MEDAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) memprioritaskan kepentingan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tahun 2024.
Pemprov akan mendukung peningkatan kualitas para pelaku ekonomi lokal mulai pelatihan, sarana prasarana, hingga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 11 miliar.
“Bantuan yang kami siapkan bukan berupa uang tunai, melainkan sarana prasana, pelatihan, dan lokakarya,” tutur Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diskplop UKM) Sumut Naslindo Sirait di Medan, Selasa (2/4/2024).
Naslindo menyampaikan, bantuan akan disalurkan kepada ratusan UMKM di berbagai wilayah di Sumatera Utara.
Pada awal Maret 2024, Diskop Sumut sudah menyalurkan di Kota Binjai. Adapun bantuan yang disalurkan meliputi becak motor, mesin babat rumput, kuali, dandang, kompor gas, mesin jahit, sepeda, dan termos.
Menurutnya, terdapat 20.000 UMKM di Binjai sebagian besar masih berstatus mikro dan kecil sehingga Binjai terpilih untuk alokasi bantuan tersebut.
Bantuan serupa juga disalurkan di berbagai kabupaten atau kota seperti Humbang Hasundutan, Dairi, Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan dan Pematangsiantar.
Sementara itu, Diskop UKM juga mendorong UMKM untuk memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) agar mudah mendapatkan bantuan pembiayaan.
Menurut Naslindo, ketika para pelaku UMKM sudah memiliki NIB, para pelaku tidak usah khawatir soal pajak, lantaran pelaku UMKM yang beromset Rp500 juta setahun tidak dikenakan PPh final 0,5 persen. Hal itu sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 Tahun 2022 tentang Penyesuaian Pengaturan di Bidang Pajak Penghasilan (PPh) yang merupakan turunan Undang-Undang No. 7 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan.
” Kami harap UMKM juga mandiri secara modal dengan mencari bantuan ke lembaga jasa keuangan misalnya perbankan atau PNM (PT Permodalan Nasional Madani),” harapnya.
Â
Penulis: Attori Alfi Shahrin
Editor: Danu
