Konflik Perampasan Kotak Suara Pilkada di Kampung Gwage

Aparat kepolisian saat mengamankan situasi akibat pencurian kotak suara di Pilkada Mamberamo Tengah. Sumber : detik.com
Aparat kepolisian saat mengamankan situasi akibat pencurian kotak suara di Pilkada Mamberamo Tengah. Sumber : detik.com

Kolomdesa.com, Memberamo Tengah – Kepala Kampung Gwage, Yosem Wilson Polona, bersama sejumlah pendukungnya diduga merampas kotak suara di Kampung Gwage, Distrik Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua Pegunungan. Tindakan tersebut dilakukan karena Yosem menuduh Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kampung Gwage, Yamina Walingga berpihak pada salah satu pasangan calon.

“Aksi perampasan kotak suara TPS Kampung Gwage yang dilakukan oleh Kepala Kampung Gwage, Yosem Wilson Polona bersama massa karena menduga Ketua PPS Kampung Gwage, Yamina Walingga berpihak kepada salah satu paslon,” kata Kasatgas Humas OMPC II-2024 Opswil Papua Pegunungan, AKBP Agus Hariadi, Rabu (27/11/2024).

Ia menjelaskan aksi perampasan dimulai saat Yosem yang membawa sejumlah orang bersenjata tajam dan mengancam Yamina Walingga yang bertugas di TPS.

“Yosem Wilson Polona yang merupakan kepala kampung dengan beberapa orang membawa senjata tajam dan langsung melakukan pengancaman terhadap Ibu Yamina Walingga serta membawa kotak suara TPS Kampung Gwage ke rumahnya di Desa Moga,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa atas tindakan tersebut memicu kemarahan Lepri Opa, yang kemudian mengejar Yosem namun hanya bertemu dengan Yunus Pagawak, yang diduga bagian dari kelompok Yosem.

“Tepatnya di ujung Bandara Kobakma Desa Moga, Lepri Opa menemui Yunus Pagawak dan langsung melakukan penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam, dan Yunus Pagawak juga membalas dengan menikam Lepri Opa,” tambahnya.

Penikaman tersebut menyebabkan Yunus Pagawak terjatuh, sementara Lepri Opa kembali ke Kampung Gwage meski dalam kondisi terluka. Insiden ini memicu kemarahan warga Kampung Gwage, yang kemudian melakukan tindakan balasan.

“Massa dari kepala Kampung Gwage tidak terima, kemudian melakukan aksi pembakaran satu unit honai milik Lepri Opa di Kampung Moga,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Polisi yang mendapat laporan langsung melakukan penyelidikan dan mencoba mencari kotak suara di rumah Yosem, tetapi situasi memanas sehingga aparat mundur ke kantor PPD Distrik Kobakma.

“Namun massa dari kepala Kampung Gwage marah dan mengamuk, sehingga personel kembali ke kantor PPD (Panitia Pengawas Desa) Distrik Kobakma,” ujarnya.

Saat perjalanan menuju kantor PPD Distrik Kobakma, aparat kepolisian menerima kabar mengenai korban penganiayaan yang ditemukan di dekat ujung Bandara Kobakma. Polisi segera mengevakuasi korban yang terjatuh, Yunus Pagawak, yang sebelumnya terlibat perselisihan dengan Lepri Opa menggunakan senjata tajam.

“Hingga saat ini Yunus Pagawak dalam kondisi sadar dan masih dirawat di RSUD Lukas Enembe Kobakma serta rencana dirujuk ke Jayapura, sedangkan Lepri Opa dalam kondisi sadar dan masih dirawat di Puskesmas Kobakma, serta rencana dirujuk ke RSUD Wamena Kabupaten Jayawijaya. Kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak melakukan tindakan yang mengganggu keamanan,” tutupnya.

Penulis : Roman
Editor : Aziz

Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *