Kolomdesa.com, Sidoarjo – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo melaporkan bahwa ada empat desa yang terdampak banjir di wilayah Sidoarjo, Jawa Timur.
“Empat desa tersebut adalah Desa Bungurasih di Kecamatan Waru, kemudian Desa Kletek, Desa Kramatjegu, serta Desa Ketegan di Kecamatan Taman,” kata Kepala Pelaksana BPBD Sidoarjo Mustain, Rabu (15/1/2025)
Dari hasil data yang telah di peroleh dari BPBD Sidoarjo, termasuk wilayah Desa Bungurasih yang menjadi wilayah dengan genangan paling tinggi dengan ketinggian 25 centimeter.
Sementara, banjir di wilayah Desa Kletek dinyatakan telah surut, sedangkan untuk Desa Kramatjegu dan Desa Ketegan, Mustain jika dalam penjelasannya ketinggian banjir berada antara 12 hingga 20 centimeter.
Camat Waru Nawari mengatakan bahwa banjir kali ini merupakan akibat tingginya curah hujan, sehingga membuat Sungai Sinir dan Sungai Buntung yang melewati sejumlah daerah di Kecamatan Waru meluber.
Tidak hanya itu Nawari juga menjelaskan bahwa terkait wilayah Kecamatan Waru yang rendah sehingga menyebabkan daerah tersebut menjadi mudah tergenang pada saat hujan deras melanda.
“Desa Bungurasih memang areanya rendah sehingga menjadi tempat berkumpulnya air dari Sungai Sinir dan Sungai Buntung yang meluber,” kata Nawari.
Dalam penilaiannya dia, perlu adanya pengerukan serta normalisasi Sungai Sinir dan Sungai Buntung demi mencegah banjir terulang di masa mendatang.
Di sisi lain, Nawari juga meminta kepada seluruh masyarakat Kecamatan Waru untuk terus aktif menjaga kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah di sembarangan serta mengikuti kegiatan kerja bakti yang diadakan masyarakat setiap minggunya.
“Langkah-langkah yang bisa dilakukan masyarakat adalah dengan meningkatkan kesadaran untuk tidak membuang sampah ke sungai agar aliran sungai tidak terganggu sehingga dapat meminimalisir risiko banjir,” tegas Nawari.
Penulis : Fais
Editor : Danu