PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Passer Utara, Provinsi Kalimantan Timur, terus memperkuat program Desa Iklim (Proklim). Hal ini bertujuan untuk menjadikan masyarakat lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.
“Kegiatan Proklim dapat meningkatkan ketahanan masyarakat menghadapi dampak perubahan iklim dan meningkatkan kualitas hidup sosial ekonomi masyarakat,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Penajam Paser Utara Tita Deritayati, Kamis (12/10/2023).
Kegiatan penguatan Proklim meliputi peningkatan kesadaran dan pelatihan serta pertemuan peralatan panen di 12 kota dan wilayah yang ditetapkan sebagai kampung iklim. Sosialisasi dan pelatihan dilakukan agar warga 12 desa dan kelurahan bisa belajar memanfaatkan air hujan melalui teknologi filtrasi.
Kegiatan perubahan dan mitigasi Proklim lainnya di lingkungan masyarakat dilakukan setiap hari bekerja sama dengan perusahaan terkait. Kegiatan tersebut meliputi pengelolaan sampah, berkebun, perlindungan sumur dan mata air, hidup bersih dan sehat (PBHS), pemanfaatan energi terbarukan, dan penggunaan pupuk organik.
Proklim merupakan gerakan nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan juga kegiatan pengendalian perubahan iklim berbasis komunitas respon terhadap dampak perubahan iklim. Kegiatan ini meliputi kegiatan adaptasi dan mitigasi melibatkan masyarakat di tingkat bawah.
Desa yang ditetapkan menjadi Kampung Iklim, di antaranya Telemow, Bangun Mulya, Rintik, Babulu Darat, dan Babulu Laut, dan kelurahan yang ditetapkan menjadi Kampung Iklim, antara lain Kampung Baru, Pemaluan, Gunung Seteleng, Petung, Tanjung Tengah, Waru, dan Maridan.
Sebagai informasi, Peningkatan kapasitas Proklim terus ditingkatkan tidak saja pada desa dan kelurahan yang telah ditetapkan menjadi Kampung Iklim, tetapi juga terhadap desa dan kelurahan lainnya, demikian Tita Deritayati
Penulis: Devi arp
Editor: Mukhlis