2 Desa di Jembrana Kesulitan Air Bersih

Ilustrasi sumber air bersih Sunber Foto: Istockphoto
Ilustrasi sumber air bersih Sunber Foto: Istockphoto

JEMBRANA – Sebanyak 2 desa di Kabupaten Jembrana yaitu Desa Penyaringan dan Desa Yeh Embang masih mengalami kesulitan air bersih pasca banjir yang terjadi Oktober 2022. Krisis air tersebut disebabkan oleh putusnya pipa air yang menghubungkan desadesa tersebut.

 

“Aliran pipa air dari pegunungan yang menjadi sumber utama pasokan air bersih di desa tersebut mengalami kerusakan akibat banjir,” kata Perbekel Desa Penyaringan, I Made Dresta, Senin (19/6/2023).

 

Untuk mengatasi krisis air berkepanjangan, Direktur PDAM Amerta Jati, Gede Puriawan, telah melakukan kerjasama dengan kelompok-kelompok masyarakat melalui desa adat. Terdapat sekitar 800 kepala keluarga (KK) di Desa Penyaringan dan 400 KK di Desa Yeh Embang yang terdampak kekurangan air bersih.

 

Upaya penanganan dilakukan di Desa Yeh Embang, dengan memberikan bantuan pompa air untuk mengalirkan air ke wilayah yang berada di ketinggian dan sulit dilayani oleh jaringan air. Diperkirakan perlu anggaran sebesar Rp 8 miliar untuk memperbaiki jaringan intake sumber air di pegunungan, agar pasokan air bersih dapat pulih kembali.

 

“PDAM juga menyediakan kran air umum untuk distribusi kebutuhan air sementara bagi masyarakat. Langkah ini diambil sebagai solusi sementara untuk mengatasi kesulitan air bersih hingga perbaikan jaringan air utama dapat diselesaikan,” jelas Puriawan.

 

Kerjasama antara PDAM, kelompok-kelompok masyarakat, dan pemerintah setempat sangat dibutuhkan dalam menghadapi kesulitan air bersih pasca banjir bandang. Upaya bersama tersebut diharapkan dapat mengatasi masalah krisis air di Desa Penyaringan dan Desa Yeh Embang, sehingga masyarakat dapat kembali menikmati pasokan air bersih yang memadai.

 

Penulis: Erdhi

Editor: Rizal

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *