Kemeriahan Arak-Arakan Gunungan dan Tradisi Syukur Masyarakat Lereng Arjuno

Tradisi Selamatan Desa Warga Desa Jatiarjo. Sumber: beritasatu.co
Tradisi Selamatan Desa Warga Desa Jatiarjo. Sumber: beritasatu.co

Share This Post

Kolomdesa.com, Pasuruan – Ribuan warga Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, dengan antusias larut dalam kemeriahan Selamatan Desa dan merupakan sebuah tradisi syukur yang digelar setiap dua tahun sekali. Acara ini berhasil mendapatkan perhatian dari masyarakat untuk mengikuti serangkaian kegiatan dan juga menjadi simbol kebersamaan serta bentuk rasa syukur masyarakat atas limpahan berkah dan kemakmuran yang diterima dari alam.  

Selamatan Desa Jatiarjo diadakan untuk menghormati hasil bumi yang melimpah dan menjaga nilai dan adat istiadat dari para pendahulu. Masyarakat setempat mempersiapkan ancak atau gunungan berisi hasil bumi berupa buah-buahan dan sayur-mayur. Setelah doa panjatan puji syukur dan mohon keselamatan dibacakan, ratusan warga berebut untuk mendapatkan hasil bumi tersebut.  

Bagi Sare, salah satu tokoh masyarakat, Selamatan Desa Jatiarjo merupakan bentuk kerukunan dalam menjaga adat istiadat dan nilai dari para pendahulu serta pemersatu desa. “Ini kerukunan warga yang sangat kuat dan tidak bisa dipecah,” tuturnya. Selamatan desa ini menjadi momentum bagi warga untuk menunjukkan kekompakan dan kebersamaan. 

Pada Sabtu kemarin, Kepala Desa Jatiarjo, Dardiri, menjelaskan bahwa selain sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan hasil bumi, acara ini juga merupakan bentuk kebersamaan untuk menjaga adat istiadat. “Kegiatan ini adalah ucapan terima kasih kepada alam dan Sang Pencipta atas segala nikmat yang telah dinikmati oleh masyarakat,” ujarnya. 

Tradisi Selamatan Desa Jatiarjo, yang diadakan dua tahun sekali, menarik perhatian wisatawan. Pada tradisi ini, setiap warga dari masing-masing RW  di desa tersebut menyajikan 20 ancak yang terdiri dari hasil bumi seperti buah-buahan dan sayur-mayur yang dirangkai secara menarik. Selain itu, ada tumpeng nasi dan jajanan pasar yang menambah kesemarakan acara ini. 

Kemeriahan Arak-Arakan Gunungan dan Tradisi Syukur Masyarakat Lereng Arjuno
Kemeriahan arak-arakan gunungan yang menjadi daya tarik warga untuk antusias menyaksikan acara selamatan desa. Sumber: kabarbaik.co

Kartini, salah satu warga yang hadir sejak pagi, mengaku bersyukur bisa mendapatkan buah dan sayuran dalam acara tersebut. “Saya merasa sangat beruntung bisa ikut dalam acara ini dan mendapatkan hasil bumi yang telah didoakan,” katanya. 

Selain penyajian hasil bumi, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai kesenian tradisional seperti ojung, bantengan, dan beberapa tarian daerah. Menurut Kepala Desa Jatiarjo, Dardiri, kesenian tradisional ini merupakan upaya untuk melestarikan budaya lokal di tengah kemajuan teknologi. “Kita berkomitmen untuk melestarikan kesenian tradisional agar generasi muda dapat meneruskan warisan budaya ini,” ucapnya. 

Salah satu rangkaian acara dari Selamatan Desa adalah arak-arakan gunungan hasil bumi. Ratusan warga berkeliling desa dengan mengarak puluhan gunungan berisi buah-buahan dan sayur-mayur sebagai bentuk ucapan syukur kepada Sang Pencipta. Arak-arakan ini dimulai dari beberapa RW di Desa Jatiarjo menuju Balai Desa. 

Setelah gunungan diarak, warga berebut untuk mengambil hasil bumi dan kue yang telah diarak tersebut. Mereka percaya bahwa gunungan yang telah diarak dan didoakan ini dapat membawa berkah bagi keluarga mereka. 

Tradisi Selamatan Desa ini merupakan momen untuk bersyukur dan juga untuk melestarikan warisan nenek moyang. Dardiri menekankan bahwa arak-arakan gunungan ini merupakan bentuk rasa syukur warga kepada Sang Pencipta yang telah memberikan limpahan rezeki selama setahun. “Arak-arakan ini juga sebagai rangkaian sedekah bumi dan menguri-nguri tradisi yang ada sejak zaman nenek moyang. Diharapkan dengan tradisi ini, ke depannya hasil bumi warga setempat bisa lebih baik lagi,” katanya. 

Kemeriahan Arak-Arakan Gunungan dan Tradisi Syukur Masyarakat Lereng Arjuno
Salah satu kekompakan warga desa Jatiarjo dalam memeriahkan selamatan desa. Sumber: suarajatimpost.com

Warga menampilkan berbagai kreasi ancak, terdiri dari hasil bumi seperti buah-buahan dan sayur-mayur yang dirangkai secara menarik. Selain itu, ada tumpeng nasi dan jajanan pasar yang menambah keistimewaan acara ini. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menarik wisatawan dan mengenalkan tradisi lokal kepada generasi muda. 

Dardiri menyampaikan bahwa selain kegiatan selamatan desa, juga digelar kesenian tradisional seperti ojung, bantengan, dan beberapa tarian tradisional. Kegiatan tersebut sebagai upaya melestarikan kesenian tradisional agar tidak punah ditelan kemajuan teknologi. “Kita juga tetap melestarikan kesenian tradisional yang ada di masyarakat, agar generasi muda dapat melestarikan nantinya,” jelasnya.  

Dengan membawa pulang isi ancak, seperti buah, sayur, lauk, dan jajanan pasar, ratusan warga berharap akan mendapatkan keberkahan dan keselamatan bagi desa mereka. Melestarikan warisan tradisi nenek moyang menjadi salah satu kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh warga Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, sebagai bentuk rasa syukur atas keberkahan dan kemakmuran yang diberikan oleh Sang Pencipta. 

Editor: Mukhlis

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Budaya Lainnya