Kolomdesa.com, Lampung Barat – Terletak di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat, Desa Wisata Rigis Jaya menawarkan pengalaman wisata yang unik, terutama bagi para pecinta kopi. Dikenal sebagai “Kampung Kopi”, desa ini memikat pengunjung dengan hamparan kebun kopi robusta yang hijau, udara segar pegunungan, dan keramahan penduduknya.
Rigis Jaya dikenal sebagai salah satu penghasil kopi robusta terbaik di Lampung Barat. Dengan luas perkebunan sekitar 498,34 hektar, desa ini mampu menghasilkan lebih dari 1.000 ton kopi robusta setiap tahunnya.
Potensi hasil perkebunan kopi yang besar serta didukung wilayah geografis yang berada di dataran tinggi menjadikan desa ini memiliki kesempatan untuk berkembang secara pariwisata. Beberapa tahun terakhir upaya meningkatkan pariwisata Rigis Jaya terus dilakukan secara swadaya dengan beberapa dukungan dari pemerintah Kabupaten Lampung Barat.
“Kampung Kopi Rigis Jaya pada awalnya digagas oleh anak muda setempat yang tergabung dalam organisasi Karang Taruna. Mereka menggagas untuk membuka jalur wisata berupa wisata Pecinta Alam,” ucap pengelola Desa Wisata Rigis Jaya, Rozikin, Senin (6/1/2025).
Kampung Rigis Jaya memiliki beragam daya tarik yang dinilai sebagai keunggulan tersendiri. Beberapa di antaranya adalah keindahan alam dan budaya lokalnya yang bisa dinikmati wisatawan.
Menurut Rozikin, Desa Wisata Rigis Jaya memiliki potensi untuk menjadi destinasi unggulan karena menawarkan kombinasi keindahan alam yang memukau, kekayaan budaya berbasis kearifan lokal, serta perkebunan kopi yang dikelola dengan baik oleh masyarakat setempat. Dengan keistimewaan tersebut, desa ini cocok menjadi salah satu rekomendasi tujuan untuk wisata edukasi dan agrowisata.
“Desa Wisata Rigis Jaya tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau dan budaya dengan kearifan lokalnya, tapi juga terdapat perkebunan kopi yang dibudidayakan secara baik oleh masyarakat setempat,” tutur Rozikin.
Perjalanan Secangkir Kopi Desa Wisata Rigis Jaya
Hamparan kebun kopi seluas 498,34 hektar di Desa Wisata Rigis Jaya merupakan ciri khas tersendiri. Hampir sebagian besar jenis kopi yang ditanam adalah kopi robusta dengan klon unggulan lokal Korola 1,2,3,4, klon tugusari, klon tugu kuning dan jenis bagio.
Sistem budidaya kopi yang diterapkan adalah sistem budidaya kopi sambung pucuk (grafting) yaitu batang bawah (understam) yang tumbuh dari biji disambung dengan batang atas (entres) yang merupakan bibit unggul. Yang menarik lagi sistem agroforestry di lokasi wisata kampung kopi rigis jaya tanaman kopi sudah menggunakan naungan berupa tanaman Multi Purpose Tree Species (MPTS).
Desa Wisata Rigis Jaya menyediakan paket edukasi untuk lebih mendalami tentang kopi. Wisatawan diajak melihat perjalanan kopi dari hulu sampai ke hilir. Biaya untuk mengikuti paket edukasi ini mulai dari Rp150 ribu.
Perjalanan Secangkir Kopi merupakan paket wisata edukasi yang dilakukan dari hulu ke hilir. Aktivitas ini akan memberikan wisatawan pengetahuan mulai dari pembibitan, budidaya, pengolahan pasca panen, penyangraian dan penyeduhan hingga menjadi secangkir kopi yang siap dinikmati.
“Selain produksi kopinya, Desa Wisata Rigis Jaya menawarkan pengalaman wisata edukatif dan agrowisata yang menarik. Pengunjung dapat mempelajari proses lengkap pengolahan kopi, mulai dari pembibitan, budidaya, panen, hingga penyeduhan,” terangya.
Lewat aktivitas ini, wisatawan bisa mendapatkan pengalaman baru karena langsung berinteraksi dengan petani. Mereka juga akan dibekali ilmu mengenal jenis kopi, mengenal rasa kopi, sampai menikmati secangkir kopi dengan proses racikannya sendiri.
Selain mendapatkan pengetahuan mengenai budidaya dan pengolahan kopi, wisatawan bisa mendapatkan sensasi pengalaman baru yaitu berinteraksi dengan petani. Kemudian wisatawan bisa bermalam di obyek wisata dengan menginap di homestay untuk menambah suasana kehangatan dan pengetahun mengenai budaya lokal.
Jika masih belum puas hanya dengan belajar seputar kopi, pihak desa wisata juga menyediakan berbagai produk berbahan dasar kopi. Beberapa produk yang dapat diperoleh di sana adalah parfum kopi, hand sanitizer kopi, hingga lukisan dari ampas kopi. Sementara untuk daun kopi, masyarakat memanfaatkannya untuk membuat produk eco print berupa tote bag, hijab, pakaian, dan kain.
Melihat Warisan Leluhur Lampung Barat
Masing-masing budaya di Indonesia memiliki warisan turun temurun yang masih ada hingga kini. Warisan tersebut ada dalam bentuk bermacam-macam, misalnya aturan adat atau motif kain.
Di Desa Wisata Rigis Jaya, ada warisan leluhur Lampung Barat yang masih terjaga hingga kini yaitu kain motif Cilugam. Biasanya, kain ini digunakan untuk pesta adat.
Motif Cilugam memiliki perpaduan antara warna hitam, putih, dan orange. Selain warisan leluhur yang bisa dilihat, wisatawan juga bisa belajar kebudayaan lokal saat berkunjung ke desa wisata ini.
Misalnya seputar arak-arakan dan tari sembah batik yang merupakan simbol penghormatan untuk para raja dan tamu istimewa. Ada juga kesenian khas, seperti tari sekura atau tari topeng, dan gamolan pekhing yang mirip dengan gamelan Jawa. Bedanya, gamolan pekhing terbuat dari bambu.
Gamolan pekhing atau disebut juga Cetik adalah instrumen musik dari daerah dengan menggunakan alat musik gamolan. Gamolan terdiri dari atas delapan lempengan bambu dan memiliki kisaran nada lebih dari satu oktaf.
Lempengan bambu tersebut diikat secara bersambung dengan tali rotan yang disusupkan melalui sebuah lubang yang ada di setiap lempengan dan di simpul di bagian teratas lempeng. Pada Gamolan terdapat penyangga yang tergantung bebas di atas wadah kayu, memberikan resonansi ketika lempeng bambunya dipukul sepasang tongkat kayu.
Tangga nada yang dimiliki oleh Gamolan adalah 1 2 3 5 6 7. Gamolan dimainkan oleh dua orang pemain yang duduk di belakang alat musik ini, salah satu dari mereka memimpin memainkan pola pola melodis pada enam lempeng, dan yang satunya mengikutinya pada dua lempeng sisanya.
Jam Operasional, Harga Tiket dan Rute Menuju Desa Wisata Rigis Jaya
Desa Wisata Rigis Jaya beroperasi setiap hari mulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB. Harga tiket untuk masuk ke Desa Wisata Rigis Jaya adalah 20.000, namun bila wisatawan ingin menikmati atraksi wisata, budaya dan alam maka akan dikenakan biaya tambahan sesuai dengan paket wisata yang dipilih.
Desa Wisata Rigis Jaya memiliki beberapa paket wisata yang bisa dinikmati langsung oleh pengunjung dengan rentang harga yang bervariatif. Paket wisata perjalanan secangkir kopi dibanderol dengan harga Rp 150 ribu per orang, tari nyambai dengan harga Rp 50 ribu serta explore Bukit Rigis dengan harga Rp 100 ribu.
Desa Rigis Jaya berjarak sekitar 183 km dari Bandara Internasional Radin Inten II Lampung, dengan waktu tempuh sekitar 3,5 hingga 4 jam menggunakan kendaraan. Selama perjalanan, wisatawan akan disuguhi pemandangan sawah dan perbukitan hijau yang menyejukkan mata.
Pengelolaan desa wisata ini mengacu pada model 3A yaitu aksesibilitas, amenitas, dan atraksi. Akses jalan menuju desa cukup baik dengan jalan beraspal, fasilitas yang memadai seperti area edukasi, sanggar tari, dan camping ground, serta atraksi budaya seperti tari sembah dan silat yang diselenggarakan untuk menyambut pengunjung.
Desa Wisata Rigis Jaya tidak hanya menawarkan keindahan alam dan edukasi kopi, tetapi juga pengalaman budaya yang kaya. Potensi ini menjadikan desa tersebut sebagai salah satu destinasi yang layak dikunjungi bagi wisatawan yang mencari pengalaman unik di Lampung Barat.
Upaya menjadikan Desa Wisata Rigis Jaya sebagai destinasi wisata edukasi dan agrowisata telah memberikan dampak positif pada masyarakat setempat. Hal yang juga perlu diperhatikan adalah pentingnya kerjasama antara pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan sektor swasta dalam mendukung pengembangan pariwisata di desa.
“Unsur pentahelix harus bersama dan kolaborasi untuk mewujudkan desa wisata yang berkelanjutan,” pungkasnya.