BUM Desa Lontar Sewu Cuan Miliaran Lewat Unit Usaha Eduwisata

BUM Desa Lontar Sewu yang terletak di Desa Hendrosari, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur dinilai mampu meningkatkan perekonomian warga desa lewat pengelolaan Eduwisata Lontar Sewu. Melalui unit usaha ini, BUM Desa tersebut berhasil meraih cuan hingga miliaran rupiah.
Pintu masuk Eduwisata Lontar Sewu Gresik. Sumber foto: website resmi gemari.id
Pintu masuk Eduwisata Lontar Sewu Gresik. Sumber foto: website resmi gemari.id

Kolomdesa.com, Gresik – Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Lontar Sewu yang terletak di Desa Hendrosari, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur dinilai mampu meningkatkan perekonomian warga desa lewat pengelolaan Eduwisata Lontar Sewu. Melalui unit usaha ini, BUM Desa tersebut berhasil meraih cuan hingga miliaran rupiah.

BUM Desa Lontar Sewu secara resmi berdiri pada tahun 2017. Hal ini berdasarkan Peraturan Desa Hendrosari tentang pendirian Badan usaha Milik Desa (BUM Desa) Lontar Sewu.

Direktur BUM Desa Lontar Sewu Aristoteles mengungkapkan pendirian BUM Desa ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian desa dan membuka lapangan pekerjaan yang luas.

“Tujuan dari pendirian dari BUM Desa Lontar Sewu ini adalah untuk meningkatkan perekonomian warga Desa Hendrosari dan terbukanya lapangan pekerjaan yang meningkat,” ujar Aristoteles.

Sejarah Pembentukan Eduwisata Lontar Sewu

Eduwisata Lontar Sewu adalah salah satu objek wisata alam yang berada di Desa Hendrosari, Kabupaten Gresik. Berbeda dengan jenis wisata alam biasa, Lontar Sewu memberikan pengalaman unik kepada para pengunjungnya karena mengkombinasikan wisata edukasi dengan wisata alam pedesaan.

Eduwisata Lontar Sewu dikembangkan pada tahun 2019 di atas lahan seluas 6000 meter persegi, pengelolaan Eduwisata Lontar Sewu ini sepenuhnya di bawah naungan BUM Desa Lontar Sewu yang bermitra langsung dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Kemendes PDTT melalui Program Pilot Inkubasi Inovasi Desa-Pengembangan Ekonomi Lokal (PIID-PEL) yang dilaksanakan oleh Direktorat Pengembangan Usaha Ekonomi Desa (PUED) merupakan program atau kegiatan fasilitasi yang dilakukan untuk mendorong pengembangan produk unggulan desa melalui kemitraan antara KUEMD termasuk koperasi, lembaga ekonomi desa (BUM Desa), dan Pelaku Bisnis Profesional melalui konsep kemitraan yang dikenal dengan konsep kerjasama pemerintah, swasta, dan masyarakat (Public-Private-People-Partnership).

BUM Desa Lontar Sewu Cuan Miliaran Lewat Unit Usaha Eduwisata
Wahana kereta mini dengan pemandangan sawah di Lontar Sewu Gresik. Sumber foto: website resmi jatimhariini.co.id

Melalui Program PIID-PEL terbentuklah pelaku kemitraan pengelola Eduwisata Lontar Sewu. BUM Desa Lontar Sewu sebagai pengelola Eduwisata Lontar Sewu yang terdiri dari unit usaha parkir, tiket masuk, wahana bermain anak, kios103, gazebo, dan cafe.

KUB Lontar Agung, dan KUB Mahkota Siwalan, sebagai penyedia bahan baku legen dan siwalan. Wahana Kreatif sebagai pelaku bisnis professional (off taker), dan Pusat Inkubasi Bisnis dan Usaha Kecil (PINBUK) FEB Universitas Muhammadiyah Gresik sebagai inkubator yang tugasnya memberikan pelatihan peningkatan kapasitas SDM.

Berawal dari hasil musyawarah desa yang dilakukan pada tahun 2013, dengan melihat potensi Desa Hendrosari yaitu ditumbuhi lebih dari 3.600 pohon lontar dan ada 119 petani pohon lontar yang tergabung dalam Ikatan Petani Pengusaha Legen Hendrosari (IPPLH) akhirnya diputuskan untuk menjadikan Desa Hendrosari menjadi desa wisata.

Desa dengan luas wilayah 192 Ha ini sebagian besar lahannya dipakai untuk lahan pertanian pohon siwalan (lontar), dan dimanfaatkan oleh sebagian besar warga desa sebagai mata pencaharian legen. Dari 3600 pohon lontar, masih terdapat 1.387 pohon yang dapat menghasilkan legen dan buah siwalan. Setiap tahunnya para penderes pohon lontar dapat mengambil 868.700 liter legen dari 792 pohon lontar penghasil legen dan menghasilkan buah siwalan sebanyak 17.850 bungkus (@10 buah) dari 595 pohon penghasil buah siwalan.

Hasil dari seluruh legen dan buah siwalan tersebut ditampung oleh Kelompok Usaha Ekonomi Masyarakat Desa (KUEMDes) yang tergabung dalam KUB Lontar Agung dan KUB Mahkota Siwalan. KUEMDes bekerja sama dengan BUM Desa Lontar Sewu mengembangkan olahan-olahan dari bahan dasar legen dan buah siwalan. Hasil produksi olahannya berupa, sari legen, legen buah naga, saus legen, permen legen, brownis siwalan, kopi siwalan, dawet siwalan.

Potensi sumber daya alam yang saat ini sudah dikelola oleh BUM Desa berupa olahan dari bahan baku pohon lontar dipadukan dengan pemanfaatan lahan yang ada di Desa Hendrosari dengan membuat konsep Eduwisata. Nilai lebih Eduwisata Lontar Sewu yang ditawarkan di antaranya, akses jalan yang mudah dijangkau, tempat wisata yang alami, terdapat pembelajaran (edukasi) pelestarian pohon lontar mulai dari pembenihan, penanaman, proses produksi alamiah nira dan siwalan, jembatan sarana swafoto, wahana flying fox, arena bermain anak-anak, cafe lontar sebagai wahan kuliner olahan BUM Desa, Gazebo, dan Kios BUM Desa.

Perjalanan panjang menuju terwujudnya desa wisata akhirnya dapat terlaksana pada tahun 2018. Pada tahun 2019 Pemerintah Desa Hendrosari menganggarkan dana desa sebesar Rp300 juta untuk menunjang peningkatan desa wisata. Pada tahun yang sama, Desa Hendrosari mendapatkan dana sebesar Rp1,3 miliar melalui PIID-PEL dari Kemendes PDTT.

Penyerapan Tenaga Kerja

Dari pengembangan Eduwisata Lontar Sewu tersebut mampu menyerap tenaga kerja dan terjadi peningkatan jumlah orang yang bekerja secara langsung, dari delapan orang menjadi 103 orang dengan tingkat pendapatan Rp1,5-2 juta/orang/bulan. Para pekerja pengelola Eduwisata  diutamakan dari keluarga miskin yang belum memiliki pekerjaan tetap atau berpendapatan rendah.

Meningkatkan pendapatan bagi 119 petani siwalan dari semula Rp100 ribu/hari menjadi sebesar Rp300 ribu/hari dari hasil penjualan legen ke BUM Desa. Jumlah keluarga miskin di Desa Hendrosari, telah berkurang dari 114 Keluarga menjadi 88 Keluarga. Secara bertahap jumlah keluarga miskin akan terus berkurang seiring dengan perkembangan usaha pariwisata.

Dari segi jumlah pengunjung pun meningkat, yang sebelumnya 100 orang pengunjung, menjadi 3000 orang saat akhir pekan, dan 300-400 orang di hari biasa. Sedangkan sekarang jumlah pengunjung rata-rata per bulan mencapai 60.000 orang

Fasilitas Eduwisata Lontar Sewu

Fasilitas dan sarana umum yang tersedia di Eduwisata Lontar Sewu terdiri dari Area parkir kendaraan, spot foto, beragam wahana permainan seru, foodcourt, café, toilet, mushola, tempat duduk, taman bermain playground dan lainnya

Omzet dari pengelolaan Eduwisata mencapai Rp32 juta pada akhir pekan, dan Rp10 juta pada hari biasa, yang sebelumnya kurang dari Rp5 juta/hari. Dengan pembagian hasil 25% PADes, 25% pengurus, 50% pengelolaan BUM Desa.

Panorama Eduwisata Lontar Sewu

Eduwisata Lontar Sewu menawarkan beragam wahana seru dan kegiatan menarik. Tersedia permainan untuk untuk anak-anak hingga orang dewasa. Pengunjung bisa mencoba berbagai pilihan wahana seru, seperti sky bike, flying fox, komedi putar, rumah balon, kereta mini, dan lain-lain.

Objek wisata ini memadukan wisata edukasi dan alam pedesaan. Pengunjung dapat menikmati sejuknya hawa pedesaan dengan indahnya pemandangan area persawahan. Ditambah dengan pepohonan yang menambah rindang area wisata.

Selain menikmati keindahan alam sekitar, Eduwisata  Lontar Sewu juga menyediakan bermacam-macam wahana permainan yang seru. Mulai dari sepeda perahu bebek, flying fox, kereta kelinci, taman bermain dan masih banyak lagi lainnya.

Berkeliling Seru dengan Kereta Sawah

Menikmati keindahan area persawahan tidak hanya berjalan di jembatan kayu saja. Di sini juga terdapat kereta mini untuk berkeliling. Lintasan kereta ini juga berupa rel besi layaknya kereta sungguhan. Wahana ini bernama Kereta Sawah, tidak hanya anak-anak, kereta ini juga bisa dinaiki orang dewasa.

Terdiri dari satu lokomotif dan lima buah gerbong. Masing-masing gerbong bisa terisi hingga empat orang, dan lokomotif untuk satu orang. Tidak memiliki atap maupun pintu, wisatawan dapat langsung duduk seperti menaiki komidi putar. Untuk keamanan wisatawan tetap terjamin karena laju kereta terbilang lambat.

Wahana Sky Bike

Wahana seru lainnya adalah Sky Bike. Di wahana ini, wisatawan dapat menaiki sepeda buatan di atas ketinggian tertentu. Sepedanya berbentuk melingkar dengan tempat duduk. Dilengkapi dengan pedal yang dapat dikayuh supaya sepeda berjalan. Sepeda ini berjalan di atas rel besi dengan ketinggian sekitar dua meter dari tanah. Kecepatan sepeda tergantung pada kecepatan kayuhannya.

Wahana Swinger

Wahana permainan ini mirip seperti ayunan. Hanya saja sudah dimodifikasi, tidak hanya mengayun maju dan mundur. Tapi juga berputar seperti komidi putar. Anak-anak dan orang dewasa dapat menikmati wahana ini.

Wisatawan akan duduk pada sebuah kursi Swinger. Setiap kursi memiliki pengaman serta pegangan dari besi. Kemudian, wahana akan berputar sambil mengayun-ayun. Awalnya perlahan, lama-kelamaan ayunan dan putaran semakin kencang.

Berkeliling dengan Sepeda Air

Wahana ini untuk bersantai yaitu Sepeda Air. Wwisatawan dapat berkeliling di area danau yang ada di Lontar Sewu. Sepeda yang mirip perahu dan memiliki pedal untuk dikayuh.

Taman Kelinci

Objek wisata yang instagramable dan ramah anak ini juga menyediakan wahana edukasi, yaitu Taman Kelinci. Di sini anak-anak dapat masuk ke kawasan taman dan berinteraksi langsung dengan hewan kelinci.

Memegang dan memberi makan kelinci menjadi aktivitas seru yang dapat dilakukan anak-anak. Para orang tua dapat memperkenalkan kelinci. Serta mengajari anak tentang hal yang berkaitan dengan kelinci.

Wisata Kuliner

Eduwisata Lontar Sewu juga menyediakan jajaran kuliner yang patut dicoba. Tersedia berbagai menu makanan dan minuman dengan harga yang terjangkau bagi segala kalangan. Seperti ayam bakar, belut bakar dan lain-lain. Dengan minuman legen yang berasal dari air buah lontar atau siwalan khas Desa Hendrosari.

Modal dan Pendapatan BUM Desa Lontar Sewu

Penyertaan modal awal BUM Desa Lontar Sewu ini berasal dari dana desa (DD) sebesar Rp300 juta. Selain dari dana desa, BUM Desa mendapatkan dana hibah sebesar Rp1,3 miliar dari PIID-PEL Kemendes PDTT.

Pendapatan BUM Desa Lontar Sewu mengalami kenaikan signifikan pertahunnya. Omzetnya diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar pertahunnya. Selain itu, BUM Desa telah menyumbang PADes sebesar Rp50 juta sampai Rp950 juta pertahunnya.

Peningkatan Lapangan Pekerjaan yang Tersedia

BUM Desa Lontar Sewu mampu meningkatkan perekonomian masyarakat melalui unit usaha yang dikembangkannya. Untuk saat ini ada 80 tenaga kerja lokal terserap dan bermitra dengan UMKM sebanyak 103 orang yang berjualan di Lokasi Eduwisata Lontar Sewu.

Rute, Tiket dan Jam Operasional

Lokasi Ekowisata Kali Talang berada di Desa Hendrosari, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Dari pusat Kota Gresik, arahkan kendaraan kamu menuju Terminal Bunder. Kemudian belok ke selatan menuju Jalan Banjarsari hingga Pasar Cerme. Lanjutkan perjalanan ke selatan, ikuti jalan lurus hingga melewati jembatan dekat SPBU. Setelah itu ikuti jalan lurus sedikit, kemudian belok ke kiri. Dari belokan tersebut, lanjutkan perjalanan hingga 200 meter sampai bertemu jembatan lagi. Lanjutkan terus perjalanan sekitar 1,5 kilometer, lalu lanjutkan hingga bertemu minimarket yang berada di sebelah kiri jalan. 

Adapun tarif yang dipatok untuk masuk ke Eduwisata Lontar Sewu sebesar Rp5 ribu sampai RP8 ribu. Sedangkan untuk parkir Rp3 ribu untuk sepeda motor dan Rp10 ribu untuk mobil.

Sementara untuk jam operasional wisata ini dimulai pukul 08.00 hingga pukul 22.00 WIB untuk hari Senin hingga Sabtu. Sedang untuk hari Minggu, jam operasionalnya diperpanjang menjadi pukul 07.00 – 22.00 WIB.

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya