Kolomdesa.com, Serang – Desa Wisata Pulau Tunda terletak di Desa Wargasara, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Pulau ini menawarkan keindahan alam bahari yang asri dan kelestarian ekosistem perairan yang memukau.
Kondisi Pulau Tunda yang luas dan masih sepi dapat menjadi pelarian dari aktivitas menjemukan di kota. Di pulau ini pengunjung bisa melakukan tracking dengan menyusuri perkebunan warga dan berjalan di sepanjang pantai dengan pasir putihnya.
Area pepohonan kelapa yang berjajar di sepanjang pantai semakin menambah kesan berwisata di pulau tropis yang privat. Berinteraksi di perkampungan penduduk yang berada di sebelah utara pelabuhan timur dan barat sambil menikmati aneka jajanan yang dijual menjadi pengalaman tersendiri.
Nama Pulau Tunda berasal dari kata “penundaan”. Dahulu, pulau ini dijadikan sebagai tempat transit barang yang akan diangkut oleh kapal. Desa tersebut awalnya bernama Desa Tunda sebelum diganti menjadi Wargasara yang memiliki arti hukum sara.
“Tunda asal mulanya dari kata penundaan, karena dulu disini jadi tempat transit buat kapal-kapal yang mau ambil barang,” ujar Pengelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Jala Tunda, Nana Suharna kepada Kolomdesa, Senin (7/10/2024).
Nana menjelaskan pengelolaan Desa Wisata Pulau Tunda dijalankan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Jala Tunda. Serta bekerjasama melalui berbagai elemen masyarakat seperti Karang Taruna, Kelompok PKK dan Kelompok Nelayan Mitra Bahari.
Selain itu, perangkat desa, tokoh masyarakat dan tokoh agama juga dilibatkan dalam pembinaan pengelolaan Desa Wisata. Dalam pengelolaannya, Desa Wisata Pulau Tunda bermitra dengan Akademisi dari Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti (STP Trisakti) dan Universitas Banten Jaya (UNBAJA) dalam pelatihan dan pendampingan SDM pariwisata bahari Pulau Tunda.
Desa Wisata Pulau Tunda telah bermitra dengan PT. Tripwe untuk membangun kawasan resort bertaraf internasional sehingga menambah variasi akomodasi Desa Wisata Pulau Tunda.
Desa Wisata Pulau Tunda juga bermitra dengan Pemerintah Kabupaten Serang dan Provinsi Banten dalam bentuk pelatihan SDM pariwisata. Juga mendapatkan hibah bantuan fisik dari Dinas Pariwisata Provinsi Banten seperti landmark Pulau Tunda dan fasilitas lainnya.
“Promosi yang dilakukan melalui berbagai platform media menjadi corong untuk promosi perkembangan Desa Wisata Pulau Tunda, sehingga diharapkan adanya peningkatan minat berkunjung ke Pulau Tunda,” jelas Nana.

Hutan Mangrove, Salah Satu Spot Terbaik Menikmati Suasana Senja
Di sisi selatan pantai Pulau Tunda, terutama bagian timur terdapat hutan mangrove yang cocok untuk dijadikan tempat eksplorasi. Terdapat enam jenis mangrove yang tumbuh di pulau tersebut.
“Potensi mangrove yang ada di Pulau Tunda dijadikan sebagai wisata edukasi pelestarian lingkungan, juga sebagai implementasi kelestarian lingkungan,” tuturnya.
Jika berlibur di Pulau Tunda, lanjut Nana, sebaiknya antara Juli hingga September. Di bulan-bulan tersebut gelombang laut relatif tenang, sehingga bagi wisatawan yang beruntung berkesempatan melihat kawanan lumba-lumba yang berenang.
Bagi wisatawan yang hobi memotret, beberapa spot di pulau ini menawarkan lanskap yang istimewa. Titik paling menarik untuk dijadikan objek fotografi adalah pohon mangrove di tengah perairan.
Saat yang tepat dan disarankan untuk melakukan aktivitas fotografi di Pulau Tunda adalah sore hari atau ketika senja. Kombinasi pohon mangrove dengan langit senja berwarna jingga dan biru ini bisa sekaligus menjadi menjadi latar foto yang dramatis.
“Pulau ini membentang dari barat ke timur sehingga pada sisi barat menjadi daya tarik wisata alam untuk hunting sunset,” ungkap Nana.

Atraksi Bawah Laut dengan Pemandangan yang Eksotis
Salah satu keunikan Pulau Tunda adalah keindahan alam bawah lautnya yang luar biasa. Terumbu karang yang sehat menjadi rumah bagi berbagai jenis ikan, mulai dari ikan hias kecil hingga ikan karang yang lebih besar.
Ekosistem terumbu karang di Pulau Tunda menjadi salah satu daya tarik wisata. Terumbu karang yang masih terjaga mencerminkan sebuah lingkungan bahari yang berkualitas baik dan sehat. Kondisi ekosistem terumbu karang bagian utara dan tenggara dari Pulau Tunda memiliki penutupan karang hidup yang baik.
“Kami bekerja sama untuk menjaga kebersihan pantai dan melestarikan terumbu karang. Ini penting agar wisatawan dapat terus menikmati keindahan alam bawah laut kami,” katanya.
Aktivitas utama yang bisa dilakukan untuk melihat keindahan alam bawah laut Pulau Tunda adalah dengan diving dan snorkeling. Keindahan alam bawah laut Pulau Tunda yang menakjubkan menjadi magnet tersendiri bagi pecinta aktivitas bawah laut tersebut.
Berkat kualitas terumbu karang yang terjaga serta air laut yang bersih, wisatawan memiliki visibilitas yang sangat baik untuk bisa menikmati keindahan terumbu karang yang menjadi rumah bagi ribuan jenis ikan. Arus yang tenang menjadi poin tambahan karena memudahkan pengunjung untuk merasakan keeksotisan alam bawah laut Pulau Tunda.
Pulau Tunda tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga potensi wisata edukasi yang sangat besar. Melalui kegiatan konservasi terumbu karang dan penanaman mangrove, wisatawan dapat belajar tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Selain menikmati keindahan bawah laut, wisatawan bisa berkeliling dengan perahu di sekitar Pulau Tunda yang masih memiliki kualitas ekosistem pantai yang masih baik. Dengan menggunakan perahu, wisatawan dapat berkeliling untuk melihat keindahan pantai Pulau Tunda yang dikelilingi oleh hamparan laut yang jernih.
Jam Operasional, Harga Tiket dan Rute Menuju Desa Wisata Pulau Tunda
Lokasi Desa Wisata Pulau Tunda terbilang cukup strategis sebagai destinasi wisata lantaran aksesnya tidak jauh dari Kota Serang, ibu kota Provinsi Banten. Biaya masuk ke pulau ini gratis dan terbuka 24 jam untuk para wisatawan.
Namun, wisatawan sebaiknya datang di pagi hari agar bisa puas mengeksplorr setiap tempat di Pulau Tunda ini. Adapun waktu terbaik untuk berkunjung ke Pulau Tunda sebaiknya saat libur panjang.
Untuk menuju Pulau Tunda dapat dimulai dengan menempuh perjalanan darat dari Jakarta ke Pelabuhan Karangantu, di Kabupaten Serang, melalui tol Jakarta – Merak. Dari Pelabuhan Karangantu selanjutnya melakukan perjalanan laut sejauh 27,8 kilometer menuju dermaga di Pulau Tunda.
Wisatawan bisa menyewa perahu nelayan yang difungsikan sebagai transportasi wisata selain mencari ikan. Harga sewa 1 perahu dengan kapasitas hingga 25 penumpang antara 1,5 juta – 2 juta rupiah per kapalnya untuk perjalanan pergi ke pulau.
Namun akses kapal ke Pulau Tunda paling murah dari Dermaga Karangantu adalah dengan menumpang kapal Tunda Ekspres. Jadwal kapal ini adalah berangkat pada siang hari jam 1 siang dan berangkat dari Pulau Tunda ke Dermaga Karangantu jam 7 pagi.
“Kapal tidak setiap hari ada, hanya ada pada hari Senin, Rabu dan Sabtu dengan estimasi perjalanan selama 2 jam dengan ongkos tiket sekali perjalanan sebesar 50 ribu rupiah,” paparnya.
Sesampainya di Pulau Tunda tidak perlu khawatir untuk mencari tempat menginap karena sudah banyak homestay. Untuk opsi lainnya, pengunjung juga bisa menyewa satu rumah berkapasitas 25 orang dengan biaya sewa 350 ribu rupiah per malam.
Jika ingin lebih personal, bisa memilih private cottage yang lokasinya di pinggir laut dan jauh dari perkampungan warga dan dekat laut. Dilengkapi diesel pribadi,cottage tersebut punya tiga kamar tidur ber-AC, kipas angin, dan dapur.
Untuk urusan makanan pun tak perlu bingung, sebab sudah ada warung yang menjual makanan dengan harga relatif terjangkau, sekitar 25 ribu rupiah per porsi. Tak hanya rumah makan dan penginapan, di Pulau Tunda pun sudah tersedia toilet yang cukup bersih.
Jumlah Pengunjung dan Omzet Desa Wisata Pulau Tunda
Pada tahun 2021, jumlah pengunjung yang datang ke Desa Wisata Pulau Tunda tercatat sekitar 3.500 orang. Sebagian besar wisatawan datang dari wilayah Jabodetabek, dengan minat utama pada kegiatan snorkeling dan camping.
Jumlah ini terpengaruh oleh pembatasan perjalanan terkait pandemi, namun mulai menunjukkan peningkatan seiring pulihnya pariwisata. Pada tahun 2022, jumlah pengunjung meningkat menjadi sekitar 5.000 orang.
Peningkatan ini terjadi karena dibukanya kembali aktivitas pariwisata secara penuh dan adanya promosi yang lebih gencar melalui media sosial serta event lokal yang menarik minat wisatawan domestik. Promosi menjadi salah satu alat penting yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku wisata untuk kembali meningkatkan pertumbuhan wisata yang ada.
Pada tahun 2021, total omzet yang dihasilkan oleh pengelola Desa Wisata Pulau Tunda mencapai RP 350 juta. Keuntungan tersebut dihasilkan dari kegiatan wisata, seperti penyewaan alat snorkeling, paket diving, homestay, dan paket wisata lainnya mencapai sekitar Rp 350 juta.
Omzet ini diperoleh dari beragam aktivitas wisata di pulau, dengan pendapatan terbesar dari paket snorkeling dan homestay. Dampak pandemi juga mempengaruhi jumlah omzet, meskipun aktivitas lokal tetap berjalan dengan standar protokol kesehatan.
Pada tahun 2022, terjadi peningkatan omzet yang cukup signifikan menjadi sekitar Rp 500 juta. Peningkatan ini sejalan dengan mulai berkurangnya pandemi yang menyebabkan bertambahnya jumlah pengunjung.
Adanya diversifikasi layanan dari paket-paket wisata yang ditawarkan berhasil menarik minat wisatawan dari luar daerah. Pengembangan infrastruktur dan peningkatan layanan juga turut andil dalam mendorong pertumbuhan pendapatan pariwisata.
Pulau Tunda adalah destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam yang masih sangat alami dan potensi wisata yang sangat besar. Dengan pengelolaan yang baik, Pulau Tunda dapat menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Banten.