Pesona Desa Wisata Karangbanar, Sajikan Pantai Berlatar Gunung

Desa Wisata Karang Banar memiliki empat pantai saling terhubung. Desa Karangbanar resmi ditetapkan menjadi Desa Wisata  pada  tahun 2012. Kini, desa wisata Karangbanar tumbuh dengan berbagai fasilitas yang ada.  
Pantai Cemara di Desa Wisata Karangbanar banyak dikunjungi wisatawan yang menggunakan kereta kancil. Sumber foto : Pengelola Desa Wisata Karangbanar.
Pantai Cemara di Desa Wisata Karangbanar banyak dikunjungi wisatawan yang menggunakan kereta kancil. Sumber foto : Pengelola Desa Wisata Karangbanar.

CILACAP Desa Wisata Karangbanar terletak di Desa Jetis, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Desa ini memiliki  bentangan alam berupa pantai dan gunung yang menjulang.

 

Hamparan laut yang sangat luas menjadi kekayaan bahari bagi warga Desa Jetis yang mendulang bisnis ikan cukup bergeliat. Sehingga masyarakat setempat tidak hanya menjadi pelaku wisata, namun juga menjadi nelayan.

 

Selain itu, Desa Karangbanar juga memiliki hasil bumi berupa buah dan sayur yang cukup melimpah. Hingga desa ini masyhur dengan sebutan Desa Agrowisata.

 

“Awalnya desa tertinggal dan miskin, saat ini IDM sudah menjadi desa berkembang dan mandiri,” ujar Ketua Pengelola Desa Wisata Karangbanar sekaligus Kepala Desa jetis, Muharno, Selasa, (4/4/2023).

 

Pengelola Desa Wisata Karangbanar melakukan foto bersama di Kantor Sekretariat Desa Wisata Karangbanar. Sumber foto : Pengelola Desa Wisata Karangbanar.
Pengelola Desa Wisata Karangbanar melakukan foto bersama di Kantor Sekretariat Desa Wisata Karangbanar. Sumber foto : Pengelola Desa Wisata Karangbanar.

 

Empat Pantai Berjajar di Desa Karangbanar

 

Desa Karangbanar memiliki empat pantai, yakni Pantai Congot, Pantai Bungso, Pantai Kewuk, dan Pantai Cemara Sewu. Setiap pantai memiliki keunggulan dan keindahan yang berbeda- beda.

 

Pantai Congot terkenal dengan sebutan pantai Jetis. Panorama keindahan pegunungan di sekitar pantai merupakan keunggulan yang dimiliki Pantai Congot.Kelebihan lainnya adalah pantai Congot memiliki ombang yang tinggi, khas pantai selatan.

 

Selanjutnya adalah Pantai Bungso yang cocok menjadi tujuan saat berkunjung ke Desa Wisata Karangbanar. Hamparan Pasir hitam yang lembut salah satu kelebihan yang dimiliki oleh Pantai Bungso. Wisatawan dapat memanfaatkannya untuk bersenang-senang dengan berbagai cara salah satunya bermain mobil ATV mengelilingi bibir pantai.

 

Selain itu terdapat Pantai Cemara Sewu menghadirkan tumbuhan cemara yang berjejer di sekitar pantai. Wisatawan dapat memanfaatkan suasana yang tenang dan sejuk setelah menikmati pantai. Gazebo  yang ada di sekitar pantai menambah pilihan bagi  wisatawan untuk bersantai. Saat sore hari, hembusan angin yang sejuk tentu akan memberi rasa betah  bagi wisatawan tidak ingin beranjak dari pantai Cemara Sewu.

 

Pantai Kewuk memiliki bentangan pasir yang masih asri. Wisatawan tidak perlu takut dengan tingginya ombak dari berbagai arah saat menikmati keseruan mandi di pantai. Hal ini karena sekitar pantai sudah dilengkapi dengan bangunan pemecah ombak yang memberikan rasa aman bagi pengunjung.

 

Salah satu pantai di Desa Wisata Karangbanar banyak didatangi pengunjung. Sumber foto : Pengelola Desa Wisata Karangbanar.
Salah satu pantai di Desa Wisata Karangbanar banya didatangi pengunjung.

 

Miliki Ragam Atraksi Budaya 

 

Desa Karangbanar tak hanya menyuguhkan wisata bahari. Namun juga memiliki banyak atraksi budaya yang menarik. Beberapa diantaranya adalah pertunjukan Wayang Kulit dan Lengger, upacara Merdi Bumi serta wisata Budaya Ebeg.

 

Namun, semua atraksi budaya itu hanya dapat ditonton dalam momen tertentu. Misalnya, upacara Merdi Bumi dilakukan oleh warga sebagai simbol ucapan rasa syukur kepada sang pencipta. Upacara adat tersebut dilakukan dengan membuat gunungan hasil bumi yang diarak mengelilingi Desa Karangbanar. Upacara ini dilakukan pada bulan paska panen raya, tepatnya pada bulan agustus setiap tahunnya. 

 

Desa Karangbanar semakin banyak dikunjungi oleh wisatawan saat festival budaya berlangsung. Wisatawan tidak hanya dari warga sekitar Desa Karangbanar, selain itu, wisatawan dari luar Kota Cilacap datang untuk menikmati tontonan tersebut.

 

Jam Operasional dan Harga Tiket

 

Desa Wisata Karangbanar dibuka setiap hari. Adapun jam operasional menyesuaikan jam kerja yakni pada pukul 07.00 sampai 05.00 sore.

 

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Desa Karangbanar cukup membayar tiket seharga Rp 6 ribu. Harga tersebut sudah termasuk biaya asuransi dan semua destinasi wisata yang ada.

 

Wisatawan yang datang dengan menggunakan paket wisata, perlu membayar biaya wisata sebesar Rp 200 ribu. Fasilitas yang didapat oleh wisatawan yaitu penginapan dan suguhan mengikuti  kegiatan desa semacam menonton latihan warga sebelum tampil dalam pertunjukan adat.

 

Pengelolaan Desa Wisata Karangbanar

 

Pemerintah Jawa tengah melalui dinas pariwisata pernah memberi suntikan modal pengembangan wisata sebanyak Rp 100 juta. Kendati demikian, modal utama berasal dari pemerintah desa yang bekerja sama dengan warga yang gotong royong mengumpulkan dana yang digunakan untuk membuka Desa Wisata.

 

Pengelolaan Wisata dikelola oleh Pemerintah Desa Jetis melalui Bumdes Mangunpraja yang bekerjasama dengan pokdarwis lembah sita. Sampai sekarang, 30 warga sekitar mampu diberdayakan untuk mengelola desa wisata di lapangan terutama destinasi yang ada. 

 

Rute Menuju Desa Wisata Karangbanar

 

Wisatawan yang melakukan perjalanan dari Kota Cilacap dapat menggunakan mobil menuju Desa Banjarsari dengan jarak sekitar 44 KM. Lama perjalanan  sekitar satu jam.

 

Wisatawan yang datang dari luar kota dan menggunakan pesawat. Jarak Bandara Tunggul Wulung dengan Desa Wisata Karangbanar sekitar 44 KM. Lama perjalanan kurang lebih satu jam.

 

Wisatawan dapat menggunakan jasa taksi maupun ojek menuju lokasi. Nanti oleh jasa transportasi akan diantar menuju lokasi Desa Wisata Karangbanar.


Kedatangan Pengunjung Desa Wisata Karangbanar

 

Dalam setiap tahunnya, jumlah pengunjung Desa Karangbanar cukup fluktuatif. Pada tahun 2019, pengunjung mencapai 250.994 orang. Namun pada tahun 2020, pengunjung sempat menurun di angka 120.114 orang.

 

Pengunjung di tahun 2021 kembali naik menyusul kembali dibukanya secara normal wisata yang ada di Desa Wisata Karangbanar. Tercatat 301.095 orang menikmati wisata yang ada di Desa Jetis tersebut.

 

Pada tahun 2022 pengunjung kembali naik sekitar puluhan ribu. Bahkan pengunjung menembus di angka 360.095 orang.

 

 

Omset Desa Wisata Karangbanar

 

Omset pengunjung Desa Wisata Karangbanar pada tahun 2019 sebesar Rp 752 juta. Meskipun pada saat itu harga tiket masih 3 ribu.

 

Pada tahun 2021 keuntungan Desa Wisata Karangbanar sempat mengalami penurunan di angka Rp 480 juta. Hal ini disebabkan oleh pembatasan pengunjung saat itu.

 

Pada tahun 2021, saat sudah mulai ada sedikit pembebasan pengunjung untuk datang di Desa Wisata Karangbanar. Omset kembali naik, bahkan sampai menembus angka Rp 1 Miliar lebih.

 

Begitu juga pada tahun 2022. Omset Desa Wisata Karangbanar kembali naik dua kalilipat dari tahun sebelumnya dengan sampai Rp 2 Miliar lebih.

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di: