Kolomdesa.com, Kapuas Hulu – Lahan pertanian yang terletak di dipinggir sungai Kapuas membuat warga Desa Keliling Semulung, Kecamatan Embaloh Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, sangat khawatir. Pasalnya lahan tersebut akan terancam gagal panen.
“Tapi yang menjadi kekhawatiran warga kami, apabila banjir semakin tinggi dan terjadi dalam waktu yang cukup lama, maka bisa menyebabkan tanaman padi yang baru beberapa bulan lalu ditanami, terancam membusuk dan mati, akibatnya para petani akan gagal panen,” kata Sekretaris Desa Keliling Semulung, Bernadus, Rabu (4/12/2024).
Bernadus mengatakan bahwa saat ini, ketinggian air yang menggenangi Desa Keliling Semulung mencapai 50 cm. Kemudian pada daerah dataran yang rendah bahkan sudah melebihi pinggang orang dewasa, sehingga untuk aktivitas warga di dalam desa cukup terganggu.
“Sebenarnya bukan hanya Desa Keliling Semulung yang terdampak banjir saat ini, tetapi ada beberapa desa di wilayah Kecamatan Embaloh Hilir, terutama bagi desa yang terletak di pinggir sungai Kapuas,” ucapnya.
Bernadus menjelaskan, banjir yang terjadi di desanya dikarenakan intensitas curah hujan yang cukup deras yang terjadi beberapa hari ini. Sehingga menyebabkan naiknya permukaan air Sungai Kapuas, hingga meluap ke jalan, pemukiman warga, dan lahan pertanian.
Ia mengungkapkan bahwa kejadian banjir di wilayah tersebut, sejak Kamis yang lalu, permukaan air Sungai Kapuas muai naik, dan puncaknya pada malam Sabtu. Sehingga debit air semakin besar dan menyebabkan jalan dan pemukiman serta lahan pertanian warga tergenang air.
“Ditambah lagi dengan curah hujan yang cukup tinggi yang terjadi pada siang dan malam hari beberapa hari ini, menyebabkan permukaan air semakin tinggi hingga merendam pemukiman warga dan juga lahan pertanian dan perkebunan warga,” ungkapnya.
Penulis : Devi arp
Editor : Danu