Bangka Tengah – Program budidaya kepiting bakau dengan sistem crab box apartemen yang merupakan inisiasi Dinas Perikanan Bangka Tengah dinilai sukses dan berhasil. Rencananya, sistem crab box apartamen ini akan dikembangkan untuk kesejahteraan warga pesisir.
“Budidaya kepiting bakau dengan sistem crab box apartemen sudah kita kembangkan di dua lokasi dan tahun ini akan dikembangkan di beberapa desa pesisir, pertama kita kembangkan di Desa Kurau Barat dan Desa Kurau, kemudian Desa Guntung,” ujar Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah, Imam Soehadi, Selasa, (18/7/2023).
Imam Soehadi menjelaskan, bahwa sistem crab box apartemen ini sangat menguntungkan khususnya bagi petambak kepiting bakau. Sebab, hanya dalam waktu dua pekan, petambak sudah bisa panen dengan berat yang cukup memuaskan yaitu 3 hingga 4 ons per ekor.
“Jadi sistem ini adalah penggemukan kepiting bakau, cukup dalam tempo 15 hari kepiting mampu di besarkan dengan bobot yang signifikan,” katanya.
Menurutnya, sejauh ini respon dari para nelayan sangat antusias dan baik dengan adanya sistem crab box apartemen ini.
“Saat ini respon para nelayan, terutama nelayan yang ingin memiliki usaha sambilan dan mengantisipasi masalah panceklik ini semakin hari semakin baik,” katanya.
Ia menambahka, dengan adanya respon yang baik dari masyarakat, harapannya sistem creb box apartemen ini dapat dikembang semakin luas lagi guna bisa membantu kesejahteraan warga pesisir.
“Insyaallah rencananya kita akan kembangkan di seluruh desa pesisir, termasuk di Kecamatan Koba, Lubuk Besar, Namang, Sungaiselan, Pangkalanbaru dan Simpang Katis, sehingga program ini bisa dirasakan manfaatnya dan dinikmati oleh seluruh masyarakat,” ujarnya.
Penulis: Hafidus Syamsi
Editor: Rizal
