BULUKUMBA – Desa Wisata Andalan berada di Desa Lembanna, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Lokasinya yang berbatasan dengan Laut Sulawesi, kawasan ini tentu memiliki wisata yang beragam.
Desa Lembanna merupakan daerah pemekaran. Awalnya desa ini termasuk bagian dari Desa Ara. Sehingga corak masyarakatnya tidak jauh berbeda antara kedua desa itu. Akan tetapi, keduanya memiliki perbedaan, salah satunya mengenai bentangan alamnya terutama spot pariwisatanya.
Salah satu pembeda yaitu mengenai keberadaan Batu Tongkarayya yang ada di Desa Lembanna dan tidak dimiliki oleh Desa Ara. Batu Tongkarayya merupakan penyebutan masyarakat setempat yang menggunakan Bahasa Kongjo Ara yang memiliki arti batu yang jatuh di laut.
Wilayahnya yang dekat dengan pantai yang cuaca terik. Mayoritas Warganya banyak menggantungkan hidupnya di sektor perkebunan. Salah satu tanaman yang dibudidayakan yaitu berupa Pohon Kakao.
Saa ini, selain perkebunan, warga Desa Lembanna juga memanfaatkan potensi wisata yang ada dengan membuka sektor Pariwisata. Wisata yang ada di Desa Lembanna sejatinya berjalan sejak beberapa tahun silam, namun secara resmi menjadi Desa Wisata tahun 2022 dengan terbitnya SK dari Bupati Bulukumba melalui Dinas Pariwisatanya.
“Saat ini Desa Wisata Andalan belum memasang tarif untuk setiap objek wisatanya, namun kedepan akan dibuatkan Peraturan Desa (Perdes) untuk menentukan tarif wisata di kawasan ini,”. Sebut Penasihat Pokdarwis Andalan Abdul Wahab, Jumat (04/08/2023).

Suguhkan Wisata Pantai Luas dengan Pasir Putih dan Memiliki Tebing Batuan
Desa Wisata Andalan yang berada di pesisir tentu keberadaan wisata pantainya menarik untuk dikunjungi. Pantai yang ada di Desa Lembanna tersebut bernama Mandala Ria. Hamparan pasir putih yang masih terjaga akan kebersihanya. Cocok digunakan untuk tujuan piknik melepas penat rutinitas sehari-hari.
Wisatawan dapat menikmati keindahan pemandangan Pantai Mandala Ria dengan melihat langsung deburan ombak disertai hembusan angin yang menyejukan. Selain itu, pancaran sinar matahari yang menyorot juga memberi pantulan keindahan tersendiri. Terutama saa sore hari, cahaya berwarna jingga memantul ke hamparan laut yang membuat warnanya berubah menjadi hidup dan nampak lebih terang.
Wisatawan dapat bersantai dengan mendirikan tenda di Pantai Mandala Ria itu. Jika bermalam, wisatawan dapat merasakan dingin nya cuaca ditambah suara deburan ombak yang terdengar bergemuruh.
Destinasa Primadona Berupa Tebing Batu Dekat Pantai
Desa Wisata Andalan selain memiliki Wisata berupa Pantai, juga terdapat tebing yang menjulang tinggi di tengah pantainya. Tebing Batu tersebut tersebar di Pantai Mandala Ria. Tebing tersebut terkenal dengan sebutan Mattoanging. Wisatawan dapat memanfaatkannya untuk sekedar seru-seruan ataupun melihat pemandangan laut lepas dari atas tebing.
Luasnya Laut Banda dan Tanjung Bira terlihat jelas. Wisatawan akan terpuaskan dengan pemandangan yang indah itu.
Puncak Tebing yang posisinya lebih tinggi dari permukaan yang lain dapat digunakan untuk spot foto. Selain memberi keindahan ornamen alam bagi foto yang dihasilkan. Tebing tersebut juga mampu memberi angle yang berbeda dibanding hasil foto ditempat lainnya.
Tebing Batu yang tidak kalah indah dan eksotis di Desa Wisata Andalan yaitu Tebing Tongkaraya. Tebing berwarna hitam dengan dasar air laut yang jernih berwarna hijau tentu menyejukan mata bagi wisatawan yang melihatnya.
Jernihnya Air Laut yang menembus sampai ke dasar. Membuat batuan di bawahnya menampakan keindahannya dengan menyatu dengan air laut yang membentuk ombak kecil.

Miliki Goa Purbakala Passea
Wisatawan yang berkunjung ke Desa Lembanna wajib mengunjungi Gua Purbakala ini. Lokasinya yang tidak jauh dari Pantai Mandala Ria. Tempatnya juga sejuk yang diakibatkan oleh sumber air di setiap tebingnya.
Keindahan relief tebing yang terbentuk alami akibat aliran sumber mata air. Membentuk sebuah stalaktit dan stalagmit GOA baik sisi atas maupun bawahnya menjadi hidup.
Pengelola Desa Wisata Andalan
Desa Wisata Andalan dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Andalan. Seluruh pengurus dan anggota merupakan warga Desa Lembanna. Kegiatan yang dilakukan yaitu berupa pengelolaan pariwisata dan memberikan pelayanan terbaik bagi wisata yang datang di Desa Wisata Andalan.
Pemerintah Desa (Pemdes) Lembanna terus memberikan pembinaan terhadap warganya yang terlibat dalam pengelolaan wisata di kawasan tersebut. Berbagai kebutuhan yang dibutuhkan demi jalannya kegiatan pariwisata agar wisata dapat berjalan dengan baik.
Pemerintah Kabupaten sebagai lembaga yang mengeluarkan legalitas resmi pariwisata juga memberi kontribusi maksimal. Mulai dari pembinaan dengan memberi pengetahuan manajemen pariwisata hingga bantuan promosi agar wisata dikenal.
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mendorong agar pariwisata di Desa Lembanna agar maju. Mulai dari bantuan uang pengembangan hingga pembina juga diberikan. Bahkan Promosi melalui website resminya juga dilakukan sehingga Pariwisatanya dapat dikenal secara nasional.
Jam Operasional dan Harga Tiket
Jam Operasional wisata yang ada di Desa Lembanna setiap hari dari jam 08.00 sampai 20.00 WITA Bagi wisatawan yang ingin bermalam, pengelola membolehkan dan menghimbau untuk laporan terlebih dahulu agar lebih mudah dalam pengawasan.
Tike Wisata yang ada di Desa Lembanna. Salah satu pani yang terdapa tebing bauannya yaiu Pantai Mandala Ria. Pengelola memasang harga tiket masuk Rp 5 ribu untuk anak-anak, dan Rp 10 ribu untuk dewasa.
Wisatawan dapat menikmati sajian wisata yang ada di Desa Lembanna sepuasnya. Bahkan, pengelola membebaskan wisatawan jika berada di lokasi selama 24 jam.
Rute Menuju Desa Wisata Andalan
Desa Lembanna lokasinya berada di sebelah timur Kota Bulukumba. Jarak antara kedua tempat tersebut yakni 27 KM.
Bagi Wisatawan yang beralamat di Kabupaten Bulukumba. Perjalanan dapat dilakukan langsung menuju Desa Lembanna dengan menggunakan transportasi darat, baik Sepeda Motor atau Mobil.
Namun bagi wisatawan yang berasal dari luar Kabupaten Bulukumba. Terutama yang berlokasi di barat Kabupaten Bulukumba. Agar memudahkan, Perjalanan dilakukan menuju menuju Kota Bulukumba terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan menuju Desa Lembanna.
Bagi yang berasal dari luar Pulau Sulawesi. Perjalanan dapat dilakukan dengan menggunakan Transportasi Udara dan Laut. Jika menggunakan Transportasi Udara. Wisatawan memulai perjalanan dari bandara yang menyediakan rute penerbangan menuju Bandara Sultan Hasanudin.
Selanjutnya, dengan menggunakan mobil wisatawan harus melanjutkan perjalanan kembali menuju ke Kota Bulukumba. Jarak antara kedua lokasi itu yakni 181 KM dengan lama perjalanan empat hari.
Setelah itu, perjalanan dilakukan kembali menuju Desa Lembanna dengan durasi perjalanan yaitu 53 menit. Asalkan wisatawan menggunakan kendaraan yang sama.
Bagi wisatawan yang menggunakan Transportasi Laut yaitu kapal penyeberangan. Wisatawan dapat melakukan perjalanan dari pelabuhan terdekat yang menerima rute tujuan Pelabuhan Makassar. Perjalanan berikutnya menuju ke Kota Bulukumba, dilanjutkan ke Desa Lembanna dengan menggunakan transportasi darat seperti mobil atau angkutan umum.
Pengunjung Desa Wisata Andalan
Desa Wisata Andalan merupakan tujuan Wisata Favorit yang ada di Kabupaten Bulukumba. Bahkan, Pengunjungnya setiap tahun selalu tembus di angka ribuan. Meskipun di tahun 2019 dan 2020 sempat ada Covid-19. Pengunjungnya masih tetap ada, kendati kurang dari 100 orang.
Kemudian pandemi sudah reda, dan kegiatan wisata kembali normal pada tahun 2021. Pengunjung Desa Wisata Andalan mencapai 1457 orang. Kedatangan pengunjung ke bali naik di tahun 2022, pengelola mencatat jumlah orang yang datang di kawasan wisata tersebut berjumlah 1789 orang.
Pengunjung tersebut diperkirakan akan mengalami kenaikan kembali id tahun 2023. Trimester ketiga ditahun itu, sampai bulan mei wisatawan yang datang sudah mencapai 1156 orang.
Grafik Pengunjung Desa Wisata Andalan
ribu Orang
No Data Found
Omset Desa Wisata Andalan
Omset yang didapat dari Desa Wisata Andalan selalu berubah setiap bulannya. Pendapatan beriringan dengan pengunjung yang datang untuk berwisata ke tempat itu.
Namun karena objek pariwisata yang ada di Desa Wisata Andalan belum ada retribusi. Dampak ekonomi terhadap warga sekitar sangat signifikan. Baik untuk pengelola maupun warga sekitar.
Pengelola mencatat dampak perputaran ekonomi setiap tahunnya mencapai 90-120 juta. Manfaat tersebut dirasakan langsung oleh warga sekitar.
Grafik Omset Desa Wisata Andalan
juta Rupiah
No Data Found