Ratusan Warga Desa Pedagung dan Desa Purana Tolak Pembangunan TPA

Ratusan warga berunjuk rasa penolakan rencana Pembangunan TPA di Desa Purana. Foto : centermediaindependent
Ratusan warga berunjuk rasa penolakan rencana Pembangunan TPA di Desa Purana. Foto : centermediaindependent

PEMALANG – Ratusan warga Desa Pedagung dan Desa Purana di Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah terlihat berkumpul di persimpangan jalan berduyun geruduk kantor kepala desa. Mereka menolak rencana pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) di wilayah mereka.

“Kami menolak rencana pembangunan TPA. Kami memohon bahkan mengemis kepada Pemdes, Dinas LH, dan Bupati untuk membatalkan rencana ini,” ujar warga Desa Purnama, Mukmin, Selasa (21/5/2024).

Warga khawatir bahwa pembangunan TPA akan menyebabkan masalah kesehatan dan bau yang tidak sedap. Mereka tak mau lingkungannya yang berjarak ratusan meter dari rencana Pembangunan TPA itu tercemar.

Selama aksi demonstrasi, mereka juga mengkritik sikap Kepala Desa Purana yang dianggap tidak tegas dan tidak berpihak kepada masyarakat. Aspirasi warga dari kedua desa diterima di balai desa Purana. Beberapa perwakilan warga dan tokoh masyarakat mengadakan audensi untuk menyampaikan penolakan mereka terhadap rencana pembangunan TPA.

Kepala Desa Purana, Sopan menyatakan bahwa pihaknya tidak menolak pembangunan TPA tetapi hanya mengetahui saja. “Penolakan itu bukan kapasitas kami karena hanya mengetahui saja,” kata Kepala Desa purana.

Di sisi lain, Edi Suprayogi, Ketua LSM Harapan Indonesia Maju (Harimau) mendampingi gerakan aksi demo. “Kami bersama masyarakat Desa Purana siap mengawal aspirasi warga sampai dikabulkan oleh pemerintah daerah,” ucap Edi melalui Jabidi selaku Kepala Divisi Non litigasi.

Jabidi menegaskan bahwa jika keinginan masyarakat tidak direspon, mereka akan mengadakan aksi demo dan audensi yang lebih besar di gedung Dewan atau Pendopo kabupaten Pemalang.

“Kami akan terus berjuang sampai aspirasi masyarakat Desa Purana dikabulkan,” tegasnya.

Aksi ini menandai ketegangan antara warga dan pemerintah daerah mengenai isu lingkungan dan pembangunan. Warga menuntut suara mereka didengar dan keputusan yang memihak kepada kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.

Penulis : Moh. Mu’alim
Editor : Habib

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *