MALUKU TENGAH – Ruang Pintar Desa Waai memberikan edukasi seksual kepada puluhan anak, usia 5 sampai usia 12 tahun yang ada di desa tersebut. Edukasi tersebut berangkat dari maraknya Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) terhadap anak di Maluku belakangan ini.
Agenda tersebut merupakan salah satu program tanggung jawab sosial dan lingkungan. Diinisiasi oleh PT. Permodalan Nasional Madani yang menjalin kerjasama dengan Komunitas Kalesang.
“Kami selaku lembaga pendidikan non formal yang ada di Desa melihat pentingnya edukasi seksual untuk anak. Karena banyak sekali kasus-kasus kekerasan seksual yang anak-anak menjadi korban tetapi juga menjadi pelaku,” kata Martha Kayadoe Penangung Jawab Ruang Pintar Desa Waai, Selasa (19/9/2023).
Hal itu bertujuan agar anak-anak dapat mengetahui bagian-bagian tubuh vital terkait dengan privasi. Menurutnya, edukasi seksual bukan lagi menjadi suatu hal tabu di masyarakat termasuk kepada anak-anak. Mereka perlu mengetahui bagian tubuh mana saja yang tak boleh diraba oleh orang lain.
“Zaman sekarang ini anak-anak harus memahami pentingnya mengenal anggota tubuh sejak dalam masa pertumbuban, sehingga anak juga mengetahui dengan jelas tentang anggota-anggota tubuh yang boleh disentuh dan tidak boleh disentuh sembarangan oleh orang lain serta menjaga diri terhadap pergaulan disekitar,” tuturnya.
Lanjut martha, anak-anak diajarkan cara menjaga diri untuk terhindar dari tindakan kekerasan seksual. Di antaranya, mengatakan tidak saat orang lain menyentuh bagian tubuh pribadi, saat orang lain menyuruh membuka baju dan mengatakan tidak saat orang lain menunjukan bagian tubuh pribadinya.
“Bila anak-anak mengalami hal seperti demikian mereka harus berlari ke tempat yang ramai, kemudian berteriak minta tolong serta memberitahukan orang tua, guru atau orang dewasa disekitar. Itu hal-hal sederhana yang perlu dipahami,” tandasnya.
Penulis: Ilham W
Editor: Danu