Kolomdesa.com, Kudus – Mengurangi risiko akibat bencana alam yang mungkin akan terjadi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Jawa Tengah menargetkan adanya penambahan desa berstatus Desa Tangguh Bencana (Destana).
“Saat ini yang sudah terbentuk Destana baru di 71 desa dari 132 desa/kelurahan. Desa lainnya kami ajak untuk membentuknya juga karena tujuannya untuk mengurangi risiko bencana,” kata Ketua Pelaksana Harian BPBD Kudus Mundir di Kudus, Minggu, (12/1/2025.
Kata Mundir, sudah sebanyak 12 desa akan ditargetkan membentuk destana dan didukung anggaran dari APBD 2025. Adapun pembentukan Desa Destana untuk memanfaatkan Dana Desa, dengan dukungan yang memungkinkan.
“Kami memang mendorong masing-masing desa yang belum membentuk Destana untuk memanfaatkan anggaran yang bersumber dari dana desa,” ujarnya.
Pembentukan Destana mempunyai beberapa syarat, yaitu membentuk forum pengurangan desa bencana, kemudian membentuk relawan kaji bencana, yang dilengkapi dengan dokumentasi, serta didukung peralatan yang memadai sesuai karakteristik desanya.
Terbentuknya Destana akan memberikan manfaat bagi desa karena memiliki masyarakat tangguh bencana yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi di daerah rawan bencana, maka untuk menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan.
“Kami akan memberikan pelatihan terhadap para relawan di bidang kebencanaan, sehingga di setiap desa memiliki sumber daya manusia (SDM) berkualitas,” ujarnya.
Ia mengatakan, nanti para relawan akan dibekali kemampuannya untuk menganali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisasikan SDM untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana alam.
Kabupten Kudus yang mempunyai bencana alam di antaranya banjir dan tanah longsor, sedangkan potensi yang lain hamper sama di semua desa, yakni angina putting beliung, sehingga tidak ada istilah desanya aman dari bencana alam, dengan melalui pembentukan Destana tersebut sebagai bentuk kewaspadaan. Ketika benar-benar terjadi bencana bisa ditangani secara mandiri sehingga bisa mengurangi risiko akibat bencana.
Penulis : Fais
Editor : Danu