LUMAJANG – Sebanyak 3-7 ton petai di Ranuyoso Lumajang berhasil di ekspor ke luar negeri. Dari ekspor itu, mampu meraup ratusan juta rupiah hanya dalam sepekan.
Hal ini di sampaikan langsung oleh Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Ranuyoso, Abdul Halim saat dimintai keterangan disela kegiatannya, Selasa (7/2/2023).
“Rata-rata setiap minggunya, Petai dari Ranuyoso Lumajang yang diekspor ke Malaysia ada sekitar 3-7 ton, dengan kisaran harga 350 – 750 juta rupiah,” tuturnya.
Menurut Abdul, banyaknya peminat petai membuat aktivitas ekspor dari 10 tahun lalu tersebut mampu bertahan hingga saat ini. Komoditas tersebut menjadi salah satu produk unggulan lokal Desa di Lumajang yang merambah pasar hingga mancanegara.
“Aktivitas ekspor Petai ini telah berlangsung sekitar 10 tahun lalu, yang dipelopori oleh usaha keluarga dari Pak Hendi. Dan, alhamdulillah hingga saat ini aktivitas ekspor Petai masih tetap berjalan dengan lancar bahkan meningkat,” ungkap dia.
Terdapat ciri khas pada petai ini, yakni memiliki rasa yang berbeda dari petai pada umumnya. Tak hanya itu, dari komoditas petai di Jawa Timur, hanya komoditas petai dari Lumajang ini lah yang punya rasa unggulan dan nilai ekspor yang tinggi.
“Petai dari Lumajang ini memiliki tekstur tebal dan rasa yang agak manis, di Jawa Timur komoditas Petai yang memiliki kualitas paling bagus adalah dari Lumajang, tepatnya di Kecamatan Ranuyoso dan Senduro,” terang dia.
Atas kesuksesan komoditas itu, Ia mengaku sangat bersyukur, karena prosesnya melibatkan masyarakat sekitar sehingga dapat memberikan tambahan penghasilan untuk membantu perekonomian warga.
Penulis: Danu | Editor: Sol