SORONG – Setelah 25 tahun belum mendapat fasilitas penerangan, kini 10 kampung di Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya dapat menikmati listrik 24 jam. Hal ini tentu membawa manfaat besar terhadap seluruh aspek hidup masyarakatnya agar mampu maju dengan pesat.
“Semoga dengan hadirnya listrik dapat meningkatkan taraf ekonomi, sosial dan kehidupan masyarakat serta memajukan Indonesia,” ungkap Asisten II Pemda Kabupaten Sorong Selatan, Yohan H. Kukurule, Kamis (6/7/2023).
Kehadiran listrik ini merupakan wujud nyata Pemerintah bersama PT PLN (Persero) untuk menerangi seluruh masyarakat Indonesia hingga ke seluruh pelosok tanah air.
Yohanes menyatakan, apresiasi tinggi pada Pemerintah dan PLN karena lewat dana Penyertaan Modal Negara (PMN) telah menghadirkan listrik bagi masyarakat.
Adapun 10 kampung yang berhasil dialiri listrik PLN kali ini ialah; Kampung Garma, Kampung Klawes, Kampung Wandun, Kampung Pasir Putih, Kampung Sauden, Kampung Beemus, Kampung Welek yang berada di Distrik Fkour serta Kampung Kofalit yang berada di Distrik Salkma, Kabupaten Sorong Selatan. Selanjutnya, Kampung Sehu dan Kampung Yabokh yang berada di Distrik Ayamaru Barat, Kabupaten Maybrat.
Sebelumnya, dalam pemenuhan kebutuhan listrik, masyarakat memanfaatkan pelita dan genset pribadi untuk menerangi pada malam hari. Namun, penggunaan genset dirasa sangat berat. Untuk Rp100 ribu pembelian bahan bakar genset hanya mampu digunakan selama tiga sampai empat jam saja.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN berkomitmen penuh mendukung pemerataan akses dan percepatan penyediaan listrik di seluruh tanah air. Selain itu, hal ini dilakukan sebagai upaya mengejar target rasio elektrifikasi sebesar 100 persen pada 2024.
“Kami siap mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan energi berkeadilan serta meningkatkan rasio elektrifikasi nasional. Karena itu, PLN akan terus hadir menerangi masyarakat hingga pelosok negeri,” kata Darmawan.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono menjelaskan, listrik tersebut disuplai langsung dari sistem kelistrikan Teminabuan yang bersumber dari PLTD Komaulin. Selanjutnya, PLN juga membangun 10 unit gardu distribusi yang memiliki total kapasitas 550 kilovolt ampere (kVa), jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 38,15 kilometer sirkit (kms) serta 10,44 kms, dan jaringan tegangan rendah (JTR) hasil sinergi antara Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sorong bersama PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Papua Barat.
“Meskipun bukan hal yang mudah, dikarenakan letak geografis dan akses jalan yang sulit PLN terus berusaha menghadirkan penerangan hingga ke pelosok negeri. Terima kasih kepada seluruh pihak dan masyarakat yang telah membantu kami, mari kita jaga bersama infrastruktur yang sudah dibangun,” tutup Budiono.
Penulis: Ulfa
Editor: Danu