Menyisir Keindahan Gunung Rinjani dan Pantai di Desa Wisata Labuhan Lombok

Lombok Timur memiliki kawasan  beranekaragam desa wisata baik berupa laut dan perbukitan dari lereng Gunung Rinjani. Tak heran pada tahun 2020 Desa ini didaulat menjadi Desa Wisata 
Pemandangan Indah Gunung Rinjani dan Pantai di Desa Labuhan Lombok. Sumber foto : Dok. Kemenparekraf.
Pemandangan Indah Gunung Rinjani dan Pantai di Desa Labuhan Lombok. Sumber foto : Dok. Kemenparekraf.

LOMBOK TIMUR – Desa Wisata Labuhan Lombok  berada di  Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Lokasinya yang berada di antara pantai dan Gunung Rinjani, tentu memiliki destinasi wisata yang beragam.

 

Desa Labuhan Lombok memiliki luas 506 ha dengan mayoritas berupa perkebunan dan pertanian. Warga setempat memanfaatkannya untuk membudidayakan buah Srikaya.

 

Mayoritas masyarakat setempat berprofesi sebagai nelayan. Hasil tangkapan ikan yang diperoleh, nantinya akan dikonsumsi sendiri, dan di jual untuk menambah penghasilan. Selain itu, masyarakat setempat juga berprofesi sebagai pelaku wisata. 

 

“Labuhan Lombok termasuk wisata baru, potensi desa wisata dapat dikembangkan agar dapat support dari Pemerintah Kabupaten, Provinsi dan Kementerian,” ucap Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bukit Kayangan Abdul Haris Munandar pada Senin, (06/11/2023).

 

Wisata Bawah Laut di Desa Labuhan Lombok. Sumber foto : Dok. Kemenparekraf.
Wisata Bawah Laut di Desa Labuhan Lombok. Sumber foto : Dok. Kemenparekraf.

 

Miliki Wisata Pantai dengan Air Berwarna Biru

 

Desa Wisata Labuhan Lombok memiliki wisata bahari yang menarik untuk dikunjungi. Wisata itu berada di sisi utara Pulau Lombok dengan keunggulan ombak yang tenang dan air berwarna biru.

 

Wisatawan yang berkunjung ke Panai di Desa Wisata Labuhan Lombok akan dimanjakan kesejukan angin yang berhembus. Belum lagi pemandangan laut dengan latar belakang berbagai pulau yang terlihat di kejauhan.

 

Selain dapat menikmati dinginya air laut, juga dapat menyusuri laut utara Pulau Lombok itu dengan menyewa perahu warga maupun speed boat.

 

Laut di Desa Wisata Labuhan Lombok yang jernih akan terlihat pemandangan di dalam airnya. Berbagai biota laut, dan gugusan terumbu karang akan memberi kesan keindahan bagi wisatawan yang datang.

 

Pemandangan Indah di Bukit Kahayangan. Sumber foto : Dok. Kemenparekraf.
Pemandangan Indah di Bukit Kahayangan. Sumber foto : Dok. Kemenparekraf.

 

Terdapat Wisata Alam Lereng Gunung Rinjani

 

Wisatawan yang berkunjung ke Desa Labuhan Lombok selain dapat menikmati wisata bahari. Destinasi Alam berupa Gunung Rinjani juga tidak kalah menarik untuk dikunjungi.

 

Gunung Rinjani yang sebagian wilayahnya masuk daerah Desa Labuhan Lombok dapat dikunjungi oleh wisatawan. Wisatawan yang datang ke lereng Gunung Rinjani akan menemukan spot wisata, salah satunya Monumen Belanda.

 

Monumen Belanda di Lereng Gunung Rinjani ini merupakan simbol gambaran Desa Labuhan Lombok yang beragam. Simbo itu diilustrasikan dengan bangunan berbentuk dua jari yang memiliki arti damai.

 

Monumen Belanda yang berada di atas bukit itu, juga dekat dengan pemandangan Pulau Sumbawa. Wisatawan dapat mengabadikan momen dengan berfoto  saat berada di monumen perdamaian itu.

 

Keberadaan Gua Biawak di lereng Gunung Rinjani juga dapat di kunjungi oleh wisatawan. Dinamakan Gua Biawak, karena di lokasi tersebut menjadi tempat tinggal hewan yang mirip dengan komodo itu.

 

Pengelola Desa Wisata Labuhan Lombok

 

Desa Wisata Labuhan Lombok dikelola oleh Pokdarwis Labuhan Lombok. Anggota dari kelompok itu merupakan warga desa, yang setiap harinya aktif memberi pelayanan kepada wisatawan yang datang.

 

Pemerintah Desa (Pemdes) Labuhan Lombok juga turut peduli dengan destinasi wisata di wilayahnya. Bentuk kepedulian itu dengan memberi SK ke Pokdarwis sehingga pariwisata dapat dikelola dengan baik, secara legal.

 

Pemkab Lombok Timur dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB memiliki andil besar terhadap Desa Wisata Labuhan Lombok. Selain menerbitkan SK Desa Wisata, Promosi yang diberikan juga cukup baik sehingga pariwisata di Desa Labuhan Lombok dikenal luas.

 

Pemerintah Pusat melalui Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa, PDTT) memberi dukungan agar desa wisata terus berkembang. Bentuk dukungan itu dengan adanya Lomba Desa Wisata Nusantara.

 

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga memberi apresiasi terhadap Desa Wisata di Indonesia agar terus berinovasi. Penghargaan yang diberikan itu berupa program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).

 

Jam Operasional dan Harga Tiket

 

Desa Wisata Labuhan Lombok buka setiap hari dari jam 08.00 sampai 17.00 WITA. Wisatawan dapat menikmati keindahan pantai dan pemandangan gunung Kerinci seharian penuh.

 

Wisatawan juga dapat menikmati destinasi wisata di luar jam normal, seperti untuk kemah. Syaratnya, wisatawan terlebih dahulu izin melapor ke pengelola wisata yang sedang bertugas.

 

Tiket masuk menuju Desa Wisata Labuhan Lombok terbilang cukup murah. Wisatawan hanya perlu membayar lima ribu rupiah untuk dapat menikmati sau destinasi wisata sepuasnya.

 

Wisatawan yang ingin menginap di Desa Wisata Labuhan Lombok. Pengelola sudah menyiapkan rumah singgah (Home stay) yang harganya Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu untuk satu malam.

 

Rute Menuju Desa Wisata

 

Desa Wisata Labuhan Lombok berjarak 60 km dengan Kota Lombok, Nusa Tenggara Barat. Bagi wisatawan yang berasal dari Kota Lombok, menuju ke Desa Labuhan Lombok dapa menggunakan mobil, dengan waku perjalanans 1,5 jam.

 

Wisatawan yang berasal dar luar Pulau Lombok. Perjalanan dapat dilakukan dengan menggunakan transportasi laut dari pelabuhan terdekat yang menerima rute ke Pelabuhan Lembar dari arah Bali, dan Pelabuhan Kayangan dari arah Sumbawa.

 

Wisatawan dari arah Bali, sesampainya di Pelabuhan Lembar selanjutnya melakukan perjalanan kembali menuju ke Desa Wisata Labuhan Lombok. Jarak kedua lokasi itu  100 km, dengan waktu tempuh 2,5 jam.

 

Wisatawan yang ingin menuju ke Desa Labuhan Lombok juga dapat menggunakan transportasi udara. Pengunjung dapat melakukan perjalanan dari Bandar Udara (Bandara) terdekat dari wisatawan berasal yang menerima rute ke Bandara Internasional Lombok.

 

Sesampainya di Bandara Internasional Lombok, wisatawan dapat melanjutkan perjalanan kembali ke Desa Wisata Labuhan Lombok. Jarak keduanya 80 km dengan waktu perjalanan 2 jam dengan menggunakan mobil.

 

Pengunjung Desa Wisata Labuhan Lombok

 

Desa Wisata Labuhan Lombok setiap tahun kendati baru resmi dirintis menjadi kawasan wisata. Pengunjungnya sudah mulai berdatangan.

 

Pengelola mencatat pada tahun 2020 sampai 2021, Desa Wisata Labuhan Lombok kedatangan jumlah pengunjung mencapai 4800 orang.

 

Namun pada tahun 2022, Desa Wisata Labuhan Lombok mengalami musim kemarau. Jumlah pengunjung menurun menjadi 1.200 orang.

 

Begitu pun pada tahun 2023. Desa Wisata Labuhan Lombok yang masih mengalami musim panas. Jumlah pengunjungnya juga sama setahun berjumlah 1.200 orang.

Omset Desa Wisata Labuhan Lombok

 

Desa Wisata Labuhan Lombok berubah bergantung dengan jumlah pengunjung yang datang. Pengelola mencatat, omset pada tahun 2020 belum ada lantaran masih tahap perbaikan infrastruktur wisata.

 

Omset Desa Wisata Labuhan Lombok setahun berikutnya, yakni pada tahun 2021 naik drastis. Pengelola mencatat jumlah omset yang diperoleh mencapai Rp 15 juta.

 

Omset Desa Wisata Labuhan Lombok mengalami penurunan pada tahun 2022. Pengelola mencatat, jumlah keuntungan hanya mencapai Rp 6 juta.

 

Omset Desa Labuhan Lombok memiliki nilai sama di tahun 2023. Pengelola mencatat jumlah keuntungan itu  juga Rp 6 juta.

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di: