Dampak Virus ASF, Harga Daging Babi di Manado Terjun Bebas

MANADO – Dampak virus African Swine Faver (ASF) di Sulawesi Utara kini mulai dirasakan oleh para pedagang daging babi di Manado, Sulawesi Utara. Para pedagang menjual tiga kilogram daging babi dengan harga Rp 100 ribu rupiah, bahkan ada yang Rp 100 ribu dapat empat kilogram. Padahal di waktu normal daging babi dijual Rp 65 ribu-Rp 70 ribu per kilogram.

 

“Sekarang tinggal Rp 55 ribu per kilogram. Beberapa waktu lalu masih Rp 70 ribu,” kata Patrik, seorang pedagang di Pasar Bersehati, Minggu (30/7/2023).

 

Patrik mengaku apes. Harga daging sudah dibandrol murah, namun pembeli kian mengurang.

 

“Ada yang datang tapi hanya tanya-tanya,” kata dia.

 

Demi bertahan hidup, para pedagang di sentra daging babi di Kabupaten Minahasa berlomba-lomba menjual murah daging babi.

 

Mengetahui kondisi ini, Pemprov Sulut bergerak cepat pasca ditemukannya virus ASF di Sulut.

 

Distanak Pemprov Sulut turun ke sejumlah sentra peternakan babi di Minahasa, Minsel, dan Tomohon.

 

Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, menuturkan tim membagi disinfektan serta poster penerangan tentang ASF dan cara pencegahannya.

 

“Ini upaya pemerintah untuk mencegah menyebarnya virus ini dan sosialisasi kepada masyarakat,” kata dia, Kamis (27/7/2023).

 

Desa-desa yang didatangi adalah Desa Tolok, Desa Kombi, Pasar Beriman Tomohon, Desa Talikuran, Desa Talikuran Satu, Kelurahan Tara Tara, Kelurahan Tara Tara 1, Kelurahan 2, Kelurahan 3, Desa Rumoong Atas, Desa Tumaluntung, dan Desa Tumaluntung Satu.

 

Olly Dondokambey mengatakan, Pemprov Sulut melalui Asisten III telah melakukan rapat konsultasi mengenai pengendalian dan pencegahan penyakit hewan.

 

Penulis: Ulfa
Editor: Danu

Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *