Musdes Pergantian Ketua BPD Berujung Ricuh

Ilustrasi kericuhan Sumber Foto: Istimewa
Ilustrasi kericuhan Sumber Foto: Istimewa

PANGKEP – Musyawarah Desa (Musdes) Mattiro Bulu, Kabupaten Pangkep ricuh hingga peserta nyaris adu jotos. Kericuhan terjadi saat warga memprotes terkait domisili Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

 

“Soal pergantian Ketua BPD atas nama Nurlia itu pemicu masalahnya,” tutur anggota BPD Mattiro Bulu, Rahman, Minggu (25/9/2023).

 

Kericuhan tersebut terjadi saat Musdes di Desa Mattiro Bulu, Kecamatan Liukang Tupabbiring, Pangkep. Suasana Musdes menjadi ricuh soal status Ketua BPD yang diganti namun tidak menerima proses pergantiannya.

 

Rahman menjelaskan awalnya salah satu anggota BPD, Andi Masri mempersoalkan Nurlia yang terpilih sebagai ketua BPD namun bukan warga Desa Mattiro Bulu. Tiba-tiba ayah Nurlia marah dan mengambil mic.

 

“Dia (ayah Nurlia) juga mendorong kursi ke Andi Masri,” paparnya.

 

Saat kejadian Andi Masri dibawa menjauh untuk menghindari pertikaian dengan ayah Nurlia. Pada saat yang sama dia ikut berdiri dan ayah Nurlia hendak memukul.

 

“Dia dorong kaki kursi ke Andi Masri dan Andi Masri diambil petugas (dilerai agar tak berkelahi) dan saya mau dipukul map kepala saya sehingga saya melawan dengan memegang kursi,” jelasnya.

 

Dia menjelaskan Nurlia sebelumnya diberhentikan saat dilaksanakan rapat bersama para anggota BPD. Nurlia dianggap tak memenuhi syarat lagi karena tidak berdomisili di Desa Mattiro Bulu lagi.

 

“Kami sebelumnya sudah rapat menganti Nurlia karena ketidakcocokan dengan anggota dan juga sudah meninggalkan tempat kerja lebih dari 6 bulan dan bukan domisili setempat,” tutupnya.

 

Penulis: Erdhi

Editor: Rizal

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *