Arak Jolen, Tradisi Unik Masyarakat Lumajang di Bulan Muharam

 Ilustrasi Tradisi Arak Jolen, Sumber Foto: Freepik
 Ilustrasi Tradisi Arak Jolen, Sumber Foto: Freepik

LUMAJANG – Arak Jolen atau sesaji merupakan tradisi turun temurun yang dilaksanakan oleh warga Dusun Gencono, Desa Jambekumbu, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang. Tradisi yang dilaksanakan setiap bulan Suro atau Muharram itu bertujuan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

 

Menurut Subaeri, Kepala Desa Jambekumbu, pagelaran ritual arak Jolen tahun ini cukup meriah. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya Jolen yang berisi tumpeng, ayam ingkung, buah-buahan, jajanan pasar dan terutama hasil bumi dan kebun, salah satunya buah durian.

 

“Memang tahun ini lebih semarak. Padahal ini baru tingkat Dusun, tapi tidak kalah menariknya dengan pelaksanaan di tingkat kecamatan,” kata Subaeri, Senin (24/7/2023).

 

Ia mengungkapkan, bahwa selain sebagai wilayah penghasil durian terbaik di Kabupaten Lumajang. Dusun Gencono ini juga merupakan Dusun yang menjunjung tinggi toleransi dan keberagaman.

 

“Dalam kegiatan arak Jolen ini, semua warga dilibatkan tanpa memandang latar belakang suku, ras atau agama. Semua guyub rukun mengikuti tradisi warisan nenek moyang ini,” jelasnya.

 

Acara berjalan dengan tertib, tidak ada warga yang saling berebut. Semua warga kebagian dan menyantap bareng-bareng dilokasi acara.

 

Sementara itu, Luluk Susanti salah satu warga Dusun Gencono mengaku sangat mendukung kegiatan tradisi arak Jolen ini. Karena tradisi tersebut merupakan ajang silaturrahmi antara warga meskipun beda keyakinan.

 

“Semoga ke depan hasil panen durian, kapulogo, kopi, cengkeh dan hasil kebun lainnya semakin bagus dan melimpah. Disamping itu, semua warga tetap hidup rukun berdampingan serta dijauhkan dari segala bentuk musibah dan bencana,” harapnya.

 

Penulis: Ilham W
Editor: Danu

Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *