Warga Desa Keling Minta Pemkab Perbaiki Jembatan Penghubung

Warga saat menyeberangi sungai dengan perahu rakitan. Sumber: tribun-sulbar.com
Warga saat menyeberangi sungai dengan perahu rakitan. Sumber: tribun-sulbar.com

Kolomdesa.com, Mamuju – Warga Desa Leling, Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju meminta Pemerintah Kabupaten Mamuju untuk memperbaiki jembatan penghubung yang putus. Permintaan tersebut dilakukan lantaran warga terisolir dan aktivitas terganggu setiap harinya.

“Terisolir akibat jembatan putus,” ucap Warga Desa Leling, Alimin, Senin (11/11/2024).

Menurut Alimin, saat ini warga untuk menyebrangi sungai guna menuju desa lainnya menggunakan perahu rakit. Ia mengatakan, banyak warga yang mengeluh dengan kondisi itu.

“Setiap harinya warga naik perahu rakita, begitu juga dengan anak-anak yang sekolah,” ucap Alimin.

Menurut Alimin, warga yang kesulitan akibat jembatan rusak di Desa Keling sebanyak 22 orang. Mayoritas warga terbebani, terutama saat hendak belanja bahan pokok.

“Warga kesulitan untuk menuju pasar tempat belanja,” terang Alimin.

Alimin mengatakan, saat menyeberangi sungai. Warga itu harus mengeluarkan biaya, sehingga menambah pengeluaran tiap harinya.

“Warga yang hendak menyeberang sungai dengan rakit, harus membayar sejumlah biaya,” kata Alimin.

Alimin mengatakan, hingga saat ini Pemda belum memberikan bantuan akses darurat untuk menyeberangi sungai. Ia mengatakan, jika kondisi itu terus dibiarkan, maka warga akan terhambat kesehariannya.

“Kami selalu ber koar-koar agar pemerintah mau membangun akses itu,” jelas Alimin.

Alimin menambahkan, sejatinya di Desa Leling ada bantuan rakit dari perusahaan. Namun, menurutnya itu penggunaannya terbatas.

“Hanya diperuntukan untuk siswa dan tenaga kesehatan,” sebut Alimin.

Kondisi tersebut membuat Alimin meminta Pemda segera membuat jembatan darurat, sebelum perbaikan jembatan utama dilakukan. Hal ini bertujuan, agar pengguna kendaraan bermotor dapat melewatinya.

“Minimal pembangunan jembatan darurat dilakukan terlebih dahulu supaya dapat dilalui pengguna sepeda motor,” jelas Alimin.

Alimin meyakini, pembangunan jembatan utama akan lama dilakukan. Menurutnya, itu terjadi karena hingga saat ini jembatan yang lama belum juga dibongkar untuk dilakukan pengerjaan ulang.

“Bisa sampai satu tahun jembatan utama akan selesai,” pungkas Alimin.

Sebagai informasi, jembatan penghubung Desa Leling dan tetangga itu terputus akibat hujan deras, yang menyebabkan sungai dibawahnya meluap dengan arus begitu deras.

Penulis: Fuji
Editor: Aziz

Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *