Atasi Kekurangan Air, Desa Dimpalon Inovasikan ATFM2P

Air tanah Desa Dimpalon memainkan peran penting untuk kebutuhaj sehari-hari seperti untuk konsumsi masyarakat desa, pertanian, industri, dan ekosistem alami. Pemerintah Desa Dimpalon menghadirkan solusi dengan pembuatan mata air buatan, yakni air tanah sebagai sumber utama air bersih untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Proses Penggalian Tanah untuk ATFM2P Desa Dimpalon. Sumber Foto: Dokumentasi Pemerintah Desa Dimpalon
Proses Penggalian Tanah untuk ATFM2P Desa Dimpalon. Sumber Foto: Dokumentasi Pemerintah Desa Dimpalon

Kolomdesa.com, Banggai –  Air merupakan kebutuhan primer bagi makhluk hidup termasuk manusia, setiap aktifitas serta kegiatan manusia sangat bergantung dengan air. Terutama para petani yang hidup di desa guna untuk menghidupi hasil panennya para petani membutuhkan ketercukupan air seperti petani di Desa Dimpalon.

Para petani di Desa Dimpalon selama ini kekurangan air untuk ladangnya, guna mengatasi hal ini Pemerintah Desa (Pemdes) Dimpalon melalui Pemerintah Kecamatan Kintom menginisiasi pembuatan mata air yang disingkat Air Tanah Favorit Masyarakat Pertanian dan Perkebunan (ATFM2P).

ATFM2P atau secara sederhana air tanah merupakan air yang terletak dibawah lapisan tanah, berbedai dengan sungai, laut atau rawa yang berada di atas permukaan tanah. Air tanah memiliki proses infiltrasi, di mana air hujan meresap ke dalam tanah dan menjadi sumber utama air tanah.

“ATFM2P Merupakan solusi yang diberikan Pemerintah Kecamatan Kintom untuk kami di Desa Dimpalon, maka dari itu kami sebagai Pemdes akan melaksanakan sebaik mungkin untuk kesejahteraan petani,” ungkap Imran Babung selaku Kepala Desa Dimpalon, pada Selasa (27/8/2024).

Imran mengungkapkan bahwa pembuatan mata air ini merupakan sebuah inovasi yang saat belum dilakukan oleh daerah lain di Provinsi Sulawesi Tengah.

Inisiasi ATFM2P yang Sudah Sejak Lama

Ide pembuatan ATFM2P sebagai solusi kekurangan air bagi ladang para petani sudah lumayan lama dan pembuatan ATFM2P juga sangat kompleks, mulai dari menentukan lokasi, koordinasi antar pihak berwenang hingga dana yang dibutuhkan, hal ini membuat proses rampung ATFM2P memakan waktu hingga 1 Tahun lamanya.

“Pembuatan ATFM2P dimulai sekitar tahun 2022 dan selesai pada tahun 2023,” ungkapnya.

Mengenai anggaran yang digunakan untuk pembuatan ATFM2P bersumber dari swadaya masyarakat termasuk bantuan angaran dari BPBD Provinsi Sulteng, serta bantuan PT PAU melalui dana CSR.

Atasi Kekurangan Air, Desa Dimpalon Inovasikan ATFM2P

Masyarakat dan Aparat Sedang Menjajal ATFM2P. Sumber Foto: Dokumentasi Pemerintah Desa Dimpalon

ATFM2P Mampu Memenuhi Kebutuhan Air Desa Dimpalon

Untuk ukuran atau luasan mata air buatan tersebut, Imran memperkirakan volumenya mencapai 20×40 meter dengan kedalaman 4 meter. 

“Saat ini sudah dimanfaatkan oleh para petani untuk pemenuhan kebutuhan pertanian dan kebutuhan rumah tangga,” ujar Imran Babung

Masyarakat utamanya petani sangat bersyukur dengan adanya aksi nyata dari Pemerintah Desa maupun pihak yang berwenang dalam memberi solusi atas permasalahan kekurangan air di Desa Dimpalon.

Dam demi meningkatkan akses ke sumber mata air buatan, Imran Babung selaku Kepala Desa Dimpalon mengatakan jika saat ini pihaknya dan kecamatan Kintom tengah mengupayakan perbaikan dan peningkatan sarana dan pipa. Selain itu, pihaknya juga sedang mengupayakan peralihan status jalan dari desa ke kabupaten.

“Saat ini kami tengah berupaya agar jalannya bisa ditalangi melalui APBD Kabupaten dan tidak lagi menjadi beban desa,” tuturnya.

Manajemen Air Tanah

Manajemen yang baik terhadap air tanah menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan sumber daya ini, termasuk regulasi pengambilan air, pemantauan kualitas air, pengelolaan limbah, dan promosi praktik-praktik yang ramah lingkungan.

Selain itu, peran aktif masyarakat dalam pelestarian dan perlindungan air tanah sangatlah penting. Kesadaran lingkungan, penggunaan teknologi yang ramah lingkungan, dan partisipasi dalam program-program pelestarian sumber daya alam dapat membantu memastikan keberlanjutan air tanah bagi generasi mendatang.

Editor: Rizal K

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Inovasi Lainnya