Usai Banjir, Jembatan di Desa Muntoi Nyaris Ambruk

Jembatan di Desa Muntoi yang nyaris ambruk akibat banjir. Sumber: manadopost.jawapos.com.
Jembatan di Desa Muntoi yang nyaris ambruk akibat banjir. Sumber: manadopost.jawapos.com.

Kolomdesa.com, Bolaang Mongondow – Jembatan di Desa Muntoi, Kecamatan Passi Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow nyaris ambruk. Kondisi tersebut terjadi pasca beberapa hari sebelumnya sempat terjadi banjir bandang.

“Sejak Minggu pagi (8/9/2024) terjadi banjir bandang, membuat jembatan tersebut nyaris putus,” ucap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolaang Mongondow, Sugih Banteng, Minggu (8/9/2024).

Menurut Sugih, jembatan yang ada di Desa Muntoi mengakibatkan beberapa ruas jalan tidak dapat dilalui. Jika dipaksakan melewati jalur menuju jembatan Desa Muntoi kendaraan akan terhambat, dan harus putar balik.

“Sementara jalan dari Manado menuju Kotamobagu tidak bisa dilalui akibat jembatan yang kondisinya hampir ambruk,begitupun yang akan melewati Kecamatan Passi Barat,” tutur Sugih.

Kondisi tersebut, membuat Sugih memberikan imbauan kepada pengendara untuk tidak melewati jalan menuju ke Jembatan yang ada di Desa Muntoi. Dia mengarahkan, untuk menuju ke Kotamobagu, dari arah Gorontalo agar lewat jalur lain.

“Lebih baik pengendara mencari jalur alternatif lain agar perjalanan tidak terganggu” beber Sugih.

Sugih juga menyarankan kepada pengendara jalur mana saja yang dapat dilalui. Menurut dia, pengendara dapat melalui jalur Pindol.

“Pengguna jalan dapat lewat jalur Pindol, dengan melewati Kecamatan Lolak, kemudian memutar ke Dumoga,” sebut Sugih.

Namun, Sugih mengatakan jalur Pindol ini lebih kecil. Pengendara nantinya harus sedikit bersabar lantaran akan ada banyak kendaraan yang juga melalui jalur ini.

“Jalur Pindol ini kelemahannya lebih kecil, dibanding dengan jalan pada umumnya,” jelas Sugih.

Selain Pindol, Sugih juga menyarankan kepada pengguna jalan yang akan menuju ke Kotamobagu untuk melewati Jalur Minahasa Tenggara (Mitra) – Bolaang Mongondow Timur (Boltim). Jalur ini lebih lebar, dibanding dengan jalan alternatif Pindol.

“Pengendara nantinya lebih leluasa melewati jalannya, akan tetapi jarak tempuhnya agak panjang menuju ke Kota Kotamobagu,” pungkas Sugih.

Penulis: Fuji
Editor : Aziz

Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *