Musim Kemarau Tiba, Puluhan Desa di Buleleng Terancam Kekeringan

iluatrasi Tanah Kekeringan : istockphoto
iluatrasi Tanah Kekeringan : istockphoto

Kolomdesa.com, Buleleng – Musim kemarau hari ini menyebabkan sebanyak 28 desa di Kabupaten Buleleng, Bali terancam mengalami kekeringan di tahun 2024.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan, pihaknya mengaku siap jika di waktu dekat masyarakat meminta suplai air sebagai kebutuhan sehari-hari.

“Hingga kini belum ada yang meminta suplai air bersih ke BPBD Buleleng. Mungkin karena beberapa hari sebelumnya, sempat diguyur hujan,” ungkap Ariadi, Senin (5/8/2024).

Dari puluhan desa itu, empat desa ada di Kecamatan Banjar, dua desa di Kecamatan Busungbiu. Kemudian yang terbanyak ada di Kecamatan Gerokgak dengan 11 desa, Kecamatan Kubutambahan lima desa. Kemudian, di Kecamatan Sawan satu desa, Kecamatan Seririt satu desa, Kecamatan Sukasada satu desa, dan Kecamatan Tejakula dua desa.

Meski beresiko, pihaknya belum menerima ada laporan desa yang kekurangan air bersih. Padahal, puncak kemarau di Buleleng telah diprediksi terjadi dari bulan Juli-Agustus 2024.

Ariadi menambahkan, meski hingga saat ini belum ada permintaan air bersih akibat kekeringan. Pihaknya mengimbau untuk lebih hemat mengunakan air bersih.

Disisi lain, masyarakat juga diminta tetap waspada terhadap bencana musim kemarau, seperti kebakaran hutan.

“Pada musim kemarau ini, masyarakat kita harap agar lebih baik menggunakan air. Masyarakat juga tidak membuang putung rokok sembarangan, atau membakar sampah,”pungkas Ariadi.

Penulis : Fais
Editor : Danu

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *