Kolomdesa.com, Mojokerto – Desa Trawas, Kabupaten Mojokerto, terus memaksimalkan potensi alamnya yang memikat dengan mengembangkan wisata kuliner hingga edukasi untuk mendukung perekonomian warga.
”Cafe Paseban ini terus kami tata dan sempurnakan, sehingga bisa mendukung pendapatan desa,” ujar Kepala Desa Trawas, Wulyono. Senin (21/10/2024).
Wulyono menjelaskan bahwa pengembangan objek wisata dilakukan dengan memperhatikan potensi dan nilai kebudayaan di tengah masyarakat. Salah satu destinasi andalan adalah Cafe Paseban Agung yang terus ditata dan disempurnakan yang menawarkan konsep restoran keluarga dengan berbagai fasilitas dan mengangkat tema etnik Jawa dan Majapahitan.
Selain wisata buatan, Desa Trawas yang diapit oleh Gunung Penanggungan, Arjuno, dan Welirang, memiliki panorama alam yang memukau. Salah satu objek wisata ketinggian yang tengah dikembangkan adalah Bukit Songkro yang berada di 1.200 meter di atas permukaan laut. Bukit ini digadang-gadang menjadi ikon wisata baru berbasis kemping dan olahraga paralayang.
”Kami mengharapkan paralayang jadi spot andalan. Ini masih terus kita upayakan untuk izin-izinnya,” terang Wulyono.
Pengembangan wisata di desa ini tidak lepas dari peran BUMDes Argo Mulyo, yang mengelola berbagai sektor, termasuk unit usaha wisata, air minum desa, sampah, hingga kemitraan simpan pinjam.
”Kami juga mengelola TPS3R (tempat pengolahan sampah reuse, reduce, dan recycle) untuk memproduksi pupuk kompos dari sampah organik. Insya Allah mulai tahun depan kami rintis jadi wisata edukasi pengelolaan sampah,” bebernya.
Dengan berbagai inovasi yang dihadirkan, Desa Trawas berupaya menciptakan destinasi wisata yang tidak hanya menarik pengunjung tetapi juga berdampak langsung pada kesejahteraan warga.
Penulis : Moh. Mu’alim
Editor : Danu