Lampung – Warga Desa Pekon, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung menyeberangi sungai sambil membawa keranda jenazah. Hal itu terpaksa dilakukan warga karena tidak adanya jembatan penghubung menuju ke pemakaman.
“Benar, lokasi pemakaman ada di seberang sungai, di lokasi memang tidak ada jembatan.Ini yang sering dikeluhkan warga,” kata Subantoro, warga Desa Pekon Senin (5/6/2023) siang.
Ia menjelaskan, pihaknya sudah beberapa kali menyampaikan ke pemerintahan setempat tentang kebutuhan jembatan tersebut, namun keterbatasan anggaran desa yang selalu menjadi kendalanya.
“Anggaran desa terbatas, jadi untuk pembangunan jembatan selalu terkendala,” kata Subantoro.
Menurutnya, lokasi pemakaman sebenarnya masuk ke areal Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Akan tetapi pihak (TNBBS) sudah memberikan izin untuk pembangunan jembatan.
“Memang masuk TN (taman nasional) tapi pihak balai (TNBBS) sudah memberikan izin untuk pembangunan jembatan untuk akses ke pemakaman,” ucap Subantoro.
Juru kunci TPU Pemerihan Surono juga menjelaskan, bahwasannya kondisi itu terjadi sudah lama. Terlebih jika masuk musim hujan, debit air menjadi naik dan arus sungai menjadi deras sehingga menjadi kendala untuk menyeberang.
Jika sudah demikian, warga terpaksa mengikat keranda jenazah dengan batang pohon pisang agar keranda dapat mengapung dan warga berenang sambil mendorong keranda.
“Kalau musim hujan pakai batang pohon pisang diikat ke keranda, jadi bisa ngapung,” kata Surono.
Surono juga berharap, agar jembatan segera dibangun untuk memudahkan akses warga menuju ke pemakaman. Tidak hanya itu, ia juga menjelaskan bahwa aksi nyeberang tersebut tidak hanya dilakukan oleh orang orang dewasa, akan tetapi juga dilakukan oleh parasiswa warga Desa Tiyu Balak untuk berangkat ke sekolah.
Penulis: Hafidus Syamsi
Editor: Rizal
