Desa Wisata Sekapuk, Bekas Tambang Jadi Wisata Batu Kars

Pada September 2020, Desa Sekapuk mendeklarasikan desanya sebagai desa milyader. Hal ini dikarenakan net profit dan omzet yang dihasilkan BUMDES mencapai Rp 11 miliar. Dari perolehan itu BUM Desa sebagai lembaga ekonomi mampu menyumbang pendapatan asli desa (PADes) lebih dari Rp 2 miliar. Jumlah ini dinilai lebih tinggi dari pada Dana Desa yang berasal dari pemerintah pusat. Rizal Kurniawan

GRESIK – Kabupaten Gresik terletak di provinsi Jawa Timur, identik dengan daerah industri dan wisata religi. Selain itu, Kabupaten Gresik juga memiliki potensi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Wisata Setigi yang berada di Desa Wisata Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik.

 

Desa wisata Sekapuk diresmikan pada Maret 2023, sekaligus mendapat predikat wisata maju dari jejaring desa wisata Kemenparekraf, dengan wisata andalan berupa wisata Setigi. Secara harfiah, kata ‘Setigi’ merupakan akronim dari kata Selo yang berarti batu, Tirto yang berarti air dan Giri yang berarti bukit.

 

Mulanya, wisata Setigi adalah sebuah lahan bekas penambangan batu kapur dan pembuangan sampah. Layaknya tempat pembuangan akhir (TPA), lahan ini cukup kumuh dan jorok.

 

Namun, beberapa masyarakat memiliki inisiatif untuk mengubah lokasi kumuh menjadi sebuah destinasi wisata. Untuk merealisasikan pembangunan wisata, masyarakat menggunakan dana desa.

 

“Kami memang punya gagasan, bagaimana menyelesaikan tiga permasalahan dunia yang ada di sini. Lahan bekas tambang, bekas pembuangan sampah dan mengentas pengangguran warga,” tutur Kepala Desa Sekapuk, Abdul Halim.

 

Panorama Danau di Wisata Setigi. Sumber: Pemdes Sekapuk
      Panorama Danau di Wisata Setigi. Sumber foto: Pemdes Sekapuk

 

Latar Belakang Desa Wisata Sekapuk

 

Desa Sekapuk merupakan desa tertinggal, dengan IDM (Indeks Desa Membangun) 0,55% pada akhir tahun 2017. Desa Sekapuk memiliki segudang permasalahan dari masa ke masa, di antaranya adalah kemiskinan, lingkungan kumuh, banjir, serta BUMDes yang stagnan dan tidak berkembang.

 

Namun pada awal tahun 2018, Pemerintah Desa berkomitmen untuk melakukan upaya perbaikan yang diwujudkan melalui peningkatan kinerja BUMDes. Seperti pembangunan dan perbaikan infrastruktur desa, serta pembinaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Saat ini, Desa Sekapuk merupakan Desa Mandiri dengan IDM 0,88%.

 

Desa Sekapuk mendeklarasikan desanya sebagai desa miliarder pada bulan September 2020, karena net profit dan omset dari BUMDES sudah meraih omset sebesar Rp 11 miliar lebih dengan keuntungan sekitar Rp 4,5 miliar dari BUM Desa. Dari nilai itu,

 

BUMDes sebagai lembaga ekonomi desa mampu menyumbang Pendapatan Asli Desa (PADes) lebih dari Rp 2 miliar. Nilainya lebih tinggi daripada Dana Desa yang berasal dari Pemerintah Pusat.

 

Pembangunan wisata Setigi dimulai pada masa Kepala Desa Abdul Halim. Usai dibangunnya wisata Setigi, aktivitas pariwisata sempat  libur selama dua bulan lantaran pandemi. Momen itu dimanfaatkan oleh pemerintah desa untuk terus berbenah, melakukan percepatan pembangunan, serta penghijauan.

 

Setelah dilakukan pembenahan dan perbaikan, wisata Setigi berhasil mendatangkan jutaan pengunjung. Dari situlah wisata Setigi mampu meraup omzet yang cukup melimpah.

 

Tak hanya mendatangkan omzet besar, Desa Wisata Sekapuk juga mampu mengatasi masalah banjir dengan dibuatnya sumur inject di setiap wilayah dan biopori di setiap rumah. Dengan begitu,  keberadaan wisata Setigi tak hanya sebagai alternatif untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan.

 

Pada tahun 2020, wisata Setigi juga mendapatkan penghargaan kategori The Best Potential Destination of Artificial. Lalu, pada tahun 2021 dinobatkan sebagai wisata terbaik dari Anugerah Wisata Gresik.

 

Dengan capaian tersebut, telah banyak desa yang melakukan kunjungan studi banding ke Desa Wisata Sekapuk mulai Sumatera, Kalimantan, hingga Bali.

 

Daya Tarik Wisata Setigi

 

Kini, wisata yang dibangun di atas lahan seluas 5 Ha makin populer. Sebab, destinasi ini dinilai berbeda dengan destinasi kebanyakan yang ada di Gresik. Ciri khasnya terletak pada barisan bukit kapur masif dan panjang berwarna putih.

 

Wisata Setigi menyediakan banyak sekali spot-spot menarik untuk dinikmati, seperti gerbang gaib, goa pancawarna, patung semar, candi topeng, rumah apung dan monumen Setigi. Selain itu juga terdapat sebuah jembatan yang menyeberangi sebuah kolam.Jembatan tersebut diberi nama jembatan peradaban.

 

Wisata Setigi juga memiliki museum batu karst, yang menceritakan tentang kegiatan jaman dahulu oleh masyarakat. Masyarakat Sekapuk dikenal sebagai penambang batu bata putih untuk bahan baku pembuatan rumah. Museum ini dibuat sebagai tempat arsip budaya.

Pemandangan batu Kars yang otentik dan estetik di wisata Setigi. Sumber: Pemdes Sekapuk
Pemandangan batu Kars yang otentik dan estetik di wisata Setigi. Sumber foto: Pemdes Sekapuk

 

Jam Operasional, Tiket dan Akses Wisata Setigi

 

Tim Pengelola Wisata Setigi Sekar Dwi Cahyani mengatakan, pengunjung akan dikenakan biaya tiket masuk dengan kategori dewasa dan anak- anak. Jika anda berkunjung dengan membawa kendaraan pribadi, anda juga akan dikenakan biaya parkir kendaraan. Berikut harganya :

 

  • Pengunjung Dewasa Hari biasa = Rp. 20.000,-
  • Pengunjung Dewasa Hari Libur = Rp. 30.000.-
  • Pengunjung Anak-anak = Rp. 10.000,-
  • Parkir Mobil = Rp. 10.000,-
  • Parkir Motor = Rp. 5.000,-

Adapun jam operasional yang berlaku adalah sebagai berikut:

 

  • Senin – Jumat = Mulai pukul 08.00 s/d 17.00 WIB
  • Sabtu – Minggu = Mulai pukul 08.00 s/d 18.00 WIB

 

Selanjutnya, akses menuju ke lokasi terbilang cukup mudah. Semua kendaraan dapat lewat, baik roda dua, roda empat dan kendaraan besar seperti bus dan truk, Berikut kami cantumkan maps:

 

Trafik Pengunjung Wisata Setigui

rekapan pemerintah desa Sekapuk

No Data Found

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di: