Pemdes Manfaatkan DD untuk Perkembangan UMKM

Pemdes Lamalera salurkan anggaran DD untuk beberapa kelompok pemberdayaan ekonomi kreatif salah satunya kelompok nelayan Sumber Foto: Istockphoto
Pemdes Lamalera salurkan anggaran DD untuk beberapa kelompok pemberdayaan ekonomi kreatif salah satunya kelompok nelayan Sumber Foto: Istockphoto

LEMBATA – Pemerintah Desa Lamalera B, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur telah menyalurkan anggaran Dana Desa sebesar Rp263.321.076 kepada 48 kelompok UMKM. Tujuannya agar Dana Desa tahun 2023 dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan ekonomi para pelaku UMKM.

 

“Dana desa kami salurkan melalui kelompok pemberdayaan ekonomi kreatif,” kata Kepala Desa Lamalera B, Matheus Gilo, Senin, (10/7/2023).

 

Kelompok yang menerima dana tersebut yakni 24 kelompok nelayan, 15 kelompok dasa wisma, satu kelompok kuliner, dan dua kelompok perajin tulang dan gigi paus. Berikutnya dana desa juga disalurkan untuk dua kelompok anyaman, satu kelompok meubeler, satu kelompok bengkel motor, satu kelompok tani, dan satu kelompok perajin miniatur peledang.

 

Desa Lamalera merupakan desa pariwisata di Kabupaten Lembata yang sempat mengalami penurunan jumlah wisatawan karena pandemi COVID-19 sehingga berimbas pada usaha para pelaku ekonomi kreatif di daerah itu. Namun, optimisme itu mulai muncul melihat geliat pariwisata yang mulai bangkit setelah kunjungan wisatawan ke daerah itu beberapa bulan terakhir, seperti kunjungan 120 wisatawan mancanegara menggunakan kapal pesiar MV Coral Geographer pada April 2023 lalu.

 

Meski kunjungan wisatawan dinilai belum terlalu signifikan, pemerintah desa melihat perlunya memberikan stimulus kepada pelaku usaha untuk kembali bangkit. Pemberian stimulus kepada UMKM di desa tersebut, kata Matheus merupakan bentuk kepedulian desa dalam mendorong pertumbuhan usaha pasca pandemi COVID-19.

 

“UMKM memang menjadi prioritas pembangunan pemerintah Desa Lamalera B saat ini,” ungkapnya.

 

Matheus berharap dana desa yang diberikan kepada kelompok masyarakat dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pemberdayaan. Dengan demikian pelaku usaha ekonomi kreatif dapat mulai menyiapkan produk termasuk melakukan usaha mereka dan melayani para tamu yang datang.

 

“Kita harus hidupkan kembali usaha ekonomi kreatif di desa ini,” tutupnya.

 

Penulis: Erdhi

Editor: Rizal

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *