BUM Desa Bina Karya Berhasil Tingkatkan PADes

BUM Desa Bina Mandiri telah mengembalikan ekosistem sungai menjadi bersih serta menjadi tempat bagi masyrakat untuk meningkatan perekonomanian
Wisata petik buah melon. Sumber: kabar.mojokerto
Wisata petik buah melon. Sumber: kabar.mojokerto

Kolomdesa.com, Mojokerto – Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Bina Karya, Desa Balongwono, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto semakin menunjukkan peran strategisnya dalam mendukung perekonomian desa. Melalui berbagai unit usaha yang dikelola secara mandiri oleh BUM Desa.

BUM Desa Bina Karya tidak hanya memberikan keuntungan bagi pemerintah desa, tetapi juga berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Saat ini, BUM Desa Bina Karya memiliki beberapa unit usaha yakni usaha di bidang pertanian dan perikanan.

Unit-unit usaha tersebut berhasil meningkatkan pendapatan asli desa (PADes) serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat, terutama generasi muda yang kini lebih tertarik untuk berkontribusi dalam pembangunan desa.

Wisata Petik Buah Melon

Wisata petik melon ini merupakan usaha BUM Desa yang bertujuan untuk memanfaatkan potensi pertanian lokal sekaligus menarik wisatawan. Dengan lahan yang luas sekitar 3.000 m2, Desa Balongwono kini menjadi destinasi bagi pengunjung yang ingin merasakan pengalaman langsung memetik buah melon segar yang siap panen.

Selain menawarkan pengalaman wisata yang edukatif, program ini juga menjadi daya tarik ekonomi baru bagi desa, meningkatkan pendapatan desa, serta memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat langsung dalam pengelolaan pertanian modern terutama dalam menghadirkan wisatawan dari luar daerah.

Direktur BUM Desa Bina Karya, Herman menjelaskan bahwa event petik buah melon ini telah rutin diadakan setiap tahun sejak pertama kali digelar pada tahun 2021. Acara ini sekaligus inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan potensi agrowisata desa sekaligus memperkenalkan produk unggulan lokal kepada masyarakat luas.

“Wisata ini bermula dari musyawarah bersama BUM Desa dan Perangkat, sambil menggali potensi sumberdaya yang ada, salah satunya yang memiliki kemampuan di bidang pertanian untuk ketahanan pangan desa,” ujarnya

Hasil jerih payah dan gotong royong masyarakat Desa Balongwono berbuah manis. Wisata petik melon kini dapat memberikan Pendapatan Asli Desa (PADes) senilai Rp 20 juta setiap eventnya. Ditambah lagi dapat mempekerjakan 3 – 4 orang petani pembudidaya melon.

“Karena setiap kunjungannya berada di kisaran 3 ribu orang, jadi Alhamdulillah bisa memberikan income terhadap pemasukan Desa,” ungkap Herman.

Wisata petik melon Desa Balongwono ini memiliki 2.300 tanaman melon. Rata-rata 1 tanaman melon dapat menumbuhkan 2-3 buah. Berat buah melon yang dihasilkan di kisaran 2 kilogram. Diantara ribuan tanaman melon tersebut, jenis Melon Madu paling mendominasi.

Setiap masa panen, lahan wisata petik melon ini mampu menghasilkan 3 – 4,5 ton buah melon. Wisata ini memiliki keunggulan rasa buah melon yang manis, kadar air yang pas, dan tekstur buah yang lembut.

BUM Desa Bina Karya Berhasil Tingkatkan PADes
Tempat keramba Ikan di Mojokerto. Sumber: detik.com

Membuka Keramba Ikan

BUM Desa Bina Mandiri bersama masyarakat berhasil mengubah sungai yang sebelumnya kotor menjadi area keramba yang produktif. Upaya ini tidak hanya membuat sungai menjadi bersih, tetapi juga membuka peluang untuk membudidayakan ribuan ikan nila, patin, dan koi.

Kerjasama ini menjadi contoh nyata bagaimana lingkungan yang dikelola dengan baik dapat memberikan manfaat ekonomi sekaligus menjaga ekosistem sungai. Keramba tersebut diisi 25 kilogram ikan nila yang masing-masing seukuran 3 jari orang dewasa.

Harganya ketika itu Rp 30.000/kg. Hanya dalam 4 bulan, pemiliknya memanen 50 kilogram nila seukuran telapak tangan meskipun banyak yang lepas karena banjir. Dengan harga jual Rp 25.000/Kg, pemiliknya meraup omzet Rp 1,25 juta.

Kaur Umum dan Tata Usaha Desa Balongwono, Mukhammad Ato’ Khajar Aswad, menjelaskan bahwa gerakan budi daya ikan di sungai ini telah dimulai sejak November tahun lalu. Inisiatif tersebut lahir dari keinginan masyarakat untuk memanfaatkan potensi sungai yang ada, sekaligus menjaga kebersihan dan ekosistemnya.

“Gerakan budi daya ikan ini membuat kesadaran masyarakat tinggi terkait kebiasaan buang sampah. Mereka merasa ikut memiliki, sungai menjadi bersih,” jelasnya.

Ke depannya, pihak desa berencana untuk menjadikan sungai tersebut sebagai destinasi wisata ikan. Dengan potensi alam yang sudah berhasil dioptimalkan melalui budidaya ikan, sungai ini diharapkan mampu menarik minat wisatawan.

“Target kami wisata itu jalan tahun ini. Kami sediakan wisata edukasi budidaya ikan, kami juga jual ikan, area pemancingan, serta pujasera yang menyajikan aneka menu olahan ikan,” tandasnya.

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya