Tingkatkan Perekonomian Desa, Pemdes Sumberjati Kembangkan Budidaya Lele

BUMDes Sumberjati, Kecamatan Mojoanyar membudidayakan ikan lele untuk memenuhi kebutuhan pangan dan meningkatkan perekonomian warga. Sumber : Pemdes Sumberjati
BUMDes Sumberjati, Kecamatan Mojoanyar membudidayakan ikan lele untuk memenuhi kebutuhan pangan dan meningkatkan perekonomian warga. Sumber : Pemdes Sumberjati

Kolomdesa.com, Mojokerto – Pemerintah Desa (Pemdes) Sumberjati, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto tengah melakukan langkah strategi dalam meningkatkan perekonomian desa melalui budidaya ikan lele. Program ini dikelola langsung oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Budidaya lele ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi masyarakat setempat.

’’Yang kami utamakan adalah untuk mencukupi kebutuhan pangan warga dahulu. Saat ini, jumlah kolam kami tambah 3 titik, sehingga totalnya menjadi 16 titik kolam,’’ ungkap Kepala Desa Sumberjati, Indra Ari Kusuma. Rabu (23/10/2024).

Ari menjelaskan bahwa pengembangan kolam dilakukan dengan memperluas fasilitas budidaya yang sebelumnya berjumlah 13 menjadi 16 kolam terpal. Kolam-kolam ini tersebar di dua dusun, yakni Dusun Karangbendo dan Dusun Rangkah, untuk memenuhi permintaan yang tinggi, baik dari masyarakat setempat maupun tengkulak.

Untuk proses budidayanya, BUMDes bekerja sama dengan 40 warga yang terlibat dalam merawat ikan lele mulai dari tahap bibit hingga panen. Sistem yang digunakan adalah bagi hasil, di mana BUMDes berperan sebagai distributor dan tim pemasaran.

Untuk harga jual, BUMDes memprioritaskan warga setempat. Dengan mematok harga lebih murah dari pasaran.

’’Jika di pasar harganya mencapai Rp 24 ribu, maka untuk warga kami hargai Rp 20 ribu,’’ tambahnya.

Selain itu, BUMDes juga berencana mengembangkan program ketahanan pangan ini pada pengolahan hasil panen. Dengan menjadikan lele sebagai makanan siap saji.

Cara ini sekaligus untuk untuk meningkatkan perekonomian warga. Di mana, warga tidak sekadar sebagai konsumen, tetapi juga menjadi produsen.

’’Mungkin lele hasil panen akan kami kemas menjadi makanan setengah jadi. Atau, berupa lele bumbu kemasan. Warga bisa memasok bahan baku lele dan juga bumbu. Sekaligus juga sebagai marketing untuk didistribusikan ke pasar yang lebih luas,’’ pungkasnya.

Penulis : Moh. Mu’alim
Editor : Danu

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *