BANYUWANGI – Aksi money politic atau bagi-bagi uang serta teror mewarnai pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kesaksian masyarakat Desa, Erin yang merupakan Direktur BUM Desa Margomulyo dikabarkan telah menodai pelaksanaan pilkades dengan melakukan praktik politik uang.
“Ngasih uang Rp100 ribu, lalu diminta memilih calon kades nomor urut 1. Uang itu ada yang diterima ada juga yang ditolak,” ucap M, salah satu warga Desa Margomulyo, Senin (16/10/2023).
M mengatakan. terkait adanya indikasi praktik money politik yang dilakukan Erin, Ketua Panitia Pilkades Desa Margomulyo Ahmad Davik Irawan memilih bungkam dan tidak mau buka suara. Entah apa alasannya, dirinya sama sekali tidak mau tahu.
“Pilkades di Desa Margomulyo ini juga diwarnai aksi teror. Saat masyarakat sedang sibuk beraktivitas, tiba-tiba ternak kambing warga diambil oleh orang tak dikenal dan ditinggalkan di tepi Sungai,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur BUM Desa Margomulyo, Erin membantah soal kabar dirinya dikabarkan telah melakukan aksi money politik dalam pilkades di desanya. Perempuan yang diketahui warga cukup dekat dengan kandidat calon kades incumben Desa Margomulyo ini berdalih tidak pernah turut campur urusan pilkades.
“Mohon maaf, saya urusan Pilkades gak pernah ikut campur, bukan ranah saya,” kata Erin, Ketua BUMDes Desa Margomulyo.
Lebih lanjut, Kapolsek Glenmore AKP Satrio Wibowo mengimbau agar masyarakat yang mengetahui adanya praktik money politik dalam Pilkades Desa Margomulyo untuk melapor ke panitia. Agar segera ditindaklajuti oleh penyelenggara.
“Jika yang terjadi perkara pidana, silahkan melapor ke Polsek,” katanya.
Satrio mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas. Ia berharap kepada para kandidat dan tim agar taat serta patuh pada regulasi dan aturan yang berlaku.
Untuk diketahui, Pilkades di Desa Margomulyo diikuti oleh 2 calon kandidat. Yakni Aji di nomor urut 1 dan Joko Prasetyo nomor urut 2.
Penulis: Habib Az
Editor: Rizal