Ekspor Anggrek Milik BUM Desa Malang, Kini Tembus Hingga Taiwan

Budidaya bunga Anggrek yang dilakukan oleh warga Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, khususnya yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) Griya Anggrek Singosarielah beroperasi sejak tahun 2012 silam. Sebelumnya, tanaman anggrek tersebut hanya dikirim ke beberapa wilayah antar kota atau kabupaten, hingga antar provinsi, seperti Jawa Tengah maupun Jawa Barat. Namun, siapa sangka, ternyata melalui platform online, bunga anggrek asal tersebut tembus ekspor hingga ke luar negeri, yakni Taiwan
Budidaya Anggrek BUM Desa Singosari Malang. Sumber foto: https://www.instagram.com/halimiskandarnu.
Budidaya Anggrek BUM Desa Singosari Malang. Sumber foto: https://www.instagram.com/halimiskandarnu.

Kabupaten Malang – Kabupaten Malang memiliki luas wilayah 3.531 kilometer persegi. Kabupaten ini merupakan daerah yang punya potensi besar untuk mengembangkan budidaya berbagai tanaman hias. Annggrek salah satunya. Peluang ini pun kemudian dimaksimalkan dengan baik oleh warga sekitar, khsususnya oleh BUMDesma Griya Anggrek di Desa Toyomarto.

Berkat kreativitas tersebut, Kecamatan Singosari, menjadi kecamatan pelopor untuk menggerakkan budidaya tanaman anggrek tersebut.

 

Tak hanya pandai memanfaatkan peluang dalam menanam dan merawat anggrek, BUM Desa ini juga aktif memasarkan tanaman anggrek yang indah baik di pasar lokal, nasional, hingga internasional atau ekspor.

 

BUMDesma Singosari ini telah berhasil mengekspor bunga anggrek perdana hingga ke pasar Taiwan. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa BUM Desa memiliki potensi besar untuk menembus pasar internasional.

 

Melibatkan Berbagai Pihak dalam Mengekspor

 

Pengiriman perdana ekspor anggrek. Sumber foto: https://www.instagram.com/halimiskandarnu.
Pengiriman perdana ekspor anggrek. Sumber foto: https://www.instagram.com/halimiskandarnu.

 

BUMDesma Griya Anggrek Singosari resmi beroperasi sejak tahun 2012 silam. Sebelumnya tanaman anggrek ini hanya dikirim ke beberapa wilayah antra kabupaten/kota, ataupun antar provinsi seperti Jawa Tengah dan Jawa Barat baik secara online maupun offline.

 

Untuk mengekspor anggrek hingga ke pasar internasional  Direktur BUMDesma Agus Sudrikamto bersama dengan pengurus lainnya harus melibatkan banyak pihak untuk memenuhi proses perizinan ekspor. Setidaknya ada lima kementerian yang terlibat di dalamnya, diantaranya Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Perdagangan (Kemendag), dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

 

Direktur BUMDesma SIngosari  mengatakan bahwa sebelumnya telah diberikan pendampingan dan pelatihan oleh kelompok Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) untuk melebarkan penjualan anggreknya hingga ke pasar Internasional.

 

“Kami sudah didampingi dan dilatih PAI (Perhimpunan Anggrek Indonesia) untuk ekspor. Mereka juga sudah menyiapkan pasarnya,” ungkap Agus, (19/02/2024).

 

BUMDesma Singosari Menjalin Kerjasama dengan Perusahaan Lain

 

BUMDesma Griya Anggrek menjalin  MoU dengan PT. Java Indo Arjuna (PT. JAVINA) tentang budidaya dan perdagangan tanaman anggrek dengan skema pemberdayaan dan offtaker. Selain itu, kerjasama ini untuk memperluas akses pasar internasional seperti negeri Sakura atau Jepang yang memiliki ketertarikan terhadap komoditas bunga anggrek. Melalui Kerjasama ini, BUMDesma Griya Anggrek Singosari menjadi penyambung yang memudahkan BUMDesma lain untuk menjalin relasi yang sama. Kemudian juga bisa menjadi stimulus bagi BUMDesma lain yang ada di Indonesia untuk memasarkan berbagai komoditas potensial yang berbeda-beda.

 

Nilai Ekpsor Semakin Tinggi

 

Sejak pertama kali melakukan ekspor, kini tercatat ada 114 pcs anggrek, yang meliputi dendrobium lasianthera, anggrek sepik blue orchid sejumlah 1 pcs. Kemudian  anggrek dendrobium spp hybrida, anggrek hibrida, serta hybrids sejumlah 113 pcs.

 

Dari seluruh produk tersebut, BUMDesma Griya Anggrek kini memiliki nilai ekspor sebesar 1.600 USD dalam satu kali ekspor.

 

Sebelumnya, omzet yang didapat oleh BUMDesma ini sejak Maret hingga September 2023 berhasil mencapai nominal Rp. 195.000.000.

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya