BUM Desa Serang: Tumbuhkan Ekonomi Melalui Wisata D’LAS

BUM Desa Serang Mandiri Sejahtera mampu meningkatkan geliat ekonomi masyarakat Desa Lembah Asri Serang melalui beberapa unit usaha jasa dan wisata. Salah satu unit usaha yang cukup populer adalah wisata D’LAS. - Ahmed Fadhal AR
View dari Desa Wisata Lembah Asri Serang. Sumber Foto: Instagram @dlas_serang
View dari Desa Wisata Lembah Asri Serang. Sumber Foto: Instagram @dlas_serang

PURBALINGGA – Eksistensi BUM Desa Serang Mandiri Sejahtera dinilai dapat memberikan angin segar bagi masyarakat Desa Serang. BUM Desa serang mampu memberdayakan masyarakatnya melalui adanya lapangan pekerjaan yang meningkat. 

 

BUM Desa Serang Mandiri Sejahtera resmi berdiri pada tahun 2010. Pembentukannya bertujuan untuk menciptakan lapangan pekerjaan lebih luas. Sehingga geliat ekonomi masyarakat meningkat. Hingga perolehan laba dari unit usaha yang telah digagas mampu memberikan pemasukan ke PADes. 

 

Tak hanya memiliki unit usaha wisata, BUM Desa Serang Mandiri Sejahtera juga memiliki unit usaha dibidang jasa. Ada pula unit usaha pertanian dan pembiayaan mikro yang kini dapat mempekerjakan banyak masyarakat desa. Berikut ulasannya. 

 

Pesona Desa Wisata Lembah Asri Serang (D’LAS)

 

Desa Wisata Lembah Asri Serang (D’LAS) menjadi salah satu destinasi yang populer. Letaknya berada di lereng Gunung Slamet. Ketika berkunjung, wisatawan dapat  merasakan sejuknya udara khas pegunungan dan panorama jajaran pepohonan yang membentang.

 

Wisata ini dikembangkan dengan mengusung konsep agrowisata. wisata D’LAS menawarkan banyak pilihan spot menarik. Beberapa spot wisata itu diantaranya; kebun buah, kebun sayur, dan taman-taman yang asri yang berada di sekitar lereng gunung. Ada juga wahana permainan dan wahana edukasi seru yang tersedia untuk usia dewasa maupun anak-anak.

 

Fasilitas yang ada di Desa Wisata serang cukup lengkap mulai dari gazebo, kamar mandi, mushola, cafe, meeting room dan Kolam renang. Bagi wisatawan yang ingin bermalam, Desa Lembah Asri Serang menyediakan cottage dengan design yang unik dan harga yang cukup terjangkau. Harga sewanya untuk setiap malam berkisar Rp 850 ribu untuk kapasitas empat orang. Adapun harga tiket masuk wisata D’LAS yakni Rp 2.000,-/orang dan karcis parkir mobil Rp 3.000.

 

Selain itu, Desa Lembah Asri Serang tengah menambah wahana baru. Diantaranya adalah Dino Land yang menyediakan berbagai replika Dinosaurus yang dapat bergerak dan bersuara layaknya Dinosaurus sungguhan.

 

Jumlah Kunjungan Wisata D’LAS

 

Wisata D’LAS merupakan wisata yang paling banyak dikunjungi di Kabupaten Purbalingga. Merujuk pada laman resmi Kabupaten Purbalingga,  pada tahun 2019 terdapat 650 ribu pengunjung. Lalu, pada tahun 2020 jumlah pengunjung mengalami penurunan lantaran pandemi, yakni terdapat 318.358 wisatawan. 

 

Pengunjung memadati Desa Wisata Lembah Asri Serang. Sumber Foto: Instagram @dlas_serang
Pengunjung memadati Desa Wisata Lembah Asri Serang. Sumber Foto: Instagram @dlas_serang

 

Data ini menunjukkan bahwa minat wisatawan untuk berkunjung ke wisata D’LAS cukup tinggi. Kendati telah mendulang pengunjung yang cukup tinggi, pengelola wisata terus berupaya mengembangkan potensi yang ada dan tetap memperhatikan standar CHSE yaitu Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), Environment (ramah lingkungan). Melalui peningkatan layanan ini pengunjung dapat merasakan kenyamanan dan keamanan maksimal. 

 

Rute Menuju D’LAS

 

Untuk menuju rute wisata Desa Lembah Asri Serang cukup sulit. Sebab lokasinya berada di wilayah terpencil. Setidaknya dibutuhkan waktu 45 menit perjalanan dari pusat kota menuju wisata D’LAS. 

Petunjuk jalan Desa Wisata Lembah Asri Serang. Sumber Foto: Instagram @dlas_serang
Petunjuk jalan Desa Wisata Lembah Asri Serang. Sumber Foto: Instagram @dlas_serang

 

Tiket masuk wisata D’LAS dibanderol dengan harga Rp 5 ribu. Setelah masuk pada area wisata, wisatawan dapat mencoba berbagai wahana yang ada. Tarif setiap wahananya pun cukup variatif, yakni mulai Rp 5 ribu. 

 

Unit Usaha Pertanian dan Peternakan

 

Unit usaha pertanian dan peternakan merupakan unit usaha yang bertanggung jawab atas kegiatan pengelolaan pertanian dan peternakan. Tujuan utamanya menangani bidang pertanian (penanaman buah strawberry) dan peternakan (ternak kambing). Kemudian nantinya dipasarkan, baik dalam lingkup Desa Serang maupun ke luar desa. 

 

Unit Usaha Jasa Keuangan

 

Unit usaha ini dibentuk berdasarkan Peraturan Desa Serang Nomor 05 Tahun 2010 tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Desa. Tujuan utamanya adalah untuk menangani usaha simpan pinjam masyarakat desa kepada BUM Desa. Warga yang menggunakan jasa ini diberikan tenor pinjaman selama 10 bulan tanpa diberlakukannya bunga.

 

Unit Usaha Pengelolaan Air

 

Unit usaha ini didirikan untuk memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan air minum. Sehingga pada tahun 2011 BUM Desa Serang Mandiri Sejahtera membuat sumur bor, instalasi pengolahan air, pengadaan peralatan dan mobil pengantaran.

Pengadaan air bersih ini sangat membantu masyarakat. Jika sebelumnya masyarakat harus membeli air bersih hingga ke luar Desa Serang dengan harga yang relatif mahal, namun sekarang kebutuhan terhadap air sudah terpenuhi dengan harga yang lebih murah.

 

Modal BUM Desa Serang Mandiri Sejahtera

 

Modal BUM Desa Serang Mandiri Sejahtera sebagian besar bersumber dari Dana Desa (DD) Desa Serang, sebagian lagi dari swadaya warga. Pemerintah desa melalui BUM Desa Serang Mandiri Sejahtera pada awal tahun 2016 berinovasi dengan membuka investasi berupa penjualan saham senilai Rp 10 juta per lembar. Hasilnya hingga akhir 2016 terkumpul Rp 600 juta dari seluruh warga Desa Serang. Investasi tersebut, dipergunakan untuk membangun taman labirin dan membangun wahana sepeda air, bianglala, dan sepeda udara. 

 

Adapun skema pembagian keuntungannya adalah 10 persen diperuntukan untuk warga serang, dan 90 persen untuk pendapatan BUM Desa Serang Mandiri Sejahtera. 

 

Peningkatan Lapangan Pekerjaan yang Tersedia

 

Manfaat utama eksistensi BUM Desa Serang Mandiri Sejahtera adalah terbukanya lapangan pekerjaan yang makin meluas. BUM Desa Serang Mandiri Sejahtera konsisten menerapkan pola manajemen kolaborasi. Yakni, masyarakat akan dilibatkan dalam segala pengelolaan BUM Desa. 

 

Selain ikut serta menjadi penanam saham untuk keperluan modal BUM Desa, masyarakat juga dapat bekerja dengan membuka lapak di area wisata. Selain itu masyarakat juga diberdayakan untuk menjadi karyawan pada beberapa unit usaha yang sudah dirintis. 

 

Pendapatan BUM Desa Serang Mandiri Sejahtera

 

Pada tahun 2019 jumlah kunjungan pada objek wisata D’LAS mencapai 650.000 pengunjung. Dari jumlah kunjungan itu BUM Desa Serang Mandiri Sejahtera dapat meraup omzet Rp 4 miliar. Sedangkan di tahun 2020 jumlah kunjungan menurun, yakni 34.943 wisatawan. Akibatnya omzet menurun drastis menjadi Rp. 2 miliar.

 

Secara keseluruhan, pada tahun 2019 BUM Desa Serang Mandiri Sejahtera bisa memberikan PADes sebesar Rp 450 juta. Lalu, pada tahun 2020 sebesar Rp 250 juta. Selanjutnya di tahun 2021 sebesar Rp 625 juta.

 

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya