Enam Belas Warga Desa Makalu Terima BSPS

Peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Dinas PR. Sumber: Tribunnews.com.
Peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Dinas PR. Sumber: Tribunnews.com.

Kolomdesa.com, Minahasa Tenggara – Sejumlah 16 warga Desa Makalu, Kecamatan Pusomaen, Kabupaten Minahasa Tenggara mendapat bantuan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya. Bantuan tersebut diserahkan oleh pihak Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim).

“Ini merupakan bentuk perhatian serius bagi masyarakat miskin yang mempunyai rumah tak layak huni di Minahasa Tenggara,” ucap PJ Bupati, Mitra Denny Mangala, Selasa (29/10/2024).

Menurut Denny, bantuan yang diberikan ke Warga Desa Makalu merupakan hasil dari survey. Warga yang memenuhi syarat, otomatis mendapatkan bantuan pembedahan rumah itu.

“Unit rumah yang diberikan kepada keluarga penerima bantuan yang telah memenuhi persyaratan,” ujarnya.

Menurut Denny, sejatinya rumah yang terdata tidak layak jumlahnya ribuan. Namun, sementara waktu, yang memperoleh kesempatan dipilih, terutama yang kondisinya rusak parah.

“Sejatinya data yang diperoleh tim, rumah yang rusak berjumlah 1500 an,” jelasnya.

Pendataan yang dilakukan, menurut Denny. Itu sudah sesuai dengan SOP. Mulai dari tingkat desa, hingga kecamatan, sampai kabupaten sudah dilaksanakan.

“Kita mendatangi sudah urus sesuai urutan, mulai dari tingkat desa, kecamatan dan kabupaten,” terang Denny.

Denny mengatakan, dana bantuan yang digunakan untuk membangun rumah warga rusak yang terpilih. Sumbernya berasal dari dana fiskal.

“Ada sumber dana khusus yang digunakan untuk membangun rumah warga tersebut,” ujar Denny.

Untuk mengatasi ketimpangan sosial, terutama rumah hunian warga yang tidak layak. Masyarakat dihimbau untuk terlibat aktif dalam membantu sesama warga yang kesulitan.

“Kita butuh masukan dari warga untuk mengatasi permasalahan sosial, guna nanti bantuan dapat dilakukan, “ungkapnya.

Sementara itu, Kadis Disperkim Rommy Ole mengatakan, bantuan pembangunan rumah yang dilakukan pemerintah hanya bagian prioritas. Warga yang ingin menambah ornamen lainnya, dapat melanjutkan secara mandiri.

“Dana APBD terbatas, pembangunan yang dilakukan hanya bagian pentingnya saja,” sebut Rommy.

Rommy mengatakan, permaslahan mengenai rumah akan terus dilakukan. Menurutnya, pembangunan akan terus dilakukan hingga pembangunan tuntas.

“Pemerintah daerah akan kerja sama dengan masyarakat, pasti rumah tak layak huni akan selesai dalam jangka waktu yang tidak lama,” pungkasnya.

Dalam agenda itu, Pelayanan Batu pertama pembanguan rumah juga dilakukan oleh Denny. Kegiatan itu, merupakan bentuk simbol dukungan pemerintah dalam program yang berjalan.

Penulis : Fuji
Editor : Aziz

Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *