BKKBN dan BPS Kalsel Kembangkan Desa Cantik

Penandatanganan MoU pengembangan program Desa Cantik di Kampung Keluarga Berkualitas, Banjarmasin, Senin (3/4) Sumber Foto: Instagram@bkkbnkalsel
Penandatanganan MoU pengembangan program Desa Cantik di Kampung Keluarga Berkualitas, Banjarmasin, Senin (3/4) Sumber Foto: Instagram@bkkbnkalsel

BANJARMASIN – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Selatan bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Selatan bekerjasama kembangkan program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) dan rumah data kependudukan di Kampung Keluarga Berkualitas Banjarmasin. Kolaborasi ini untuk menguatkan pemanfaatan data statistik  di desa.

 

 

Kerjasama disepakati dengan penandatanganan MoU yang dilakukan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel H Ramlan bersama Kepala BPS Kalsel Martin Wibisono.

 

Kolaborasi tersebut diharapkan semakin menguatkan optimalisasi penyediaan, penggunaan dan pemanfaatan data statistik sehingga intervensi dan perencanaan pembangunan di desa/kelurahan semakin tepat sasaran,” ungkap Ramlan, Senin (3/4/2023).

 

Menurut Ramlan BKKBN hadir dengan program Rumah Data Kependudukan dan Informasi Keluarga (Rumah DataKu) untuk memenuhi kebutuhan data di tingkat desa/kelurahan. Rumah DataKu merupakan kelompok kegiatan masyarakat yang melaksanakan kegiatan pengumpulan, verifikasi, analisis, penyajian serta pemanfaatan data kependudukan dan keluarga serta pembangunan di tingkat desa/kelurahan.

 

Peran Rumah DataKu sebagai penyuplai data untuk intervensi pembangunan di Kampung KB tertuang dalam Inpres No. 3 Tahun 2022 tentang tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas. Berdasarkan data BKKBN Provinsi Kalsel hingga 2023 jumlah Kampung Keluarga Berkualitas di Kalimantan Selatan sebanyak 456 Kampung KB, sedangkan untuk Rumah Data Kependudukan di Kampung KB berjumlah 236 Rumah DataKu.

 

“Diharapkan dengan adanya kolaborasi ini dapat semakin menguatkan optimalisasi penyediaan, penggunaan dan pemanfaatan data statistik sehingga intervensi dan perencanaan pembangunan di desa/kelurahan semakin tepat sasaran,” kata Ramlan.

 

Ramlan mengungkapkan untuk meningkatkan literasi dan peran aktif perangkat desa dan masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan statistik desa perlu dukungan program Smart Village dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kalsel. Dukungan program tersebut akan menguatkan kolaborasi Rumah Data Kependudukan dan Desa Cinta Statistik.

 

Kepala BPS Kalimantan Selatan Martin Wibisono menambahkan saat ini kualitas dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di pemerintah desa dalam memanfaatkan teknologi dan data desa masih relatif rendah. Oleh karena itu, BPS sebagai leading sector dalam pengembangan statistik memiliki peran penting dalam peningkatan pengelolaan, pemanfaatan dan literasi data di tingkat desa.

 

Program Desa Cantik, dirancang oleh BPS untuk meningkatkan kapasitas desa dalam mengidentifikasi kebutuhan data dan potensi yang dimiliki dalam rangka mendukung pengentasan kemiskinan. Pada tahun 2022, tercacat di Kalsel baru terbentuk 15 Desa Cantik BPS, melalui kolaborasi program dengan BKKBN ini, diharapkan dapat meningkatkan jumlah sebaran di 13 Kabupaten/Kota di Kalsel.

 

Penulis: Erdhi

Editor: Soleha.tn

Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *