SIKKA – Ratusan warga Kampung Borablupur di Dusun Klotong, Desa Bura Bekor, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka mengeluh lantaran aliran listrik tak kunjung masuk desa. Kondisi ini telah berlangsung selama puluhan tahun. Selama ini masyarakat setempat mengandalkan lampu minyak dan lampu super ekstra hemat energi (sehen) untuk penerangan.
Sayangnya, lampu sehen hanya bisa digunakan saat cuaca cerah, sebab sumber listriknya berasal dari tenaga surya atau matahari. Warga setempat, Gervinus Moa (45) menyampaikan banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar karena tidak adanya aliran listrik di desa tersebut.
“Ketiadaan jaringan listrik membuat siswa sulit belajar saat malam hari. Bahkan, mereka harus mendekatkan diri ke sumber cahaya. Dengan begitu para siswa bisa membaca dan menulis. Jika kondisi ini dibiarkan terus menerus, akan mengganggu kesehatan anak-anak,” ungkapnya.
Ia berharap Pemkab Sikka dan PLN bisa segera membangun infrastruktur pendukung agar jaringan listrik bisa masuk ke desanya.
Sementara itu, Kepala Desa Bura Bekor Nolastus mengatakan pihaknya telah membuat laporan ke instansi terkait tentang ketiadaan jaringan listrik di desanya. Nolastus mengaku telah mengajukan proposal perbaikan infrastruktur hingga ke PLN pusat.
“Memang benar sampai saat ini sebagian warga masih menggunakan lampu minyak tanah karena lampu sehen bantuan yang selama ini digunakan warga sudah rusak. Informasinya proposal sudah kirim ke pusat,” ungkap Nolastus.
Manajer PLN Unit Pelayanan Pelanggan (UP3) Flores Bagian Timur Agung Wibowo menuturkan, pihaknya telah menerima usulan pembangunan jaringan listrik untuk Desa Bura Bekor. Ia mengatakan, usulan tersebut akan ditindak lanjuti pada tahun 2024.
“Kami tindak lanjuti di tahun 2024. Setelah Ramadhan petugas akan lakukan survei,” pungkasnya.
Penulis: Erdhi
Editor: Soleha.tn