Kami berharap solusi ini tidak hanya bermanfaat bagi warga Desa Krandegan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi desa-desa lain yang ingin menerapkan digitalisasi,” tambahnya.

Artificial Intelligence: Sokong Desa Krandegan Guna Pelayanan Publik Maksimal

Panel Surya Desa Krandegan Untuk Irigasi Air. Sumber: Dokumentasi Pemerintah Desa Krandegan.

Ekosistem Digital Desa Krandegan

Sebelum implementasi Chatbot AI, Desa Krandegan telah mengadopsi berbagai teknologi inovatif, seperti peta digital, sistem CCTV untuk keamanan desa, serta Flood Early Warning System (EWS)—sebuah sistem peringatan dini banjir yang terintegrasi dengan irigasi berbasis energi surya.

Selain mendukung transformasi digital, inovasi yang diterapkan juga memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan. Salah satu contohnya adalah pemanfaatan tenaga surya untuk pengairan lahan pertanian.

“Salah satu daya tarik desa kami adalah sistem irigasi berbasis energi surya yang membantu keberlanjutan pertanian,” ungkap Dwinanto.

Keberhasilan Desa Krandegan dalam mengimplementasikan teknologi digital telah menarik perhatian berbagai pihak. Setiap bulan, desa ini menerima kunjungan dari berbagai institusi yang ingin melakukan studi tiru, baik dari dalam maupun luar provinsi.

“Antusiasme dari berbagai pihak semakin memotivasi kami untuk terus berinovasi. Digitalisasi bukan sekadar mempermudah pekerjaan, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” jelasnya.

AI: Pelengkap, Bukan Pengganti Peran Manusia

Meskipun teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin berkembang, masih terdapat kekhawatiran bahwa sistem ini akan menggantikan peran manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, Desa Krandegan melihat AI sebagai alat bantu yang dapat meningkatkan efektivitas layanan publik.

Dwinanto menegaskan bahwa kehadiran Chatbot AI tidak bertujuan menggantikan perangkat desa, melainkan berfungsi sebagai pelengkap dalam sistem pelayanan.

“Chatbot AI bukanlah pengganti tenaga manusia, tetapi sebagai alat bantu untuk meningkatkan kualitas pelayanan,” tegasnya.

Selain memberikan manfaat langsung kepada warga, inovasi ini juga menjadi inspirasi bagi desa-desa lain yang ingin menerapkan digitalisasi. Desa Krandegan telah membuktikan bahwa dengan perencanaan yang matang dan kolaborasi yang baik, desa-desa di Indonesia dapat bersaing di era teknologi.

Masa Depan Digitalisasi Desa Krandegan

Kendati telah meraih berbagai pencapaian, Dwinanto menegaskan bahwa perjalanan menuju desa digital yang ideal masih panjang.

“Kami selalu terbuka terhadap masukan dan kritik yang membangun. Digitalisasi adalah proses yang terus berkembang, dan kami siap untuk terus belajar dan berinovasi,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung berbagai program digitalisasi desa. Menurutnya, keberhasilan transformasi digital di Desa Krandegan tidak terlepas dari keterlibatan warga yang adaptif dan terbuka terhadap perubahan.

“Tanpa dukungan masyarakat, semua inovasi ini tidak akan mungkin terwujud. Kami bangga memiliki warga yang mampu beradaptasi dan menerima perubahan positif,” tambahnya.

Dengan hadirnya Chatbot AI, Desa Krandegan telah membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi solusi nyata dalam meningkatkan kualitas layanan publik, bahkan di tingkat desa. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Kabupaten Purworejo, tetapi juga menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia.

“Desa Krandegan adalah bukti bahwa desa juga bisa menjadi pionir dalam penerapan teknologi. Kami berharap semangat inovasi ini dapat menular ke desa-desa lain agar kita bisa maju bersama,” pungkas Dwinanto.

Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Inovasi Lainnya