Desa Gintangan Jadi Penggerak Ekonomi Mikro

Eduwisata Kerajinan Bambu di Desa Gintangan. Sumber foto: Jadesta Kemenparekraf.
Eduwisata Kerajinan Bambu di Desa Gintangan. Sumber foto: Jadesta Kemenparekraf.

BANYUWANGI – Sejumlah desa di Kabupaten Banyuwangi bersolek menjadi desa wisata mandiri sebagai salah satu kekuatan penggerak ekonomi mikro. Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi menjadi salah satu desa yang dinilai berhasil menjadi penggerak ekonomi mikro.

 

Desa yang kini disebut sebagai penghasil kerajinan bambu ini menggelar Festival Bambu Papring setiap tahunnya. Melalui festival tersebut, masyarakat didorong kreatif dan inovatif menghadirkan berbagai produk dari bambu yang selalu memiliki variasi desain baru.

 

“Tentu saja dengan adanya Gintangan Bambu Festival, nama Gintangan lebih dikenal, kemudian lebih kreatif karena warga diajak membuat kostum-kostum dari bambu dengan berbagai bentuk. Sehingga nama Gintangan lebih dikenal masyarakat luas,” kata salah satu perajin bambu Gintangan Widodo BA, Rabu (22/11/2023).

 

Selain itu, dalam festival tersebut pengunjung disuguhkan dengan aneka kerajinan bambu yang dijajakan melalui stan pameran. Pemkab Banyuwangi juga mengoptimalkan penggunaan berbagai platform, seperti pemberitaan melalui media mainstream dan media sosial untuk membantu publikasi dan pemasaran.

 

“Ada festival kan ada kunjungan orang-orang dari jauh, terus dimuat di media-media itu, jadi membuat lebih dikenal lagi,” ujar Widodo.

 

Berkat dukungan publikasi dan kemudahan kebijakan di sektor industri mikro, Widodo mampu bertahan dan tumbuh di masa pandemi COVID-19. Hingga saat ini, Widodo mampu mengekspor 1.000 unit aneka kerajinan bambu ke sejumlah negara Eropa, Dubai, dan Australia.

 

Diketahui, selain Desa Gintangan, sejumlah desa lain menjadi potret kecil keberhasilan Banyuwangi dalam membentuk desa inklusi secara ekonomi. Desa Tamansari, Kecamatan Licin menjadi salah satu desa yang mendapat penghargaan bergengsi kategori Community Based Tourism (CTB) di ajang ASEAN Tourism Standart 2023.

 

Penulis: Habib Az

Editor: Rizal

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *