KEPULAUAN SITARO – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan penutupan kunjungan wisata ke dua desa yang ada di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara. Hal ini disebabkan oleh berlangsungnya aktivitas vulkanik Gunung Ruang hingga saat ini.
“Ditutup sehingga tidak ada aktivitas apapun di dua desa yang berada di kaki Gunung Ruang,” kata Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB, Lilik Kurniawan, Kamis, (25/4/2024).
Ia mengungkapkan, penutupan dua desa tersebut karena jarak yang tidak jauh dari puncak gunung yang hanya berkisaran empat kilometer. Adapun dua desa tersebut adalah Desa Pumpente dan Desa Laingpatuhe.
Ia melanjutkan, dua desa itu merupakan batas zona aman dari puncak yang masih mengeluarkan asap. Batas zona tersebut, didapatkan BNPB berdasarkan Keputusan penurunan status Gunung Ruang oleh tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang sebelumnya level awas menjadi level siaga pada Senin (22/4).
Ia menambahkan, pihaknya juga sudah memasang rambu tanda larangan untuk tidak beraktivitas apapun, termasuk kunjungan wisata kepada dua desa tersebut. Karena mengingat kondisi gunung yang masih belum masuk level aman.
“Rambu atau tanda larangan tersebut merupakan sarana sosialisasi agar tidak memasuki lagi Desa Pumpente dan Laingptehi yang masuk dalam radius Kawasan rawan bencana,” terangnya.
Sekadar informasi, BNPB melaporkan berdasarkan data tim verifikasi Pemerintah Kabupaten Sitaro diketahui bahwa sejak 16 April 2024 total ada 14.045 warga daerah setempat yang terdampak erupsi Gunung Ruang. Dengan rincian 6.842 laki-laki dan 7.044 perempuan.
Penulis: Hafidus Syamsi
Edotor: Danu