KLATEN – Kabupaten Klaten masuk dalam 10 Besar Nominasi lomba Desa pangan aman tingkat Nasional. Tim penilai mengunjungi desa Randusari, kecamatan Prambanan guna memastikan kesesuaian berkas dokumen yang dipresentasikan pada penilaian sebelumnya.
Dwi Listyawardani, tim penilai lomba desa pangan aman sekaligus fungsional utama BKKBN mengatakan, lomba digelar untuk menjamin keamanan pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat. Sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pangan yang aman.
“Pengendalian pangan yang mengandung bahan dan zat berbahaya yang paling efektif adalah oleh masyarakat. Caranya dengan masyarakat mengenali ciri pangan yang mengandung bahan dan zat berbahaya,” kata Dwi Listyawardani, tim penilai lomba desa pangan aman sekaligus fungsional utama BKKBN saat memberikan sambutan di desa Randusari, kecamatan Prambanan, Kamis (2/3/2023).
Diketahui, Tim penilai lomba desa pangan aman terdiri dari beberapa instansi; Kemenko PMK, Bapanas, Kemendagri, BKKBN, Kemendes PDTT, Kementan, dan BPOM. Tim tersebut melakukan kunjungan ke titik-titik penilaian sesuai dengan dokumentasi yang disampaikan Desa Randusari. Diantaranya produksi olahan makanan UMKM setempat hingga toko kelontong yang dikelola oleh masyarakat.
Dwi menjelaskan, dengan edukasi yang baik, masyarakat di desa dapat memahami keamanan pangan yang akan dikonsumsi. Sehingga secara sadar masyarakat dapat menghindari konsumsi pangan dengan bahan berbahaya.
“Kuncinya di masyarakat. Jika masyarakat mengetahui dan memahami mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dikonsumsi, maka pangan dengan bahan berbahaya dapat dihindari,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Randusari, Sutarjo menyampaikan, berbagai program telah disusun untuk menunjang keamanan pangan bagi masyarakat. Semua program dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat setempat.
“Jadi dalam pelaksanaannya, masyarakat ikut terlibat dan turut serta dalam pengawasan terwujudnya pangan yang aman,” kata Kepala Desa Randusari, Sutarjo.
Ia juga mengatakan, bahwa program keamanan pangan yang dilaksanakan di desa Randusari berkorelasi dengan program penanggulangan dan penurunan angka stuntig.
“Guna menunjang program ini, Pemerintah Desa Randusari kecamatan Prambanan juga mengalokasikan Dana Desa agar program dapat dilaksanakan secara berkesinambungan,” pungkasnya.
Penulis: Mukhlis
Editor: Solehatun.M