Sekjen Kemendes PDTT Paparkan Konsep SDGs
JAKARTA – Konsep pembangunan desa berdasarkan SDGs Desa menjadi perhatian banyak
JAKARTA – Konsep pembangunan desa berdasarkan SDGs Desa menjadi perhatian banyak
Dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) Desa harus mempersiapkan berbagai instrumen untuk tanggap terhadap bencana. Desa Pasir merupakan salah satu Desa yang sudah melaksanakan beberapa program untuk menghadapi bencana. Dengan berbagai program, baik yang bersinggungan langsung dengan masyarakat dan infrastruktur yang ada, Desa Pasir dinyatakan siap 100% untuk melakukan penanganan bencana.
Tidak banyak Desa yang telah mengimplementasikan hasil pendataan SDGs Desa sebagai program untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Desanya. Desa Bakal Gajah merupakan salah satu contohnya, melalui BUM Desa Gajah Mandiri mereka berupaya mencapai Desa layak air bersih dan sanitasi, pertumbuhan ekonomi Desa merata dan kemitraan untuk pembangunan Desa.
Stunting menjadi problem yang tidak terelakan di Indonesia. Hal ini dikarenakan angka stunting di Indonesia cukuplah tinggi diatas standar yang ditentukan WHO. Desa Banjararum salah satu Desa yang melakukan beberapa program untuk pengentasan stunting.
Kemiskinan menjadi problem utama sosial di masyarakat yang perlu dituntaskan. Program SDGs Desa berupaya untuk menurunkan tingkat kemiskinan di Desa hingga 0% dan Desa Polewali salah satu yang mengimplementasikannya. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Pemerintah Desa Polewali menerapkan data SDGs Desa untuk mengintervensi program agar masyarakatnya keluar dari jerat kemiskinan.
CILACAP – Sejak resmi menjadi pilot studi SDGs Desa pada tahun 2021, Desa
Jakarta – Pemenuhan air bersih dan sanitasi layak di Indonesia masih menjadi
Desa Guwosari berhasil memanfaatkan BUM Desa Guwosari untuk mengelola sampah agar terjadi stabilitas ekosistem lingkungan. Tak hanya berdampak pada kebersihan lingkungan, melalui inovasi itu BUM Desa Guwosari juga mampu meningkatkan omzet usahanya hingga puluhan juta.
Desa Patilereng berhasil keluar dari status Desa Tertinggal dan menjadi Desa Mandiri. Pencapaian status ini tak lain berkat BUM Desa Baloka Mandiri. Mereka berhasil mengembangkan potensi dan memanfaatkan Dana Desa secara bijak untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Desa Detusoko Barat berhasil mengelola potensi yang ada melalui BUM Desa Au Wula. Pemdes Detusoko juga terus melakukan inovasi untuk mengoptimalkan potensi yang ada. Terlebih saat itu, pandemi melanda. Terbukti, mereka mampu bertahan dan berkembang ditengah gempuran pandemi.