Melalui Mode Demplot, Program TEKAD dapat Tingkatkan Kapasitas Warga

Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT Taufik Madjid menyampaikan bahwa Model Demplot merupakan salah satu pendekatan yang efektif untuk meningkatkan kapasitas warga desa dalam mengembangkan usaha ekonomi. Sumber foto: Kemendes PDTT.
Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT Taufik Madjid menyampaikan bahwa Model Demplot merupakan salah satu pendekatan yang efektif untuk meningkatkan kapasitas warga desa dalam mengembangkan usaha ekonomi. Sumber foto: Kemendes PDTT.

JAKARTA-Sekretaris Jenderal Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Taufik Madjid menegaskan program TEKAD harus fokus pada peningkatan kapasitas warga desa dalam mengembangkan usaha ekonominya. Salah satu pendekatan yang sangat efektif dalam mencapai tujuan ini adalah melalui kegiatan Demonstrasi Plot (Demplot).

 

“Model Demplot dalam program ini menekankan pertukaran pengalaman, penyebarluasan informasi, dan penerapan teknologi baru melibatkan produsen dan rumah tangga. Harapannya, warga desa dapat mengadopsi praktik baru dalam berusaha, meningkatkan hasil produksi, dan pada akhirnya, meningkatkan kesejahteraan mereka,” Ujar Taufik saat ditemui di Kemendes PDTT Kalibata, Selasa (05/12/2023).

 

Menurut Taufik, model Demplot dirancang untuk mendorong adopsi teknologi baru yang telah terbukti berhasil, dan kemudian menyebarluaskannya kepada masyarakat lebih luas. Kegiatan demplot diharapkan menjadi sumber motivasi bagi rumah tangga di desa untuk meningkatkan produktivitas dan hasil usahanya, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan mereka.

 

“Sebanyak sepuluh rumah tangga penerima manfaat dari setiap desa akan dipilih sebagai pelaksana demplot, dan pemilihan anggota melalui musdes.” tandasnya.

 

Taufik menekankan, pemilihan anggota demplot dari rumah tangga penerima manfaat melalui musdes menunjukkan pendekatan partisipatif dalam pelaksanaan program TEKAD. Hal ini diharapkan dapat menciptakan rasa kepemilikan dan tanggung jawab yang lebih tinggi dalam menerapkan teknologi baru dan praktik usaha yang diperkenalkan melalui kegiatan ini.

 

“Program ini tidak hanya menyediakan pengetahuan tetapi juga membangun jaringan pemasaran dan kolaborasi yang mendukung perkembangan ekonomi di tingkat desa,”katanya.

 

Program TEKAD menjadi tonggak penting dalam upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan dan mencapai kesejahteraan ekonomi berkelanjutan di Indonesia Timur. Dengan demikian, TEKAD tidak hanya menjadi program pengembangan ekonomi, tetapi juga menjadi sarana untuk membangun komunitas yang lebih kuat, berdaya saing, dan berorientasi pada inovasi.

 

“Kesuksesan TEKAD akan menjadi cermin keberhasilan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menciptakan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan bersama,”pungkasnya.

 

Untuk diketahui Model Demplot merupakan salah satu andalan program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) kerjasama Kemendes PDTT dan IFAD untuk peningkatan ekonomi yang inklusif pada masyarakat di Kawasan Indonesia Timur.

 

 

Salah satu tujuan utama Demplot adalah mendorong adopsi teknologi baru yang telah berhasil dipraktikkan. Dangan adanya kegiatan demplot diharapkan dapat memotivasi rumah tangga di desa dalam peningkatan produktivitas dan hasil usahanya untuk meningkatkan pendapatan. Setiap Desa akan dipilih sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) rumah tangga penerima manfaat sebagai pelaksana demplot yang ditetapkan dalam 1 (satu) kelompok melalui musyawarah desa.

 

 

Untuk tahun 2023, Program TEKAD telah melaksanakan Demplot di 352 KPB yang tersebar di 9 Provinsi sasaran Program TEKAD yaitu Maluku Utara; Maluku; NTT; Papua Bara; Papua Barat Daya; Papua Tengah; Papua Pegunungan; Papua dan Papua Selatan.

Penulis: Danu
Editor: Ani

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *